Share

Ikatan Dinas

Bruk!

Dengan helaan napas panjang, pria itu duduk di sofa ruang TV, menatap semua orang yang ada di sana.

"Mesti yo, Mas, Zita, aku yang dikorbankan," protes Ageng yang baru tiba ke Jakarta. Zita masih sedikit lemas, ia bersandar di bahu suaminya yang sedang memangku Diva, sedangkan Duta dan Datra masih tidur, padahal mau mandi pagi.

Ageng naik mobil travel dari Solo semalam, dengan satu kalimat perintah dari Pandu, meluncurlah ia tanpa banyak pikir. Demi membantu keluarga.

"Geng, dari pada kamu di sana cuma bantu Ibumu, Ibuku di kebun sama kandang ternak, mendingan di sini, kan, bantu-bantu Zita. Kamu juga nggak mau disuruh lanjur kuliah, kerja juga ogah-ogahan, karepmu opooo... Geng," sindir Pandu.

"Mas Pandu piye, toh, ngawasi ternak, bantu di kebun, jabatanku itu sebenarnya mandor pekerja, Mas, nyateti penjualan ternak dan hasil kebun. Belum lagi kalo Bude suruh aku masuk-masukin dagangan camilan-camilan yang udah di packingin, upahku lumayan,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status