Share

Bab 44. Kecemburuan

"Dia Tante Rena, kenalan aku. Tapi, katanya dia bilang istri kamu ini ngaku-ngaku asisten aku, itu Tante Rena yang bilang lo. Amit-amit deh kalau Suci jadi asisten aku, lulusan keperawatan juga bukan!" Gerutu Indah.

"Suci, bener kamu ngaku-ngaku jadi asisten Indah?" Tanya Andhika.

Suci mengangguk pelan. "Begitulah, tujuan aku buat melindungi diri, ya orang kalau udah tahu aku ini istri orang kaya pastinya mereka bakal julid, iya kan?"

"Terus, sepenting apa Tante Rena buat kamu, Indah?" Tanya Andhika.

"Ya dia pasien aku," jawab Indah. "Aku kan dokter."

Kemudian, seorang perawat menghampiri Indah. Ia berkata," Bu, ada pasien yang harus diperiksa di ruang VIP."

Indah menghela nafas, dia langsung pergi tanpa berucap permisi.

Suci pun mendelik pada suaminya. Ada rasa cemburu yang tak sanggup dia ucapkan melalui kata-kata. Akhirnya, Suci hanya duduk di kursi tunggu sambil bersedekap.

"Mas, kita kan ke sini mau nostalgia kematian nenek, kenapa jadinya begini," protes Suci.

"Cuma n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status