Share

16

Dengan cepat Putri menghapus air matanya saat melihat Dicky kembali dari toilet. Ingin rasanya Putri kembali menangis. Namun sekuat tenaganya ia menahan agar ia tidak menangis. Dicky kembali duduk di hadapan Putri dengan senyumannya. Putri tentu saja membalas senyuman itu. Walau dengan hati yang masih sakit karena baru saja mengetahui kenyataan yang sangat pahit. Putri mengembalikan handphone Dicky yang masih ia pegang. Tentu saja Dicky terkejut melihat handphonenya berada di genggaman Putri.

"Maaf dari tadi ada yang nelp kamu, makanya aku angkat," ujar Thania.

"Iya gakpapa, emang siapa yang nelp? Mama?" tanya Dicky.

"Thania,"

Dicky terkejut. Benar saja panggilan masuk dari nomor tak dikenal menghiasi log panggilan handphone Dicky. Di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status