Share

Harus Lebih Berhati-hati

Sarah tersenyum kecut, teramat begitu kecut. Bagaimana tidak, apa yang Marlon tebak itu benar adanya.

Sarah memang menginginkan perpisahan tapi bukan waktu yang tepat untuk sekarang ini.

"Kamu pikir enak ya jadi aku berada di posisi yang sekarang? Aku tau maunya kamu itu ke arah mana pada hubungan ini, aku pun sama. Tapi...." Ucapan Sarah berhenti.

Marlon dan Sarah serempak menengok ke arah pintu, suara bel berbunyi.

"Itu pasti dia datang, kamu lihat sana," pinta Marlon pada Sarah.

Sarah agak melotot karena mendapatkan perintah dari Marlon.

"Kamu menyuruhku? Sejak kapan kita saling suruh-menyuruh? Lagian sudah ada bi Sumi, iya kan?" tanya Sarah mengingatkan.

Marlon menggelengkan kepalanya sendiri.

"Kamu nurut saja, bukain pintu untuknya. Ini semua demi agar kita terlihat kompak dan baik-baik saja," ujar Marlon menjelaskan.

Sarah telah salah sangka pada Marlon, apa yang Marlon bilang benar juga.

'Benar juga apa kata gerandong. Bukankah dengan begitu, kita akan terlihat sepert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status