Share

Bab. 116

Author: Ufaira Putri
last update Last Updated: 2025-08-07 23:05:04

“Kalau memang dia mempunyai bukti tentang itu, ayo! Tunjukkan semuanya padaku!”

Nayla menegakkan kepalanya, menatap Callista tanpa rasa gentar. Seolah dia benar-benar yakin, kalau Evan tidak bersalah.

Callista mengernyit tajam, matanya membara menatap Nayla yang berdiri tegak di depannya. Napasnya tersengal, dada terasa sesak seperti hendak meledak oleh amarah yang membuncah namun dipaksanya untuk tetap terkendali.

“Nayla, kamu benar-benar sudah tertipu oleh laki-laki brengsek itu! Aku tidak pernah menyangka, kamu bisa sebuta ini,” hardik Callista, merasa kecewa dan marah.

Nayla membalas dengan tatapan penuh tantangan, bahunya tegap dan suara lantangnya menggema di ruangan itu.

“Justru aku yang tidak menyangka, Lista, kalau kamu selama ini menyembunyikan kenyataan ini dariku. Kamu menusukku dari belakang, pura-pura peduli tapi malah berkhianat dengan menyembunyikan semuanya!” Kata-kata Nayla menusuk tajam, membuat Callista semakin tercengang mendengarnya.

Wajah Callista memerah, bi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 117

    “Kenapa? Kenapa tidak mau?!” Evan terkekeh kecil, matanya berbinar penuh nakal saat pandangannya terus mengejar Nayla yang berlari kecil ke arah kamar mandi.“Ayolah, Sayang. Kamu kan sering memandikan aku. Sekarang giliran aku yang melakukannya.”Evan kembali melanjutkan Evan dengan suara lembut tapi menggoda, menyiratkan hasrat dan kehangatan yang terpendam.Nayla, dengan dahi mengernyit dan wajah memerah, kepalanya menggeleng cepat, langkahnya semakin cepat menutup jarak menuju pintu kamar mandi. Tangan kecilnya sigap mengunci pintu rapat-rapat.“Astaga! Evan ... nggak! Aku nggak mau!”Nayla berteriak keras, menolak dengan tegas. Suaranya terdengar tegas namun bergetar sedikit, mencerminkan campuran antara malu dan cemas. Dari balik pintu, tawa Evan pecah lepas, suara hangatnya bergema di dinding kamar mandi.“Ayolah, Sayang! Sesekali kan nggak apa-apa. Aku janji, aku bakal hati-hati,” tambah Evan, mencoba membujuk sambil mengetuk pintu perlahan.Nayla bersandar di pintu, jantungn

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 116

    “Kalau memang dia mempunyai bukti tentang itu, ayo! Tunjukkan semuanya padaku!”Nayla menegakkan kepalanya, menatap Callista tanpa rasa gentar. Seolah dia benar-benar yakin, kalau Evan tidak bersalah.Callista mengernyit tajam, matanya membara menatap Nayla yang berdiri tegak di depannya. Napasnya tersengal, dada terasa sesak seperti hendak meledak oleh amarah yang membuncah namun dipaksanya untuk tetap terkendali. “Nayla, kamu benar-benar sudah tertipu oleh laki-laki brengsek itu! Aku tidak pernah menyangka, kamu bisa sebuta ini,” hardik Callista, merasa kecewa dan marah. Nayla membalas dengan tatapan penuh tantangan, bahunya tegap dan suara lantangnya menggema di ruangan itu. “Justru aku yang tidak menyangka, Lista, kalau kamu selama ini menyembunyikan kenyataan ini dariku. Kamu menusukku dari belakang, pura-pura peduli tapi malah berkhianat dengan menyembunyikan semuanya!” Kata-kata Nayla menusuk tajam, membuat Callista semakin tercengang mendengarnya.Wajah Callista memerah, bi

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 115

    “Jangan mengelak, Lis! Aku tahu ada sesuatu yang tidak beres!”Meskipun Nayla sempat tersentak mendengar bentakan Callista. Tapi dia tidak ingin terpengaruh karena itu. Matanya memicing, menelisik setiap inci wajah sahabatnya itu. Ada sesuatu yang disembunyikan, dan Nayla bisa merasakannya.“Evan bilang, Tommy menemukan fakta bahwa kau adalah sepupu Anita. Benarkah itu?” lanjut Nayla penuh dominasi.Callista terdiam. Wajahnya memucat, namun kemudian dia mendongak, menatap Nayla dengan sorot mata yang dingin.“Ya, itu benar. Aku sepupu Anita,” jawab Callista, suaranya datar tanpa emosi. “Tapi, dari mana kamu tahu tentang Anita? Suamimu itu mengarang cerita apa tentang sepupuku?!”Nayla mundur selangkah, seolah baru saja menerima tamparan keras.“Apa?!” pekik Nayla, rasanya sulit sekali dia untuk mempercayai apa yang baru saja didengarnya. “Apa, maksudmu dengan mengarang cerita?”Callista menatap Nayla dengan senyum pahit yang penuh ejekan, bibirnya melengkung tipis tapi tajam seperti p

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 114

    “Tapi dugaanmu itu benar, sayang. Temanmu itu ternyata sepupu Anita!”Tiba-tiba, suara Evan terdengar dari arah pintu, membuat Nayla langsung mengangkat wajahnya, menatap Evan yang melangkah masuk ke ruangan kerjanya dengan langkah mantap dan wajahnya tampak serius, Di belakang Evan, Tommy berdiri dengan sikap tenang, matanya sesekali menatap Nayla yang kini membeku di tempat duduknya menatap ke arah mereka.“Evan, kamu ….” Kalimat Nayla menggantung, seolah tak menemukan kata yang tepat untuk menyembunyikan keterkejutan atas kedatangan suaminya yang tiba-tiba itu. Evan tersenyum tipis, sementara langkahnya semakin mendekati Nayla.“Tommy sudah menyelidikinya,” kata Evan sambil menghela napas panjang. Lalu bertanya dengan penuh desakan. “Dia adalah sepupu Anita. Apa kamu tidak tahu?”Mendengar itu, Nayla menatap Evan dengan mata melebar, napasnya seolah berhenti sesaat.“Sepupu Anita?!” pekik Nayla, suaranya melonjak penuh kejutan dan wajahnya berubah pucat, bibirnya bergetar menahan

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 113

    “Evan …” suara Nayla masih terdengar serak. “Kamu nggak perlu minta maaf. Aku yang tidak terlalu memahamimu. Maafkan aku ….”Nayla menatap Evan yang masih berlutut di samping ranjang, air mata masih membasahi pipinya. Pandangannya masih sayu, tapi senyuman tipis tersungging di wajahnya, saat dia merasakan sentuhan lembut Evan di tangannya.Nayla menelan ludah sejenak, lalu lanjut bertanya, “Sebenarnya ada apa, antara kamu dengan Callista?”Evan menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan Nayla.“Nay, sebenarnya siapa Callista itu? Apa dia benar-benar teman kuliahmu?” tanya Evan balik.Nayla mengangkat sebelah alisnya, wajahnya terlihat kebingungan.“Maksud kamu? Kenapa kamu menanyakan itu?” tanya Nayla kembali.Evan menghela napas berat. “Kenapa dia bisa tahu tentang Anita? Apa kamu pernah bercerita sama dia?”Lagi-lagi, Nayla dan Evan justru saling melemparkan pertanyaan satu sama lain yang belum satupun mendapatkan jawaban dari perta

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 112

    “Tapi, Evan. Kenapa kamu tiba-tiba bersikap seperti ini? Kamu membuatku khawatir.”Nayla menggenggam erat telepon genggamnya, jari-jarinya bergetar halus menahan campuran cemas dan kecewa yang merayapi dadanya. Suara Evan di ujung sana terdengar dingin, jauh berbeda dari hangat yang biasanya membuatnya merasa aman. “Sayang, besok pagi juga, aku akan pulang.” Namun, balasan Evan seperti tembok tebal yang tak bisa ditembus. Napas Nayla tersendat, dadanya sesak, dan matanya mulai memerah. Dia membayangkan bayangan Evan yang semakin menjauh, bukan hanya secara fisik tapi juga emosional. “Kamu pulang, ya,” lanjut Evan kembali, masih dengan nada yang sama, dingin.Mendengar itu, seketika Nayla tercekat dalam kebekuan, mencoba menahan keinginan untuk membantah, namun kata-kata itu terjebak di tenggorokannya. “Ba–baiklah, Evan.”Tanpa menunggu jawaban dari Evan, Nayla langsung menutup telepon dengan suara klik yang tajam. Napasnya keluar kasar, mata berkaca-kaca menatap keluar kaca mobil,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status