Share

Dikira Pengantin Baru

Rekaman itu dengan santainya aku putar, dan gak tahu bahwa isinya adalah aib lima tahun yang lalu.

*Gue pergi duluan, ya! Gue gak kuat hadapin kenyataan tentang perjodohan yang dilakukan ayah. Gue gak bisa merelakan mimpi gue!

*Titip pesan buat bokap gue itu, supaya menyesali perbuatannya di samping mayat gue.*

Sumpah, rasa malu yang aku rasakan saat ini, gak bisa diuraikan dengan bahasa apapun. Aku lebih suka mengebor lantai, terus mengubur diri, daripada Akang harus melihat wajah kepiting rebus ini!

"Gak lucu ah!"

"Kenapa? Saya suka kok dengarnya, kamu hari itu jujur banget dan apa adanya."

Iya kamu sih suka, aku yang malu tapinya, wahai suamiku.

"Hapus ah, nanti Rey kasih rekaman yang lebih bagus aja."

"Gak mau!!! Gak ada yang lebih bagus dari ini!" kata dia mengambil lagu ponselnya, dan tersenyum jahil padaku.

Duh, ustadz! belajar dari mana sih pintar banget menggoda istrinya? Aku aja sampai kalah loh!

Aku hanya memberinya ekpresi merenggut menahan tawa, yang sebetulnya aku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status