“Kamu lupa?! Aku hanya buta, bukan tuli!”Evan berseru sambil memalingkan wajahnya. Kekesalannya memuncak karena dikira tidak bisa mendengar.Nayla menahan napas sejenak. Akhirnya, dia menjawab, “Ini cuma video edukasi.”Evan mengernyitkan dahi, tampak bingung dengan istilah tersebut. Dia penasaran.“Video edukasi?”"Iya, Evan," jawab Nayla, gugup.Sebelum Evan sempat merespon, Nayla justru mengambil tindakan tiba-tiba.Dengan inisiatif, Nayla hendak memulai momen intim pada malam pertama mereka. Kedua tangannya terangkat, melingkar di pundak Evan.Nayla ingin menciumnya. Namun, Evan bergerak mundur, menghindarinya.“Kenapa kamu terburu-buru sekali, Nayla? Kamu sudah tidak tahan lagi, ya?” goda Evan dengan senyum sinis yang tersungging di sudut bibir.“Bukan itu,” bantah Nayla dengan cepat. “Aku hanya ingin menjalankan kewajibanku sebagai istri yang baik untuk kamu, Evan.”Evan terdiam. Dia merenungkan kata-kata Nayla lalu mengangkat tangannya, hendak menyentuh wajah Nayla.Melihat it
Terakhir Diperbarui : 2025-06-04 Baca selengkapnya