Share

Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya
Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya
Auteur: Strawberry

Arcelia Si Gadis Malang

Auteur: Strawberry
last update Dernière mise à jour: 2025-02-27 07:02:53

"Aku tidak sengaja melakukannya, Bi... tolong maafkan aku..." suara Arcelia parau, hampir tak terdengar di tengah udara musim gugur yang menggigit.

Tangannya mengepal erat, kuku-kuku tumpulnya menekan telapak sampai hampir berdarah.

Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena dingin, tapi karena luka cambuk pada punggungnya terasa membakar.

“Diam! Kau pikir dengan meminta maaf, semua masalah akan beres?! Putriku kehilangan calon suami yang baik karena kelalaianmu! Dasar pembawa sial!” Suara Marla, bibi kandung Arcelia, membelah udara senja yang kelabu. Tidak sedikit pun dia berhenti mencambuki Arcelia.

Semua ini bermula dari siang tadi, saat tamu kehormatan dari keluarga Jefferson, datang untuk membicarakan mengenai perjodohan putra sulung mereka dengan Nora, putri bungsu Marla.

Karena kurangnya pelayan, Arcelia yang menumpang hidup dengan Marla semenjak kematian orang tuanya, dipaksa ikut melayani jamuan hari itu. Namun, saat Arcelia ingin menyajikan hidangan sup, seseorang menyenggolnya dan mengakibatkan sup di tangannya tumpah ke gaun mahal yang dikenakan Nora.

Seketika, Nora langsung meledak dan memaki kebodohan Arcelia.

Yang tidak diduga, masalah tidak berakhir di sana.

Saat jamuan itu bubar, perwakilan keluarga Jefferson menyatakan bahwa perjodohan itu dibatalkan. Dan saat ditanya alasannya, mereka hanya menjawab: “Sepertinya, karakter keluarga Anda dan kami tidak selaras.”

Kemudian, mereka pergi.

Mendengar itu, Nora dan Marla seperti menggila. Mereka menganggap keputusan itu diambil karena kelalaian Arcelia. Tanpa sedikit pun menyadari bahwa yang menjadi masalah adalah karakter Nora yang tidak bisa menjaga sikap.

“Rasakan ini! Rasakan ini! Mati kau!” maki Marla tanpa henti selagi berkali-kali mencambuk Arcelia.

Sementara itu, dua anak Marla, Eden—anak laki-laki Marla yang paling tua—dan Lydra—anak Perempuan Marla yang kedua—berdiri sembari memerhatikan kejadian itu dengan ekspresi malas.

“Sudah selama ini, tapi masih tidak mati-mati. Kuat juga dia,” ucap Lydra.

“Menjijikkan,” komentar Eden dengan mengernyitkan hidung, seakan Arcelia adalah makhluk paling kotor sedunia. “Kenapa tidak bunuh saja dia dibandingkan terus menjadi beban keluarga? Sudah tahu dia terlahir sebagai pembawa sial.”

Arcelia menarik napas pendek. Memang benar, kata ‘pembawa sial’ sudah menempel padanya sejak lahir, dan itu semua disematkan semua orang lantaran dirinya dianggap mengakibatkan kematian dan kesulitan banyak orang.

Ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan kerja aneh beberapa hari setelah sang ibu mengabarkan kehamilannya, ibunya yang meninggal dalam proses persalinan yang berdarah-darah, kelumpuhan Paman Liam—suami Marla—setelah menyelamatkannya saat balita dari Sungai, hingga pelayan-pelayan yang mengundurkan diri karena mengaku sering sakit setelah terlalu lama berada di dekatnya.

Mengingat semua hal itu, satu tetes air mata menuruni wajah Arcelia. ‘Ya Dewa, dibandingkan hidup tersiksa seperti ini, lebih baik biarkan saja aku mati ….’

Di saat itu, telinga Arcelia menangkap suara langkah kaki. Dia menengadah dan melihat sosok Nora datang menghampirinya dengan sebuah ember, lalu—

BYURR!

“AHHH!”

Semua orang terkejut, termasuk Marla yang langsung menghentikan cambukannya kepada Arcelia. Dia tidak menyangka putri bungsunya akan datang dan tiba-tiba menyiramkan air garam ke arah Arcelia, menyebabkan gadis itu menjerit kesakitan.

“Rasakan itu, dasar jalang! Makanya, lain kali jangan ceroboh! Karena dirimu, perjodohanku dengan putra tunggal keluarga Jefferson jadi gagal! Cuih!” Nora meludah ke arah Arcelia yang meringkuk.

Merasakan sakit luar biasa, kesadaran Arcelia pun sedikit memudar. Dia berusaha mengerahkan tenaga terakhirnya untuk memohon, “Tolong … tolong aku ….”

Ternyata, jauh di lubuk Arcelia yang terdalam … dia masih ingin hidup.

Namun, semua orang hanya mendengus.

“Akan lebih baik kalau kau cepat mati!” ucap Eden yang sudah tidak lagi tahan dan langsung berbalik untuk pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Nora menoleh kepada pengawal kediaman yang juga datang dengan ember berisi air garam. “Siram langsung! Biar cepat mati! Ha ha ha!”

Bertubi-tubi disiram air garam, Arcelia semakin kehilangan indera perasanya, dan kesadarannya pun mulai menggelap. Telinganya dipenuhi tawa Nora, Marla, dan Lydra yang senang melihatnya menderita.

Dalam hati, Arcelia memohon, ‘Siapa pun … tolong aku ….

Tepat di saat itu, langit yang tadinya cerah … seketika berubah gelap.

Petir menghantam ke segala arah, angin berhembus kencang mengakibatkan beberapa pohon

di sekitar terangkat akarnya dan mulai tumbang, dan yang paling aneh … dari celah udara yang

merekah, api hitam menyala berputar membentuk pusaran bercahaya merah dan ungu gelap.

Sebuah portal.

“Apa itu!?” teriak Lydra panik seraya langsung menghampiri sang ibu.

Tepat di saat itu, dari dalam portal, muncul sosok tinggi menjulang dengan siluetnya seperti kabut pekat. Bentuk makhluk itu serupa manusia berwajah menawan sekaligus mengerikan.

Dengan matanya menyala semerah darah dan jubah hitam mengalir seperti asap hidup, pria berkulit pucat itu melihat sekeliling sebelum pandangannya mendarat pada sosok Arcelia yang terkapar tak berdaya.

Ekspresi dingin di wajahnya berubah marah dan dia berseru lantang, “Beraninya kalian memperlakukan Yang Mulia kami seperti ini!?”

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Penjaga Dunia

    Sebuah gerakan secepat kilat menyambar ke arah Arcelia yang tengah terhuyung, nyaris kembali terjerembab ke tanah. Seseorang menangkap tubuhnya sebelum jatuh.“Ratuku... apa yang terjadi?” suara itu terdengar panik, gemetar, seolah ketakutan kehilangan sesuatu yang sangat berharga.Arcelia menatap wajah Azrael yang pucat karena cemas. Ia melingkarkan lengannya di leher sang Kaisar, mencoba tersenyum meski tubuhnya masih diliputi nyeri yang membakar.“Yang Mulia...” napasnya berat, namun suaranya terdengar tegas dalam kelemahan, “...apakah kau pernah mendengar tentang Wakil Bayangan Dunia?”Azrael menyipitkan mata, rahangnya mengeras. “Penjaga dunia?” gumamnya. “Mereka adalah penakluk dari para iblis perusak yang mencoba menaklukkan dunia fana.”“‘Mereka’? Jadi jumlah mereka lebih dari satu?” tanya Arcelia, bibirnya bergetar namun matanya tetap tajam.Azrael mengangguk pelan. “Ya... mereka bukan satu. Tapi mereka memiliki seorang pemimpin—selalu seorang wanita. Karena hanya kelembutan

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Titik Pertemuan Tiga Dunia

    Setelah kembali dari dunia fana dan dia sudah selesai dengan masa pemulihan, Arcelia masih bingung mencari jawaban. Sebagai Ratu Iblis yang mengemban tugas menjaga keseimbangan dua dunia sebagaimana diamanatkan oleh leluhur, Arcelia harus memiliki tekad dan juga keberanian di atas rata-rata.Jika para tetua, penasehat istana atau pun para pangeran bahkan Azrael pun tak bisa membantu memberikan jawaban maka dia harus belajar dan mencarinya sendiri. Konon, segala hal tentang masa lalu ada tertulis di kitab-kitab kuno yang ada di perpustakaan tertua di negeri iblis, hanya para bangsawan yang bisa masuk kesana.Perpustakaan Tertua di Istana Iblis…Tempat itu sunyi seperti makam kuno. Cahaya merah redup dari lentera iblis memantulkan bayangan panjang di rak-rak buku berabad-abad usianya. Arcelia duduk membungkuk di depan meja batu yang penuh dengan manuskrip kuno, matanya menari cepat di atas huruf-huruf yang hampir tak terbaca.Punggungnya tegang. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Jangan Cemburu, Kaisar!

    Api merah yang menyelamatkan Arcelia belum sepenuhnya padam.Asap hangat menyelimuti tubuhnya seperti pelindung, namun dari tengah cahaya membara itu, perlahan, siluet seorang pria muncul. Langkah demi langkah ia menjadi nyata. Rambut gelap sebahu, mata menyala merah menyala, jubah panjang berkibar pelan seperti bayangan neraka. Wajah dingin dan agungnya muncul dari balik cahaya api—Azrael.Tubuhnya berdiri kokoh di belakang Arcelia. Satu tangannya terulur, melingkari pinggang sang ratu, menariknya mendekat ke sisi kirinya. Perlindungan yang sekaligus menjadi pernyataan: ini milikku.Eden menatap tak percaya, gemetar. “Siapa… siapa kau?”Azrael menatap Eden tanpa berkedip. Sorot matanya tajam seperti pisau yang tak perlu bergerak untuk menyayat.“Aku adalah Kaisar dari Neraka,” katanya pelan, namun suaranya menggema ke segala arah, “Dan kau baru saja mencoba menyakiti Ratuku.”Nada bicaranya tidak meninggi. Tapi bumi di bawah kaki Eden retak pelan.Eden mundur, napasnya memburu. “Kau…

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Terbukanya Portal Dua Dunia

    Langit iblis yang biasanya merah darah perlahan memudar menjadi kelabu. Tak ada pertanda kehancuran, namun udara terasa gelisah. Arcelia berdiri di balkon istana, memandangi celah antara langit dan tanah yang perlahan memancar cahaya aneh. Cahaya itu… tidak berasal dari dunia ini.Lucien datang terburu-buru. “Ratu… sesuatu muncul di celah antara dunia. Portal terbuka… tapi bukan karena kita.”Azrael segera memanggil para penasehat. Ternyata, celah tersebut bukan milik iblis, bukan pula dari dunia fana biasa. Itu... adalah lubang waktu, retakan kecil dari masa lalu yang menginginkan jawaban.“Portal itu terhubung ke masa lalu seseorang. Dan satu-satunya yang bisa melewatinya adalah orang yang masih memiliki ikatan batin kuat dengan tempat itu,” ujar Vareth.Semua mata tertuju pada Arcelia.“Haruskah?” Tanya Arcelia.“Yang Mulia, jangan khawatir kekuatan Yang Mulia di sana masih berfungsi dengan baik jika pun ada hal-hal yang membuat Yang Mulia harus bertempur” Jelas Vareth.Arcelia mena

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya    Irisan Kehidupan Ratu di Kerajaan Iblis

    Arcelia, perempuan yang tidak lagi mencari tempat di dunia… tapi telah menciptakan tempatnya sendiri. Dia tersenyum menatap semua yang ada di sana dengan senyum menawannya. Semua yang ada di sana masih diliputi ketegangan meskipun pertarungan sudah selesai.Suara hening menggema seperti gema waktu. Lalu… satu suara terdengar.“Hidup Ratu Arcelia.”Disusul suara lain. Lalu bergemuruh.“Hidup Ratu Arcelia!”Para pangeran yang semula menyimpan ragu, kini berdiri dari kursi kehormatan mereka. Kaelthor, yang dikenal paling keras, menjatuhkan tinjunya ke dada dan membungkuk dalam, penuh hormat. Lucien—yang biasanya ringan dan santai—terdiam, matanya berkaca-kaca, lalu tersenyum dan berseru, “Yang Mulia, Anda membuat dunia berhenti hari ini, panjang umur Ratu Arcelia…”Seluruh arena istana, dari panglima, para tetua dewan, hingga para pengawal dan rakyat yang menyaksikan dari bayangan balkon tinggi, bersujud, bersorak, dan berteriak nama ratunya.Arcelia berdiri di tengah semua itu, tak lagi

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Pertarungan Takdir

    Malam sebelum pertempuran….Ruang bawah tanah istana itu sunyi, hanya diterangi cahaya kebiruan dari kristal sihir yang tergantung di langit-langit. Peta energi Arcelis tergantung di udara, berputar perlahan—warna hitam keunguan menyelubunginya, tak seperti aura makhluk hidup biasanya.Arcelia berdiri di depan proyeksi itu. Wajahnya tenang, tapi matanya menyimpan badai. Jelas berbahaya.Lucien berdiri di sisinya, satu tangannya menunjuk ke area samar di sekitar dada Arcelis. “Lihat ini,” katanya pelan. “Retakan halus. Energi di sekitar jantungnya tidak stabil.”Azrael menyipitkan mata. “Apa itu berarti… dia punya titik lemah?”Lucien mengangguk. “Menurut penelitianku, Arcelis bukan makhluk utuh. Ia disusun dari berbagai fragmen keinginan dan emosi manusia yang paling kotor—pengkhianatan, iri hati, dendam, obsesi. Semuanya dimanifestasikan, tapi tidak benar-benar menyatu. Titik retak ini—”“—adalah tempat di mana fragmen itu berkonflik,” potong Lira yang sedari tadi memperhatikan proye

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ratu Yang Terlahir

    Malam turun dengan selimut kelam yang sunyi, tak seperti malam-malam sebelumnya di Istana Neraka yang biasanya riuh oleh denting obor api dan nyanyian bayangan. Malam ini, seluruh kerajaan menahan napas. Esok hari adalah pertarungan yang bisa menentukan takdir dua dunia—dan takdir seorang Ratu.Di dalam kamarnya, Arcelia duduk di depan cermin besar. Rambutnya dibiarkan tergerai, kulitnya pucat tertimpa cahaya biru dari kristal api yang menggantung di langit-langit. Tapi tak ada keraguan dalam mata itu. Hanya ketenangan… dan kedewasaan yang perlahan tumbuh dari luka-luka lama.Lira masuk perlahan, membawa secangkir ramuan hangat. “Yang Mulia… semua sudah disiapkan. Para penasihat juga telah memastikan arena telah dilindungi oleh sihir pengikat. Tidak akan ada intervensi dari luar.”Arcelia mengangguk. “Terima kasih, Lira. Kau sudah bekerja sangat keras, aku bangga padamu!.”Lira tersenyum, tersipu, tapi matanya masih menyimpan kekhawatiran. “Apakah Anda… yakin ingin melakukan ini?”“Buk

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Keberanian Arcelia

    Beberapa hari kemudian – Hari yang ditentukan untuk pengujian sudah datang, di Aula Pengujian Istana Iblis semua petinggi istana Iblis datang dan berkumpul.Langit di atas istana tampak kelam, awan sihir menggelayut rendah. Aura magis pekat menyelimuti bangunan kuno tempat Upacara Pengujian Cahaya dan Kegelapan akan dilakukan. Hanya mereka yang benar-benar berdarah pilihan yang mampu bertahan hidup melewati ritual ini—yang lainnya akan lenyap menjadi abu sihir dan waktu.Arcelia berdiri di sisi kiri aula, mengenakan jubah ratu yang lebih sederhana dari biasanya, hanya dihiasi simbol dua dunia di bagian dada. Matanya menatap lurus ke tengah ruangan, di mana Arcelis berdiri sendirian di atas lingkaran sihir kuno.Di sisi berlawanan, Kaisar Azrael duduk di atas singgasana pengamatan, diapit oleh para penasihat dan pangeran-pangeran kepercayaannya, termasuk Lucien dan Kaelthor.Arcelis terlihat tenang. Terlalu tenang. Wajahnya tanpa ragu. Bahkan tidak ada sedikit pun getaran ketakutan di

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Yang Terancam

    Langit di atas istana iblis pekat, tanpa bulan maupun bintang. Angin dingin menari di antara tiang-tiang batu, menabur ketegangan yang menggantung di udara.Arcelia duduk sendirian di balkon pribadi kamarnya. Rambut panjangnya tergerai lepas, dibiarkan tertiup angin malam. Kedua tangannya mengepal di atas pangkuan, dan matanya menatap kosong ke arah hamparan langit kelam. Dalam dadanya, ada sesak yang tak bisa dijelaskan. Dan di balik matanya, ada badai yang ia redam.Dia mendengar langkah berat yang dikenalnya sangat baik. Tapi dia tidak menoleh. Tidak kali ini. Tubuhnya terasa kaku untuk digerakkan.“Arcelia….” suara bariton itu memanggilnyaDengan mata merah dan tubuh yang masih terasa kaku dia menoleh, lantas tersenyum samar. Memberi hormat dengan formal kepada Azrael, tidak seperti biasanya. Kaisar Azrael dapat merasakan perubahan kecil pada sikap Ratunya, namun itu tak membuatnya urung untuk menanyakan pertanyaan yang sudah mengganggunya."Kenapa kau tidak menceritakannya padaku

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status