Home / Romansa / Dinikahi Calon Adik Ipar / Bab 175. Hidangan Pembuka yang Lezat

Share

Bab 175. Hidangan Pembuka yang Lezat

Author: Sekarani
last update Last Updated: 2025-09-25 19:16:51

Kanya menatap langit-langit kamar dengan napas terengah. Tubuhnya terasa lemas, tetapi jujur dia menyukai sensasi nikmat yang masih tersisa di dalam dirinya.

“Sayang, sup ayamnya pasti udah dingin.”

Sena berujar lembut sambil melingkarkan tangannya di pinggang Kanya. Tersenyum seraya memejamkan mata sejenak, Sena merengkuh kembali tubuh sang istri yang tentu saja juga tanpa busana seperti dirinya.

Bercinta di pagi hari sungguh menyenangkan. Sena yakin Kanya pun sependapat dengannya, terlebih karena percumbuan panas mereka barusan berawal dari rayuan kecil Kanya di dapur tadi.

“Mas tadi masak nasi juga, kan? Pengen makan sup ayam pakai nasi yang banyak,” ucap Kanya dengan suara yang agak serak. “Laper banget, Mas.”

“Lapar? Kamu, kan, habis makan aku, hidangan pembukamu,” balas Sena yang kemudian terkekeh pelan, geli sendiri dengan ucapan nakalnya itu.

Kanya jadi ikut tertawa karenanya. “Lagian Mas Sena kenapa gampang banget dipancing, sih?”

“Tergantung siapa yang mancing, Sayang. Nggak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sekarani
Dear, pembaca yang masih setia mengikuti kisah Sena-Kanya hingga bab 175 :) Terima kasih banyak! Sayang kalian banyak-banyak ^^
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 175. Hidangan Pembuka yang Lezat

    Kanya menatap langit-langit kamar dengan napas terengah. Tubuhnya terasa lemas, tetapi jujur dia menyukai sensasi nikmat yang masih tersisa di dalam dirinya.“Sayang, sup ayamnya pasti udah dingin.”Sena berujar lembut sambil melingkarkan tangannya di pinggang Kanya. Tersenyum seraya memejamkan mata sejenak, Sena merengkuh kembali tubuh sang istri yang tentu saja juga tanpa busana seperti dirinya.Bercinta di pagi hari sungguh menyenangkan. Sena yakin Kanya pun sependapat dengannya, terlebih karena percumbuan panas mereka barusan berawal dari rayuan kecil Kanya di dapur tadi.“Mas tadi masak nasi juga, kan? Pengen makan sup ayam pakai nasi yang banyak,” ucap Kanya dengan suara yang agak serak. “Laper banget, Mas.”“Lapar? Kamu, kan, habis makan aku, hidangan pembukamu,” balas Sena yang kemudian terkekeh pelan, geli sendiri dengan ucapan nakalnya itu.Kanya jadi ikut tertawa karenanya. “Lagian Mas Sena kenapa gampang banget dipancing, sih?”“Tergantung siapa yang mancing, Sayang. Nggak

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 174. Mau Melarikan Diri?

    Royal Pandega memiliki galeri seni yang terkenal seantero negeri. Banyak karya seni rupa dan kriya dari seniman ternama yang dipajang secara apik sehingga selalu berhasil mencuri atensi para tamu.Di antara sederet lukisan dan karya seni kontemporer lain yang saat ini ditampilkan, Haris paling tertarik dengan sebuah instalasi berbentuk pohon meranggas yang diklaim terbuat dari perak.Alih-alih daun artifisial, setiap dahan dan rantingnya dihiasi aneka kerajinan perak yang diproduksi Gayatri Silver. Sungguh sebuah upaya promosi yang cukup berhasil menarik perhatian orang-orang gemar belanja pernak-pernik artistik dan etnik.“Lihat perak-perak begini, rasanya jadi pengen cepet-cepet ketemu orangtuanya Kanya lagi.”Meski sudah cukup lama berdiri sendiri di sana, Haris belum bosan memandangi karya seni persembahan perusahaan keluarganya Kanya itu. Beberapa saat kemudian, langkah mantap seorang pria terdengar menggema pelan di galeri. Orang itu menghampiri Haris yang belum juga beranjak d

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 173. Rayuan Amatiran

    “Haris ternyata check-in di Royal Pandega tadi malam. Udah dapat info detailnya?”Sena mengangguk, padahal Zidan tak mungkin melihat gerakannya karena mereka hanya bertelepon biasa, bukan panggilan video.“Waktu check-in, nomor kamar, siapa yang mendampingi, bahkan menu sarapan yang dia makan pagi ini, aku tahu semua,” ungkap Sena santai.Zidan menelepon Sena tak lama setelah dia sampai di hotel tempatnya bekerja. Lantaran kondisi rumah tangga sahabatnya itu tampak tidak baik-baik saja semalam, Zidan cuma ingin memastikan bahwa Sena tetap waspada.Kemunculan Haris semalam tengah menjadi bahasan hangat dalam grup obrolan general manager yang mengelola hotel-hotel di bawah naungan Pandega Group. Mereka bertanya-tanya, mengapa seorang Haris Laksmana tiba-tiba menginap di Royal Pandega?Ada hotel bintang lima lain yang kelolanya jelas di bawah naungan Ganesh Corp. Namun, mengapa Haris malah memilih hotel milik Pandega Group? Rasanya bukan seperti kedatangan tamu kehormatan, tetapi justru

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 172. Bahagia tapi Sedih

    “Mas Arga kenapa pilih kasih banget, ya?”Sena bertanya dengan nada merajuk, bikin Kanya mengernyit bingung. “Pilih kasih gimana, deh, maksudnya?” Sena tersenyum lantaran teringat kecemburuannya terhadap Kanya di masa kanak-kanak mereka. Setiap perhatian yang dicurahkan Arga pada Kanya selalu membuatnya kesal.Si kecil Sena sungguh tidak mengerti, kenapa Kanya harus merebut Arga darinya? Bukankah Kanya juga punya kakak laki-laki? Kenapa Kanya tidak bermain dengan kakaknya sendiri saja?Siapa sangka kecemburuan serupa kembali Sena rasakan sekarang. Dia iri luar biasa saat mengetahui bahwa mendiang kakaknya bersedia mampir ke mimpi Kanya.“Kenapa Mas Arga cuma datang ke mimpimu? Kenapa dia nggak muncul di mimpiku juga? Padahal aku ini adik dia satu-satunya, tapi dia selalu lebih perhatian sama kamu.”Sambil kembali coba melepaskan diri dari pelukan Sena, Kanya menengadah, memandang wajah sang suami yang langsung menunjukkan ekspresi cemberut padanya.“Mas Sena beneran cemburu?” Saat

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 171. Seperti Ketahuan Mendua

    Pelupuk mata Kanya terasa basah saat ia terbangun dari tidurnya. Air mata yang membasahi pipinya dalam mimpi ternyata tidak lantas sirna begitu dirinya terjaga.Mimpi yang baru saja Kanya alami meninggalkan jejak getir yang menyesakkan dada. Sambil mengerjap pelan, Kanya pun menarik napas dalam-dalam, berusaha meredakan sesak yang masih tersisa di hatinya.Kanya ingin menyeka air matanya juga. Namun, saat itulah dia baru menyadari bahwa jemarinya tertawan genggaman hangat Sena. Pria itu tertidur dalam posisi duduk di samping ranjang. Tangan kirinya dijadikan bantal, sementara yang kanan bertahan menggenggam milik Kanya.‘Sejak kapan Mas Sena di sini?’Kanya bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Sena ada di kamarnya? Bukannya malam ini mereka sepakat tidur terpisah? Mungkinkah tanpa sadar dia telah melakukan sesuatu yang membuat Sena khawatir?Tanpa memutus perhatian pada suaminya, Kanya bergerak perlahan. Dia yang mulanya terlentang kini jadi berbaring menyamping.Kanya hampir lupa meng

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 170. Lucid Dream

    ‘Ini pasti mimpi …’Rasanya sudah lama sekali sejak Arga muncul dalam mimpi Kanya. Oleh karena itu, meski entah bagaimana dirinya sadar bahwa ini hanyalah bunga tidur, Kanya dengan senang hati menyambut kehadiran sosok yang dirindukan.Duduk di bangku yang terbuat dari awan bersama Kanya, tubuh Arga tampak bercahaya dengan busana serba putih. Wajahnya tampan seperti yang selalu ada dalam ingatan Kanya. Senyumannya pun manis dan menenangkan. Sungguh pemandangan indah yang membuat hati Kanya terasa damai.“Mas Arga tahu apa yang terjadi hari ini, ya?”Kanya sedikit terhenyak. Perempuan ini mengira suaranya tak bakal keluar, tetapi ternyata ia bisa bicara tanpa terhalang rasa tercekat di tenggorokan.Kanya jadi ingin serakah, berharap sosok Arga yang mendatanginya ini bisa berbicara juga. Namun, harapannya seketika pupus begitu Arga cuma menanggapi omongannya dengan menganggukkan kepala.“Mas Arga apa kabar? Baik?”Ditanya kabar, Arga mengangguk lagi. Tentu saja dengan senyuman yang tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status