Beranda / Romansa / Dinikahi Calon Adik Ipar / Bab 50. Undangan Perang Terbuka

Share

Bab 50. Undangan Perang Terbuka

Penulis: Sekarani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 15:30:15

“Mana ada obrolan kayak begitu. Kamu, kan, udah tahu kalau aku nggak berminat menjalin hubungan apa pun lagi sama dia.”

Sena menanggapi Kanya yang bersungut-sungut dengan santai. Lagi pula, minus soal hubungannya dengan Jingga di masa lalu, apa yang dibilang akun gosip tersebut sama sekali tidak benar.

Pertama, Sena tidak main golf bersama Jingga. Tujuan utamanya hari itu adalah bertemu rekan bisnisnya, tetapi Jingga entah bagaimana malah muncul di tempat yang sama.

Mantan, tapi kayaknya masih sama-sama sayang? Sungguh spekulasi yang sangat tidak berdasar. Hanya karena Sena tersenyum di depan Jingga, bukan berarti bisa diartikan seperti itu.

Sena juga tidak sering bertemu Jingga. Perjumpaan hari itu bahkan merupakan momen pertama setelah tiga tahun berlalu. Sena berharap tidak perlu ada yang kedua, ketiga, dan seterusnya.

Terlebih soal balikan, dipaksa pun Sena yakin tak akan sudi.

“Tapi, ini kenapa senyum-senyum? Bahagia banget kayaknya ketemu mantan yang katanya udah nggak Mas sayan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 108. Saksi Bisu Momen Terlarang

    Kanya tersenyum menyambut steik salmon saus lemon yang menjadi hidangan utama malam ini. Sajian ikan kaya nutrisi tersebut tampak begitu menggiurkan, lengkap dengan asparagus dan kentang mini panggang. “Salmon katanya bagus untuk perempuan yang lagi haid. Perutmu masih terasa nyeri, nggak, sih?”Sena bertanya sembari mengambil pisau dan garpu. Tak berlama-lama, dia pun mulai mengiris steik salmon yang tersaji di hadapannya.“Udah mendingan banget. Cuma sesekali aja nyerinya,” jawab Kanya seraya meraih garpu dan pisau di sisi piringnya sebagaimana yang telah lebih dulu dilakukan Sena.Ujung pisau sudah menyentuh salmon, pun dengan garpu yang telah menancap pada sajian ikan laut tersebut. Namun, Kanya mendadak urung memotong makanannya.“Malam ini katanya Yuna mau ngasih jamu kunyit asam bikinan neneknya. Nanti mau aku minum sebelum tidur,” ungkap Kanya.“Yuna?”Sena merasa tidak familiar dengan nama seseorang yang baru saja disebut istrinya. “Iya, Yuna. Staf housekeeping yang tadi si

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 107. Bukan karena Benci

    Hari itu, Sena akhirnya paham mengapa Kanya begitu istimewa bagi keluarganya. Dialah sang cucu perempuan pertama yang ditakdirkan menyandang gelar nyonya besar di masa depan.Perjodohan di kalangan keluarga konglomerat merupakan hal lumrah. Jadi, perjanjian klasik antara pendiri Pandega Group dan Gayatri Silver sebenarnya bukan sesuatu yang teramat spesial.Demi menjaga persahabatan yang terjalin sejak masih sama-sama merintis kerajaan bisnis, ikatan perkawinan dianggap sebagai langkah terbaik. Lantas, mereka sepakat menjodohkan cucu tertua dari dua keluarga.Begitu Arga lahir, sang kakek langsung berpesan bahwa cucu laki-laki pertamanya itu harus menikah dengan cucu perempuan pertama sahabatnya. Kebahagiaan pun tak terelakkan ketika Kanya dilahirkan lima tahun kemudian.“Mas Arga beneran bakal nikah sama Kanya?”Begitu tahu perihal perjodohan Arga dan Kanya, Sena ingin mendengar apa yang dipikirkan kakaknya. Berdalih butuh liburan singkat karena bosan belajar, Sena bahkan sampai meny

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 106. Pertama Kali Jatuh Cinta

    “Kamu lupa ngobatin yang ini, Sayang.”Sena menunjukkan sudut bibirnya yang lecet. Lukanya tampak mulai mengering, tetapi bukan berarti sudah tidak butuh diobati.Kanya menghela napas, lalu atensinya beralih kembali ke kotak obat. Selain obat anti nyeri dan salep untuk menyamarkan lebam, mestinya ada salep luka atau semacamnya juga.“Obat mujarabnya nggak ada di situ, Sayang.”Sena berujar tepat saat Kanya menemukan salep luka yang mengandung antiseptik.Sekali lagi, Kanya menghela napas. Matanya lantas memicing ke arah Sena, sedikit kesal karena akhirnya paham akal-akalan suaminya.Walau begitu, tetap saja Kanya meladeni kemauan terselubung Sena. Biar cepat beres, Kanya segera mengecup bibir sang suami.“Jadi, kenapa?” tanya Kanya lagi. “Pertanyaan segampang itu, masa Mas nggak bisa ja—”“Karena aku sayang kamu,” potong Sena.Kanya seketika tertegun. Ucapan Sena membuat tersipu, efek belum terbiasa dicintai terang-terangan oleh suaminya sendiri.Ekspresi itu membikin Sena gemas, mend

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 105. Ngapain Meluk Mantan?

    Walau Bastian telah berupaya meminta para pelanggan tidak menyebarkan foto maupun video apa pun terkait insiden siang tadi, ternyata masih saja ada yang tak kooperatif. Bagaikan serial drama yang selalu ditunggu kelanjutannya, video Sena dipukuli Mada begitu cepat mencuri perhatian. Hanya saja, bukannya berempati, kali ini hampir semuanya setuju bahwa Sena layak mendapatkannya.Tindakan kasar Mada terhadap adik iparnya dinilai wajar. Bahkan, tak sedikit yang mengaku bakal melakukan hal serupa jika mereka menjadi Mada.‘Adik kesayangan dimusuhi orang seantero negeri gara-gara masalah cinta lama belum kelarnya suami. Misal jadi dia, minimal banget emang harus main tonjok kayak gitu.’‘Pihak Kanya belum klarifikasi apa pun sampai sekarang. Lihat abangnya semarah itu, jadi curiga nggak, sih? Jangan-jangan Kanya sebenarnya nggak salah.’‘Itu Sena pasrah doang? Sadar diri kalau dianya emang salah dan layak dihajar sampai bonyok, ya?’‘Katanya, hal paling nggak berguna di dunia adalah mence

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 104. Tim Istri Sah

    Berbeda dengan gazebo di area taman hotel, mobil pribadi jelas memungkinkan Sena dan Jingga melakukan apa saja tanpa khawatir bakal dilihat orang lain. Kendaraan itu memberikan ruang privat yang lebih rentan perselingkuhan.Andai jadi Kanya, Sarah dan Yuna tidak akan membiarkan Sena dan Jingga berduaan di dalam mobil. Harus ada orang ketiga yang mengawasi mereka. Bisa siapa saja, tetapi paling masuk akal jika Kanya sendiri yang turun tangan.“Bu Kanya udah lihat yang lagi rame di medsos? Nggak curiga itu mereka habis ngapain di mobil?” tanya Yuna.Lagi-lagi tak seperti bayangan lawan bicaranya, Kanya malah menanggapinya dengan tawa ringan.“Oh, kalian udah sempat lihat? Gercep juga, ya,” ujarnya santai.“Cuma sekilas, sih, Bu,” ungkap Yuna.Setelah dimarahi Fajar tadi, Yuna memang sempat membuka media sosial. Barangkali karena saking viralnya, unggahan yang menyuguhkan potret Sena dan Jingga di bandara muncul begitu saja.Yuna tentu langsung menunjukkan temuannya pada Sarah. Hanya saj

  • Dinikahi Calon Adik Ipar   Bab 103. Buru-Buru Balik?

    Walau sudah kenal cukup lama, Zidan memang terbilang jarang mengobrol dengan Kanya. Bahkan saat masih menjalin kasih dengan Mika dulu, Zidan cenderung menghindari momen bicara empat mata dengan Kanya.Pasalnya, Kanya adalah tipikal lawan bicara yang pandai bermain kata. Salah diksi sedikit saja, bisa panjang urusannya. Meski begitu, harus Zidan akui bahwa Kanya pintar membuat orang-orang nyaman mengobrolkan apa pun dengannya.“Harusnya aman, sih,” suara Zidan terkesan ragu. Hanya saja, itulah yang membikin orang-orang mesti hati-hati saat berbicara dengan Kanya. Jika terlalu nyaman, bukankah kita menjadi sangat rawan mengatakan apa yang semestinya tidak dikatakan?“Cuma kalau mereka sampai oversharing …”Sekali lagi, Fajar bisa mendengar bosnya menghela napas. Bikin semakin harap-harap cemas.“Tolong dipantau terus, ya, Pak Fajar. Kalau ada apa-apa, langsung kabari saya,” titah Zidan pada akhirnya.“Siap, Pak Zidan!”*** “Mas Zidan.”Zidan terkesiap saat mendengar seseorang memanggi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status