Share

Dilema Cinta
Dilema Cinta
Author: Buah_Kaktus

Prolog

Author: Buah_Kaktus
last update Last Updated: 2021-06-22 12:35:43

“Cinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan. Kita bisa memiliki keduanya bahkan kehilangan keduanya secara bersamaan.”

Anantya Lestari Gunawan, anak manja yang biasa dipanggil Tya berada dalam situasi tersebut. Dihadapkan konflik tentang cinta dan persahabatan. Ia dalam mencari jati dirinya hampir saja kehilangan keduanya.

Konfik tersebut membuat Tya dijauhi sahabat karibnya. Namun, akibat hal itu kini ia lebih mengenal keagamaan dari teman barunya, Zulfa. Banyak perubahan yang ditimbulkan Zulfa terhadap Tya. Dari mulai cara berbusana hingga beradab. Berawal dari celotehan Tya yang tak sengaja terucap dan keluar dari bibir mungilnya.

"Asri tampak anggun yah setelah mngenakan kerudung?" celoteh Tya tatkala Zulfa berada disampingnya, telah usai ritual menghadap Sang Khalik.

Zulfa memulai membalas celoteh Tya dengan senyumannya, kemudian berkata, "Kamu mau mengenakkan hijab juga, Ty?"

Tya kaget dengan pertanyaan Zulfa, dirinya kini diam dan berfikir sejenak. Berfikir betapa ribetnya jikalau dirinya mengenakkan hijab. Membayangkan gerah jikalau rambut hitam nan indahnya tertutup sehelai kain itu.

"Hei, ko bengong?" tangan Zulfa mengibas ke wajah Tya. "Gimana?" lanjut Zulfa menyenggol bahu kanan Tya dengan bahu kirinya.

"Gak dulu dah," ucap Tya singkat diiringi dengan senyum manisnya.

"Hei, mengenakan hijab itu wajib loh, jadi bukan sekedar sunnah lagi. Tau kan bedanya?"

Pernyataan Zulfa membuat Tya tersentak, dirinya mengiyakan argumen yang dilontarkan sahabatnya itu, akan tetapi hatinya masih belum siap menerimanya. Tya beranggapan dirinya masih banyak kekurangan, malu jikalau mengenakan hijab.

"Tingkah laku gue masih jauh dari baik, malu lah Zul."

"Ini bukan masalah akhlak, apa kamu pikir diriku lebih baik darimu? Tidak, Tya. Semua orang punya kesalahan, dan jikalau mengenakkan hijab saja dirimu beranggapan harus suci dahulu, itu takkan terjadi," tegas Zulfa.

"Tapi, Zul."

"Udah, gak ada tapi-tapi."

Tya enggan berdebat dengan Zulfa, ingin menghindar akan tetapi Zulfa terus mencecarnya. Kini dibenaknya terbersit suatu alasan yang dianggapnya dapat mematahkan pendapat Zulfa, dengan mengatakan," Klo pke jilbab katanya susah cari kerja. Dulu juga ada tetangga gue, dia dulunya berhijab tapu setelah bekerja dirinya melepaskan hijabnya. Aku tak mau seperti itu, Zul."

"Bekerja di mana? Apa kamu mengetahui betul bahwa dirinya melepaskan hijab karena pekerjaan atau keinginannya sendiri?"

Tya hanya diam membisu mendengar jawaban yang terlontar dari mulut sahabatnya itu. Tak disangka Zulfa begitu menganggapi serius akan hal ini.

"Kenapa diam, Ty? Kalaupun dia tidak diperbolehkan berhijab ditempat kerjanya, itu pilihan dia, tetap dengan keyakinannya memakai hijab atau menuruti aturan Bosnya. Toh pekerjaan bukan disitu saja, itu kalau menurut aku." Zulfa mulai serius, menyakinkan bahwa anggapan Tya selama ini salah.

"Gue pikir-pikir dulu lah, Zul," jawab Tya, berharap menghentikan perdebatannya mengenai hijab dengan Zulfa.

"Aku tunggu loh jawaban kamu secepatnya."

Dan lagi-lagi persahabatan Tya diuji. Entah mengapa percintaan Tya selalu melibatkan sahabat sebagai pion akan cinta segi tiganya. Namun, kali ini Tya memilih tak memiliki keduanya dan menghindar jauh. Memilih pergi ke luar negri untuk menenangkan hatinya. Alih-alih ingin healing, tak sengaja mereka dipertukan lagi oleh takdir, akankah mereka berjodoh?

Memang Tuk menikmati indahnya pelangi harus melewati hujan, bahkan kadang disertai petir dan badai.

Bagimanakah kisah Anantya baik dalam jodoh maupun persahabatannya? Seperti apakah perjalan hijrah Tya hingga berhijab? Ikuti kisahnya....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andrea Luna
Yuhhuuuu lanjooott
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dilema Cinta   Perpecahan Lagi

    Lusi dengan langkah pongahnya mendekati Dewi dan berkata, "Lo, nggak salah duduk?" Dewi hanya diam enggan menjawab pertanyaan Lusi, bahkan dirinya sama sekali tak menatap wajah Lusi yang tengah berbicara padanya. Dirinya bahkan asyik membuka buku, berpura-pura membaca walau entah apa yang ia baca.Meja yang tengah jadi sandaran ke-dua tangan Dewi saat membaca buku digebrag keras oleh telapak tangan kanan Lusi, Jengkel dengan kelakuan Dewi yang mengacuhkannya. "Ok, Lo akan tau balasan apa yang kau buat!" Lusi langsung melangkah ke luar kelas, tak menghiraukan bel masuk tengah berbunyi, mood belajarnya seakan hilang. Guru Pelajaran yang tengah memasuki kelas pun ditabraknya, bahu sang guru disenggo dan hampir saja buku yang beliau bawa sempat terjatuh. Siswa lain di kelas itu terperangah akan kelakuan Lusi, tak sedikit dari mereka yang saling bicara berbisik membicarakan kelakuan Lusi, menebak-nebak sebab kejadian barusan. Hingga membicarakan persahabatan Geng Trio-kwek, baru saja ke

  • Dilema Cinta   Jenuh

    Lusi sempat memperhatikan sikap Tya dan Rendra. Ya, Lusi sudah menyadari bahwa Rendra benar-benar mencintai Tya, terlihat dari sorot matanya. Namun, dirinya juga ingin memiliki Rendra. Lebih tepatnya, tidak ada yang pernah menolak cinta atau sekedar mengacuhkan ajakan Lusi, dan Rendra adalah orang pertama yang tak menghiraukan dirinya.Wajahnya semakin memerah karena kesal, melihat sikap Rendra terhadap Tya. Namun, dirinya masih menahan amarah, tak ingin mengacaukan suasana."Ne, bros kamu," Ucap Rendra sesaat berpapasan dengan Tya sambil menyerahkan bros pink, terjatuh saat mereka bertabrakan tadi pagi."Oh, makasih," ucap Tya singkat, menerima bros tersebut. Tak banyak berbicara, mengingat hubungan dua sejoli ini sekarang tengah renggang.Rendra langsung berlalu setelah memberikan bross itu, Tya hanya terpaku tanpa menoleh ke blakang, tak melihat kepergian tambatan hatinya kini. Rendra pun melaju tanpa mengharap perhatian dari Tya.Dewi yang menyadari suasana seakan kaku langsung me

  • Dilema Cinta   Kembalinya Trio Kwek-kwek

    Tya yang sudah menuntaskan ritual buang air kecil pun mulai memasuki kelas, dan mulai duduk di bankunya."Eh, kerudung kamu kenapa? Sini aku bantu benerin," ucap Zulfa melihat hijab Tya sedikit acak tak rapi. Sambil tersenyum, ia mulai membantu merapikan jilbab yang dikenakka sahabatnya. Memaklumi baru saja berhijab sehingga masih belum rapi, pa lagi kalau sudah beraktifitas, terkadang lipatan kerudung pada sisi pipi miring karena aktifitas tersebut."Mana bros pink mungil kamu," lanjut Zulfa menanyakan akseoris yang tadi pagi ia lihat dikenakan Tya untuk mempercantik tatanan kerudung."Iya, tadi aku cari di toilet nggak nemu. Entah ilang di mana," jawab Tya mencoba mengingat di mana bross pink-nya terjatuh."Entar, tunggu ... neh aku ada. Buat kamu." Zulfa mulau mencari dan mengambil bros miliknya dalam tas. Mulai memasangakan bros bergambarkan angsa berwarna silver dengan berlian berwarna ungu tepat di mata angsa, seakan mata tersebut menyala."Makasih, Zul." Tya mengucapkan terima

  • Dilema Cinta   Terkejut

    Tya terkejut dan tatapannya kini menoleh ke arah Zulfa, seakan meminta jawaban akan bungkusan yang baru saja ia terima."Buka saja," jawab Zulfa singkat sembari tersenyum.Dengan rasa penasaran Tya membuka bungkusan yang terbalut koran tersebut, tampak dua buah stelan seragam, seragam pramuka dan OSIS berwarna putih abu-abu. Dahi Tya menyengrit, belum juga mengerti akan maksud Zulfa tentang seragam tersebut. Menghilangkan rasa bingungnya, ia mulai berkata, "Seragam, Zul?""Ia, seragam lengan panjang buat kamu." Zulfa mulai mendekat dan membelai rambut Tya, dan berucap, "Sudah saatnya kamu berhijab, Ty.""Zul...." Tya hendak menolak dengan ingin melontarkan argumen menurut sudut pandangnya. Tya yang masih bimbang dengan ajakan Zulfa mulai membuka mulutnya, ingin berdalih tuk mengemukakan alasan. Namun, perkataannya langsung dipotong Zulfa.Jari telunjuk kanan Zulfa langsung menempel di bibir Tya, seakan memberi kode, tak ingin mendengar alasan sahabatnya itu yang belum ingin berhijab. Z

  • Dilema Cinta   Celoteh Anantya

    Pagi itu Tya di depan gerbang rumah, menunggu Kak Andi yang akan mengantarkannya ke sekolah. Tak disangka, Rendra pun sama, baru saja keluar dari gerbang rumah, menggunakan motor gedenya dan berlalu begitu saja tanpa menegur atau sebatas menoleh pada Tya."Begini banget seh cintaku, rasanya bak permen Na*o-nano, manis asam asin rame rasanya," ucap Tya dalam batin. Pandangan sayunya terfokus melihat kepergian Rendra, hingga motor itu tak terlihat di ujung jalan. Ada secuil rasa kecewa yang dirasa Tya."Ayo, Dek. Malah ngelamun," ajak Kak Andi tatkala sudah berada di depan gerbang rumah, mendapati Tya sedang menatap jalan yang dilalui Rendra, kini tengah sepi."Eh, i--a," kata Tya terkejut akan sapaab Kak Andi.Merekapun menuju ke sekolah, di mana Tya mengenyam pendidikan. Setibanya di gerbang sekolah, Tya berpamitan pada Kak Andi dan segera melewati gerbang, mulai memasuki lingkungan sekolah.Saat melewati koridor kelas, ujung hati Tya terasa pilu, ada seberkas rasa perih seakan teriri

  • Dilema Cinta   Sikap Dingin Rendra

    Tya berpamitan ke toilet karena penat, acara tak kunjung dimulai seperti tertera dalam undangan. Wajahnya tertunduk saja saat menuju toilet, ia pun menabrak Rendra yang tengah keluar dari dalam toilet."Lo gak papa?" tanya Rendra sembari memapah Tya berdiri."Gak papa ko."Setelah mendengar jawaban dari Tya, Rendra pun cepat berlalu dari hadapan Tya. Ada rasa yang aneh dalam hati Tya, rasa yang tertinggal saat kini Rendra seakan mengacuhkannya.Dengan sedikit menghirup udara dengan napas panjangnya, Tya pun bergegas menuju toilet. Di dalam toilet, ia hanya membasuh mukanya. Memberi kesejukan di wajahnya, walaupun kucuran air itu tak bisa membasuh hatinya yang sedang gundah gulana.Suara cek speaker dari ruang aula terdengar dari toilet, menandakan akan dimulainya acara. Tya pun bergegas kembali menuju alula, berkumpul dengan calon pengurus lainnya.Betapa terkejutnya Tya tatkala akan menghampiri Zulfa, terlihat di kedua manik Tya bahwa Rendra tengah berada dalam shaf kelompok calon pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status