Share

32

Ibu Dicky dan Ibu Vina sempat terkejut  saat keluar dari ruang inap milik Dicky. Ia melihat Thania sedang tertidur di sebuah bangku yang berada di di depan ruang inap Dicky. Ibu Dicky langsung membangunkan Thania dengan lembut. Ada perasaan bersalah pada Thania. Bahkan juga dengan Putri. Namun apa boleh buat. Sifat keras kepala anaknya itu tak bisa ia lawan. 

"Thania, hey, bangun sayang," ujar Ibu Dicky lembut. 

Thaniapun bangun. Ibu Dicky memeluk Thania hangat saat itu. Merasa kasihan pada Thania. Ia sudah berkorban terlalu besar untuk membuktikan cintanya pada Dicky. Kesalnya, Ibu Dicky tak bisa berbuat apa-apa saat ini. Sekali lagi Ibu Dicky tak bisa melawan sifat keras kepala dari anaknya. Air mata Thania kembali mengalir saat berada di pelukan Ibu Dicky.

"Ma, gimana keadaan Dicky?" tanya Thania.

"Dicky udah baikan kok, kamu kenapa gak pulang sayang? Kamu harus istirahat, besok kamu kan sekolah," tanya Ibu Dicky mengelus rambut Thania.&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status