Share

Jangan Su'udzon Sayang.

"Paham sekarang, dengan apa yang sudah saya ceritakan, Ay?"

Aku kembali menganggukkan kepala, namun kali ini hatiku jauh merasa lebih tenang, karena Husein berpihak padaku.

Karena aku tidak butuh support siapa-siapa lagi, cukup suamiku saja.

"Jadi jangan su'udzon lagi dengan ustadzah Aisyah ya. Saya udah pernah bilang sama kamu Ay, mau dia mengejar saya sampai kakinya patah pun, saya tidak akan pernah merespon dia.

Ada kamu yang sudah menjadi istri saya, kamu sudah saya ambil dengan cara yang mulia, harus kah saya mengkhianati kepercayaan itu?"

Aku spontan merentangkan kedua tanganku padanya, "sini peluk aku dulu!" Kemudian dia ikut merentangkan tangannya, dan meraih tubuhku untuk tenggelam di dalam dekapannya.

"Saya sangat mencintaimu kamu Ay!"

"Aku juga Akang." Dia mencium keningku lagi.

Ketika kita berdua lagi beradegan Teletubbies seperti ini, tiba-tiba pintu kamar inap Husein terbuka, dan di sana sudah ada Ibu, Bapak, dan sopir pondok yang datang menjenguk Akang.

Alhasil, kita b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ika
lama sekali menunggu nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status