Share

152. Kabar Penting

last update Last Updated: 2025-05-13 17:42:50

Lily mengangguk. "Aku akan tinggal, bagaimanapun keadaanmu aku akan tinggal."

Arsen memulas senyum tipis, lantas mengecup bibir Lily dalam-dalam.

"Terima kasih," lirihnya kemudian memeluk Lily.

Mereka lanjut menikmati suasana tenang di villa hingga sore harinya memutuskan untuk pulang.

Di perjalanan Lily dan Arsen menyempatkan mampir ke butik karena mendapat kabar baju pesanan mereka sudah bisa difitting ulang.

Arsen terpukau melihat betapa cantiknya Lily saat mencoba gaun berwarna hitam yang selaras dengan setelan jas yang dirinya pesan.

“Bagaimana?” tanya Lily sambil memutar tubuhnya ke kanan dan kiri.

“Sangat cantik,” balas Arsen.

Lily melebarkan senyum penuh bahagia. Setelah mencoba gaun itu, Lily juga mencoba gaun pengantin yang dia pilih sebelumnya.

Arsen membuat gerakan tangan agar pelayan butik pergi, meninggalkan Lily dan Arsen di ruang fitting baju berdua.

Arsen meraih tangan Lily, lalu memerhatikan cincin yang tersemat di jari manis tangan kanan Lily.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Eddy Hadarian
Bryan Arya,Monica sama2 jahat Nurut dong Li
goodnovel comment avatar
Wida
Lily nurut ngapa
goodnovel comment avatar
Sari
lily ngeyel ini nanti ada kejadian membahayakan buat lili
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   156. Mengorbankan Orang Tak Berdosa

    Malam harinya. Arsen baru saja pulang dan terlihat begitu letih. Dia keluar dari mobil sambil mengusap tengkuknya, tetapi ekspresi wajah lelahnya itu memudar berganti senyum saat melihat Lily menyambutnya di depan pintu rumah. “Kenapa kamu berada di luar, ini sudah malam?” tanya Arsen. “Menyambut suami pulang pun tak boleh?” Lily balik bertanya dengan nada manja. Lily merangkul lengan Arsen, lalu mengajak suaminya itu masuk rumah bersama. Lily tidak membahas kebakaran gudang ARS karena tak mau membuat Arsen semakin terpukul. “Kamu pasti lelah, mandilah dulu,” kata Lily saat mereka sampai di kamar, “tadi Bunda ke sini, aku belajar masak bersama Bunda.” Arsen tersenyum, dia mengangguk lalu segera pergi ke kamar mandi. Beberapa saat berada di kamar mandi. Arsen akhirnya selesai membersihkan diri dan saat keluar dia mendapati Lily duduk di tepian ranjang. “Sudah selesai?” tanya Lily lalu berdiri menghampiri Arsen. “Makan malamnya sudah siap, ayo makan dulu,” ajak Lily

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   155. Menjadikan Musuh

    Lily menghela napas kasar saat Thomas mengirim jawaban atas pertanyaannya.[Korban meninggal bertambah menjadi empat orang. Ini masih terus dilakukan identifikasi dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.]Lily hendak membalas pesan itu, tapi Thomas lebih dulu mengirim pesan lagi.[Pak Arsen baru saja selesai menemui Pak Anthony, mereka sepakat menunggu hasil investigasi.]Lily diam membaca balasan dari Thomas, lalu mengetik pesan balasan.[Apa ada kemungkinan muncul tersangka yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini?]Lily menatap cemas ke pesan yang baru saja dikirimkannya untuk Thomas. Beberapa saat kemudian, dia kembali mendapat pesan balasan.[Untuk itu aku belum tahu. Lebih baik kamu tenang dan jangan banyak berpikir.]Lily termenung. Bagaimana bisa dia tidak memikirkan masalah yang mungkin akan menyeret nama suaminya.Lily masih ada di kamarnya, memeluk bantal sambil terus memandangi layar ponsel.Lily mendengar suara ketukan pintu, lantas mempersilakan masuk

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   154. Sabotase

    Lily tak lantas mengiyakan usulan Dini. Dia diam sejenak setelah itu mencoba meminta bantuan pada Dini sekali lagi. Kali ini Lily memberikan sedikit solusi. [ Rekam saja seluruh isi rapatnya, kamu hanya butuh diam dan duduk di sana.] Di divisi pemasaran, Dini masih terlihat ragu. Dia menoleh Juna dan heran apa yang terjadi sampai Lily tidak mau diwakili pria itu. Dini akhirnya membalas dengan menyanggupi permintaan Lily. [ Baiklah, aku akan hadir untukmu ] Dia meletakkan ponselnya setelah Lily membalas lagi. Dini lantas membuang napas kasar, hingga membuat Juna menoleh. "Kenapa?" tanya Juna melihat muka Dini yang tertekuk. "Apa ada masalah?" "Lily memintaku mewakilinya mengikuti rapat direktur." Dini menunduk setelah bicara, dia benar-benar merasa takut jika ada yang bertanya padanya nanti. "Kalau kamu tidak mau hadir, aku bisa menggantikanmu." Juna menawarkan bantuan. Dini malah kaget dan takut mendengar tawaran itu. Dia menolen Juna yang menunggu jawaban darinya.

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   153. Berbuat Sejahat Ini

    Bryan kaget mendengar berita terbakarnya gudang ARS Company. Dia buru-buru menemui Arya di ruang kerja dengan wajah tak percaya. Bryan masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung bicara. "Apa papa melakukannya? Papa membuat kebakaran di pabrik paman Arsen?" Bryan merasa bulu kuduknya berdiri. Dia tak menyangka jika ayahnya bisa berbuat sejahat ini. "Pa ada tiga orang yang tewas, dan tujuh orang terluka parah, katakan kalau bukan Papa yang melakukannya," ucap Bryan lagi. Arya yang duduk di belakang meja kerjanya bersikap biasa. Dia menyerahkan map lalu menyuruh sekretarisnya keluar dan menutup pintu. "Papa tidak melakukannya," ucap Arya. "Apa?" Bryan semakin terkejut. Dia tidak bisa percaya begitu saja dengan ucapan Arya. "Papa tidak usah berbohong, aku mendengar omongan papa dengan mama semalam, papa pikir aku anak kecil dan bodoh. Aku selama ini tidak percaya dengan berbagai macam cerita tentang kekejaman papa, tapi kali ini papa benar-benar keterlaluan." Bryan bicara

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   152. Kabar Penting

    Lily mengangguk. "Aku akan tinggal, bagaimanapun keadaanmu aku akan tinggal." Arsen memulas senyum tipis, lantas mengecup bibir Lily dalam-dalam. "Terima kasih," lirihnya kemudian memeluk Lily. Mereka lanjut menikmati suasana tenang di villa hingga sore harinya memutuskan untuk pulang. Di perjalanan Lily dan Arsen menyempatkan mampir ke butik karena mendapat kabar baju pesanan mereka sudah bisa difitting ulang. Arsen terpukau melihat betapa cantiknya Lily saat mencoba gaun berwarna hitam yang selaras dengan setelan jas yang dirinya pesan. “Bagaimana?” tanya Lily sambil memutar tubuhnya ke kanan dan kiri. “Sangat cantik,” balas Arsen. Lily melebarkan senyum penuh bahagia. Setelah mencoba gaun itu, Lily juga mencoba gaun pengantin yang dia pilih sebelumnya. Arsen membuat gerakan tangan agar pelayan butik pergi, meninggalkan Lily dan Arsen di ruang fitting baju berdua. Arsen meraih tangan Lily, lalu memerhatikan cincin yang tersemat di jari manis tangan kanan Lily.

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   151. Aku Tidak Akan Pergi

    Arsen terbangun di pagi hari tanpa mendapati Lily berada di sampingnya. Dia tersenyum mengingat semalam akhirnya hanya bermain satu kali karena dirinya tidak tega membiarkan Lily kelelahan. Arsen mencari keberadaan Lily. Dia mengetuk pintu kamar mandi tapi tak ada balasan dari sana. Hingga Arsen keluar dan seketika hidungnya mencium bau hangus. Arsen buru-buru mencari sumber bau itu, dia kaget melihat Lily berada di dapur dengan kondisi panik. Arsen berjalan cepat mematikan kompor, lalu menarik Lily agak menjauh karena Lily terbatuk-batuk. "Aku mau membuat sarapan untukmu tapi malah ... " Lily berkata dengan nada penuh penyesalan. "Kamu pasti memakai api besar," balas Arsen seraya membuka jendela. "Ayo keluar dulu." Dia menggandeng tangan Lily ke halaman samping villa. Arsen melepas tangan Lily, dia menoleh dan mendapati wanita itu hampir menangis. "Kamu marah?" tanya Lily ketakutan. "Tidak marah hanya khawatir, bagaimana kalau kulitmu terkena panci, atau terciprat m

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   150. Menikmati Waktu Bersama Part 2

    Lily buru-buru masuk kamar mandi setelah Arsen keluar. Dia tersenyum pada suaminya itu sambil menyembunyikan lingerie miliknya di balik handuk. Lily melihat Arsen hanya memandangnya tanpa curiga sama sekali. "Astaga!" Lily memegang dadanya yang berdebar-debar. "Kenapa aku grogi begini, padahal bukan sekali dua kali melakukannya. Apa karena aku berniat menggodanya," gumam Lily. Dia menggigit bibirnya kemudian buru-buru membersihkan diri. Lily keluar dari kamar mandi mengenakan lingerie berwarna hitam dengan bagian perut agak transparan. Dia tak melihat Arsen di kamar lalu pergi keluar mencari pria itu. Lily melihat Arsen duduk di sofa sambil memegang ponsel. Dia mendekat, berdiri di dekat pria itu tanpa bicara. Arsen menoleh, dia melihat kaki jenjang Lily yang mulus kemudian mendongak. Arsen terkejut, tak menyangka Lily akan mengenakan lingerie yang dia lihat kemarin. "Apa kamu masih ada pekerjaan?" Lily bertanya sewajar yang dia bisa. Debaran di dadanya semakin

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   149. Menikmati Waktu Bersama Part 1

    Lily hanya diam, tatapannya tampak ragu. “Kamu belum pernah bercerita kenapa Sonia bisa sangat membencimu? Bahkan bisa sampai berselingkuh dengan Bryan?” tanya Arsen, “bukankan Sonia temanmu saat SMA. Aku mendapat informasi dia suka merundung,” imbuhnya. Bukannya langsung menjawab pertanyaan Arsen, Lily malah tertawa dan menikmati lagi salad buatan suaminya itu. “Apa kamu menyelidiki tentangku?” tanya Lily. “Hm ...” Arsen menjawab jujur, “bahkan sampai mencari informasi ke beberapa alumni dan guru, tapi mereka bilang tidak terjadi apa-apa,” ucapnya menjelaskan. Lily menghela napas pelan. “Semua orang menutupi karena tindakan itu tidak terpuji dan bisa merusak reputasi sekolah juga alumni. Kamu tahu sendiri sekolahku itu seperti apa. Kamu tidak akan mendapatkan informasi tentang kejadian buruk dari mereka,” ucap Lily. Arsen mengangguk paham. “Awalnya aku tidak memiliki masalah dengan Sonia, bahkan bisa dibilang kami berteman baik, tapi Sonia ternyata menusukku dari belak

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   148. Sisi Lain Suamiku

    Arsen tak menjawab Lily. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Lily lalu merengkuh istrinya itu ke dalam dekapan. "Kita bahas hal lain saja," ucap Arsen. "Kamu selalu begini, menghindar jika itu tentang urusan pribadi." Lily protes. "Padahal aku ini istrimu, tapi sepertinya benar, kamu tidak mencintaiku." "Aku mencintaimu dan aku takut kehilanganmu." Lily terkesiap, dia merasakan dadanya berdenyut aneh. Lily hanya diam menatap wajah Arsen tanpa bisa berkata-kata. "Masa laluku mungkin akan membuatmu tidak nyaman, aku tidak suka membicarakannya karena itu menyakitkan." Lily menatap lekat wajah Arsen dan menyelam dalam ke mata pria itu. Terkadang ada perasaan sakit yang susah untuk dijelaskan. Bahkan hanya mengingatnya saja akan membuat seakan kesulitan bernapas. "Benar ibumu istri ke dua?" Lily memberanikan diri bertanya. "Hm ... awalnya aku tidak tahu bagaimana bisa ibuku mau menjalin hubungan dengan pria yang sudah memiliki istri dan anak. Tapi setelah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status