Share

Husein Pamitan

Setelah semua selesai, aku mengantar kepergian Husein sampai ke depan pintu mobilnya.

Di belakang kami juga udah ada bapak dan ibu mertua yang turut mengantarkan keberangkatan Husein.

"Sudah gak ada yang ketinggalan lagi? Nanti bapak nyusul di penutupan acaranya yah," kata bapak mertuaku.

"Iya Pak, doakan perjalanan Husein selamat ya." Ku lihat dia mencium punggung lengan bapaknya.

Sedangkan aku masih berdiri di sebelah pintu penumpang dan sengaja berdiri jauh dari mereka.

"Itu Aisyah."

Kita semua menoleh ke sosok yang dimaksud oleh ibu mertuaku. Siapa lagi sih manusia yang matanya selalu berbinar kalau ketemu Aisyah? Ya dia doang.

Berasa kayak ketemu bidadari kayangan! Beda kalau ketemunya sama aku, berasa liat rentenir kali langsung kabur gitu aja. Derita gak disukai sama mertua sendiri ya gitu, dibeda-bedakan.

"Kenapa gak bareng Husein aja sih, kan kalian satu arah satu tujuan?"

Kala ibunya berkata seperti itu, Husein menoleh ke arahku dan memeriksa ekpresiku.

"Bu, kita bukan mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status