แชร์

232. Cara Lain?

ผู้เขียน: Adinasya Mahila
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-14 21:11:36

Lily termenung, diam memandang manik mata Arsen.

"Apa kamu serius?" tanyanya.

"Apa yang membuatmu berpikir aku tidak serius? Aku akan melakukan segalanya untuk menunjukkan ke semua orang bahwa kamu tidk bersalah dan malah menjadi korban dari berita itu," terang Arsen.

Lily sejenak tak bisa berkata-kata. Dia terharu, hatinya menghangat melihat keseriusan di wajah suaminya.

"Tapi, dia mantanmu ... " Lily bicara lirih dan ragu.

"Mantan hanyalah mantan. Yang penting adalah kamu istriku. Orang bilang istri adalah pakaian suami, aku tidak akan membiarkan orang mengoyak bajuku dan membuatku telanjang. Aku akan melindungimu."

Lily diam, bahkan saat Arsen menggenggam tangannya dia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar.

Hingga Lily seketika memeluk Arsen, membuat suaminya itu kaget.

"Aku mencintaimu," bisik Lily.

Arsen memulas senyum, mendekap erat Lily lantas mencium pundak istrinya itu.

Arsen dan Lily masih berpelukan, hingga Thomas muncul tiba-tiba lalu terbatuk-ba
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (9)
goodnovel comment avatar
Novita Sari
semoga masalah lily segera selesai
goodnovel comment avatar
Marwah Cacabila
semoga hana cepet lakuin
goodnovel comment avatar
Wida
Hana mah tnggal bkin video trus upload ap.susahnya sich
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   424. Persiapan Pernikahan

    Di ARS Arsen sedang mengecek berkas saat melihat kedatangan Anthony ke kantornya. Keningnya berkerut dengan tatapan tertuju pada temannya itu. “Tumben ke sini? Apa kamu datang untuk mengirim undangan pernikahan?” tanya Arsen sambil bangkit dari duduknya. “Undangannya saja belum jadi,” balas Anthony. Berdiri di depan Anthony, Arsen tersenyum tipis lalu berkata, “Akhirnya si Bujang Lapuk akan menikah juga.” Anthony melotot mendengar ledekan Arsen, dia memukul pelan perut Arsen sambil mengumpat, “Sialan.” Arsen tertawa kecil, lalu dia mengajak Anthony untuk duduk. “Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena sudah mengenalkanku dan Dini,” kata Anthony saat sudah duduk di sofa. “Harusnya kamu berterima kasih pada Lily, bukan padaku. Tapi ada bagusnya juga kamu mengenal Dini, kalau kamu belum juga memiliki kekasih, yang ada ibumu akan terus mengharapkan Lily menjadi menantunya,” balas Arsen. “Sialan,” umpat Anthony lagi. “Ada apa ke sini? Bukankah

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   423. Soal Komunikasi

    Siang itu Lily pergi ke rumah Risha bersama Audrey. Di sana dia dan Risha duduk di halaman samping sambil menatap Audrey yang sedang bermain. “Tumben kamu datang tidak memberi kabar bunda dulu,” kata Risha sambil menoleh pada Lily yang duduk di sampingnya. Mendengar pertanyaan Risha, Lily mengembuskan napas kasar, baru kemudian menoleh pada Risha. Melihat Lily yang seperti punya banyak beban, ekspresi wajah Risha berubah cemas, lalu dia bertanya, “Ada apa, Lily? Apa ada masalah?” “Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan ke Bunda.” Lily menatap sendu dan bingung harus mulai dari mana. “Ada apa, hm?” Risha semakin cemas karena sikap Lily. Lily kembali mengembuskan napas kasar, lalu mulai bercerita. “Kemarin aku pergi memeriksakan kandungan dengan Arsen, tapi Arsen sepertinya tak sepaham kalau aku ingin hamil lagi. Dia bahkan sempat memberi ide untuk adopsi. Tapi semalam sikapnya berubah lagi.” Risha terkejut, lalu kembali bertanya, “Berubah bagaimana?” “Arsen malah berkata kala

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   422. Vasektomi

    Arsen yang memunggungi Lily hanya diam. Dia melangkah maju tapi Lily lebih dulu memeluknya dari belakang. "Aku tahu kamu melakukannya karena sangat mencintaiku," kata Lily. Arsen bergeming. "Aku sangat mencintaimu, jadi aku akan menuruti apapun keinginanmu, kalau kamu memang takut aku hamil lagi, aku tidak akan hamil lagi," imbuh Lily. Dia semakin mempererat pelukannya ke Arsen. "Jangan begini, aku tidak suka kita dingin seperti ini." Lily berusaha membujuk. Hening Lily mulai berpikir harus melakukan apa agar Arsen kembali bersikap biasa. "Aku ..., merasa bersalah." Lily kaget mendengar ucapan Arsen. Pelukannya perlahan melonggar. Dia menjauhkan badan dari Arsen saat pria itu memutar badan. Lily menggeleng. "Tidak ada yang salah, aku tahu kamu bicara begitu karena mencemaskan aku," kata Lily. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia terharu melihat bagaimana Arsen begitu mencintainya. "Maaf ya, aku pastikan ini kali terakhir aku pergi menemui dokter, setelahnya aku janj

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   421. Merasa Bersalah

    Setelah selesai memeriksakan kandungan. Arsen dan Lily kini sudah berada di dalam mobil. Mereka sama-sama diam, sampai Lily menoleh pada Arsen yang sejak tadi hanya diam.“Aku masih tidak menyangka kalau Aira bisa bertahan dengan Jerry,” kata Lily sambil memperhatikan ekspresi wajah Arsen.Dia sengaja membahas hal lain.“Hmm...”Mendengar jawaban singkat dari Arsen, Lily benar-benar bingung dengan sikap suaminya. Tadi yang menyebut pertama kali soal adopsi adalah Arsen, tetapi kenapa Lily yang malah tidak enak hati dengan diamnya Arsen sekarang.“Soal adopsi, apa--” Belum juga Lily melanjutkan ucapannya, Arsen sudah lebih dulu memotong dengan cepat.“Tidak usah dibahas. Lupakan saja.”Mendengar suara Arsen sedikit membentak, Lily sangat terkejut sampai menatap Arsen dengan tatapan tak percaya.Lily ingin bicara lagi, tetapi Arsen sudah lebih dulu kembali bicara.“Malam ini aku ingin keluar.”Kening Lily berkerut dalam, lalu dia bertanya, “Keluar ke mana?”“Pergi bersama Thomas, sudah

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   420. Adopsi?

    Lily duduk di kursi penumpang sambil menggenggam tangan Arsen erat-erat. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena takut, melainkan karena perasaan campur aduk yang sulit dia kendalikan. Sementara Arsen, meskipun berusaha terlihat tenang, sesekali melirik Lily dengan raut cemas. “Kalau kamu merasa tidak nyaman, lebih baik kita pulang saja,” ujar Arsen pelan saat mobil mereka berhenti di halaman rumah sakit. Lily menggeleng dengan senyum tipis. “Tidak. Aku ingin menemui dokter." Mereka pun melangkah masuk ke ruang praktek Aira. Saat sampai istri Jerry itu menyambut hangat. “Silakan duduk,” sapa Aira ramah. Dia sudah tahu untuk apa Lily datang. “Apa yang bisa aku bantu hari ini?" tanyanya. Arsen menoleh Lily yang terdiam, dia tetap menggenggam tangan istrinya seolah tidak ingin sedetikpun melepaskan. "Aku hanya ingin check up rutin," kata Lily. Mendengar itu, Aira memulas senyum tipis. Tentu saja dia tahu, maksud Lily bukan hanya sekadar itu. "Kalau begitu ayo berbarin

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   419. Tidak Pantas Menjadi CEO

    Hari berikutnya Teddy berdiri di depan pintu kamar Ella sambil membawa nampan berisi sarapan. Tangannya sempat ragu mengetuk, namun akhirnya dia meminta izin dan masuk perlahan setelah Ella menjawab. “Selamat pagi, Ella,” ucap Teddy. Dia menaruh nampan itu di meja kecil dekat ranjang. “Aku bawakan sarapan untukmu, agar tidak perlu turun.” Ella hanya melirik sekilas. Wajahnya tetap dingin. “Aku bisa makan di bawah,” ujarnya ketus. Teddy menarik kursi dan duduk, tak menyerah. “Aku tahu. Tapi aku ingin membawakanmu agar kamu tidak perlu repot turun ke bawah. Anggap saja permintaan maafku atas kejadian kemarin.” Ella terdiam, memalingkan wajah. “Permintaan maafmu tidak ada gunanya kalau Ibumu masih tetap bersikap seperti itu.” Teddy tersenyum tipis, nadanya serius. “Aku berjanji akan meminta Mama untuk meminta maaf secara langsung padamu.” Ella senang mendengar kata-kata Teddy, meski bibirnya masih tidak menanggapi. "Kamu kelur dari sini, aku mau mandi." Ella bangkit

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status