Kita berdua memilih kantin sebagai tempat mengobrol, karena di situ pasti banyak orang-orang yang berkerumun. Aku sekarang mulai risih berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram ku sendiri, untunglah dia ngerti dan kita sudah duduk berhadapan di sini."Apa yang mau lo sampaikan, denger kan seperti apa kata suami gue tadi, sebentar lagi mau adzan maghrib jadi jangan bertele-tele dan langsung aja ke intinya!""Oke gue mau langsung ngomong aja, gua mau minta maaf ke elo dan suami lo atas kesalahan gue kemarin. Ternyata setelah gue dzalim sama kalian berdua, banyak sekali kejadian buruk yang menimpa gue, baru-baru ini gue ketabrak motor sampai tangan gue hampir mau patah.Gue jadi sadar, semesta sangat mengutuk gue karena udah menyakiti hati seorang ustadz," ungkapnya menyesal."Bagus deg kalau lo sadar, seharusnya sebelum lo bertindak keterlaluan seperti itu, lo searching dulu gimana seorang ustad sangat dicintai oleh Allah, makanya bayaran atas perbuatan lo aja dibayar kontan di dun
Kalau udah sampai di rumah itu artinya aku harus memantau segala aktivitas yang dikerjakan oleh Akang, termasuk urusan dakwahnya.Kali ini aku akan memilih tempat dakwah yang dekat-dekat aja dulu, soalnya kata dokter Akang gak boleh capek, dan ketika aku cek di aplikasi, terlihat bahwa seminggu ke depan jadwalnya padat banget.Ada lokasi ceramah yang sampai memakan waktu 2 jam perjalanan besok, sepertinya yang ini harus aku cancel dan diganti minggu depan.Aku beritahu lewat pesan singkat di ponselnya Akang ke penerima acara bahwa Ustadz Husein tidak bisa mengisi acara minggu ini karena alasan kesehatan.Aku hanya memilihkan tempat dakwah yasinan ibu-ibu, dan kultum subuh di masjid dan mushola terdekat aja.Aku sudah mengatur semuanya, tinggal dilaksanakan oleh yang bersangkutan."Bentar, Akang mau ngapain?" Aku melihatnya lagi membuka kitab meski waktu udah menunjukkan pukul sembilan malam."Saya mau muroja'ah kitab dulu sebentar, soalnya besok saya ada perjalanan jauh, takut nggak s
"Selamat 6 bulan pernikahan sayang." Aku inisiatif buat kasih sebuah kue kesukaan Akang sebagai tanda jadi pernikahan kita yang baru menginjak 6 bulan. Katanya sih seumur jagung, mungkin jagung dua kali panen kali ya? Hehe......Pokoknya selama 6 bulan ini aku terus selalu berusaha untuk menjadi istri yang terbaik buat Akang, karena aku mau apa lagi?Akang sudah memberikan contoh yang terbaik sebagai sosok suami di depan aku, timbal baliknya adalah aku juga harus menjadi istri yang baik untuknya. Walaupun di dunia pernikahan adalah bukan bisnis yang berupa take and give."Aduh terima kasih Ay, aku terharu banget deh tiap bulan disogok kue begini terus. Jadi rencana nanti mau ngajak makan di mana?"Dia nyengir.Aku cengengesan."Akang tahu aja deh maksudku.""Gimana gak tahu Ay, orang selama enam bulan sama terus arah dan tujuannya."Aku tambah cekikikan sambil menaruh kue itu, dan memotongnya lalu kita santap bersama."Kamu pucat banget deh Ay, lagi sakit?"Akang memegang keningku d
Semua diagnosis dalam cerita ini adalah fiktif dan drama semata. Enjoy with this story, readersssss.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~1 Minggu yang lalu.Sudah tugasku jadi seorang istri untuk selalu ada di samping suamiku ke mana pun dia pergi. Karena itu merupakan permintaannya sendiri yang pengen aku selalu hadir di setiap acara atau jadwal dakwah yang sedang didatanginya.Selain untuk mempertegas bahwa dia sudah menikah, juga katanya dia merasa tenang jika ketika berdakwah dia melihatku. Seperti sindrom Reynata gitu deh, hahaha.So sweet suamiku ternyata.Dan sekarang, kita sedang dalam perjalanan pulang setelah selesai mengisi ceramah di balai desa kota Bandung, dalam rangka pembukaan pekan olahraga kecamatan.Mereka meminta Akang memberi sedikit support bagi atlet yang akan berlomba, dengan sedikit menerangkan olahraga dari sisi islam.Karena, menurut Abu Hamid al-Ghazali (w 1111 M/555 H) pernah berkata bahwa, "Setelah belajar, anak harus di izin kan berolahraga agar tidak bosan. Me
"Nuhun ya Teh!" ucapku saat menerima dua bungkus kentang goreng dan dua cup es krim di pemesanan drive thru ini.Sambil menunggu kentangnya agak dingin, aku masih asyik scroll media instagram milikku dan fokus pada rekan-rekan bintang iklan yang dulu kukenal dekat. Mereka ada yang udah tunangan, ada yang lagi foto prewedding, ada yang upload buku nikah, bahkan ada juga yang lagi pamer foto USG dan alat hasil tes kehamilan dengan dua garis.Caption fotonya : Suamiku bahagia ketika pagi ini aku kasih kejutan terindah. Aku jadi senyum-senyum sendiri deh, akhirnya aku ikut membuka kolom komentar dan meninggalkan jejak di sana."Congrats ya Kak Feby Kemala atas kehamilannya, semoga adek bayi dan ibunya selalu dalam lindungan Allah." Sekarang katanya memang lagi trend bikin surprise sama suami dengan foto USG diam-diam seperti itu. Uhm? Apa aku ikutan juga ya kalau nanti hasilnya positif? "Kok gak di makan kentangnya Ay?"Karena diajak ngobrol, aku pun langsung menaruh ponsel dan melirik
"Surprise!" Ketika Akang datang dari pengajian paginya, aku menyiapkan menu sarapan yang lumayan mewah.Grill daging dengan saus BBQ lengkap dengan kue red velvet kesukaan kita berdua, turut hadir menghias meja makan."MasyaAllah, ada acara apa nih kok bikin surprise begini, istriku?" Aku memeluk tubuh suamiku dengan penuh suka cita, dia pun membalas pelukan itu."Enggak ada apa-apa sih, cuma kepengen aja makan daging grill sama Akang. Supaya kayak ala-ala drama gitu kan?" Matanya menyipit menatap aku, "oh ya? Kali ini saya jadi siapa nih? Om Sehun atau Abang Soo Hyun?" "Ih apaan sih Kang, pakek diabsen lagi nama pacar-pacar Rey. Biarkanlah mereka sibuk dengan karier nya dulu, nanti juga pada balik ke sini!" Aku sengaja memberinya candaan supaya Akang gak terlalu curiga dengan makan-makan enak kali ini."Pacar? MasyaAllah, lancar sekali halu-nya istriku ini!" Mmuuach, dia mengecup keningku dengan gemas."Ayok kita makan, anggap aja hari ini telah terjadi sesuatu yang spesial makany
"Rettnoo! Ayok kita pergi sekarang!" Sangking kagetnya, snack yang lagi dipegang sama Retno langsung terbangan dan berjatuhan di lantai."Eh sorry, ya hehe!" Aku cengengesan menatap mereka yang lagi bengong."Kak Reynata ini bikin kaget aja loh!" Retno dengan agak lebaynya langsung pegang dada, ala-ala sinetron buat dengerin jantungnya yang lagi deg-degan itu."Aku juga langsung jantungan, Kak!" sahut dua kawannya yang lainIya soalnya aku gak sabar pengen cepet-cepet sampai di klinik kandungan sekarang."Hari ini, Retno dan Asri temenin Kakak ya, ke dekat alun-alun kecamatan."Mereka pun saling pandang satu sama lain, sebelum akhirnya merespon ucapanku."Ada misi apa nih Kak, hari ini?""Rahasia dong! Entar di alun-alun kalian bisa jajan sepuasnya sambil nunggu urusan Kakak selesai, gimana?"Wajah semangat tiba-tiba menyertai mereka berdua. "Siap 86 Kak!""Oke Kakak tunggu di gerbang depan ya."Tanpa banyak kata lagi, aku segera meninggalkan kobong mereka, dan bersiap menunggu di ge
Sekuat tenaga aku paksakan untuk bisa jalan keluar dari klinik, tapi kakiku selalu saja gagal menopang beban tubuh. Aku hampir terjatuh beberapa kali, lututku lemas!Rasanya seperti ada ratusan batu yang turun dari langit dan menghantam tubuhku hingga hancur terburai. Segini gagalnya kah aku sebagai seorang perempuan? Apa aku memang bener gak pantas jadi istri seorang Ustadz seperti apa kata ibu-ibu di masjid Al-Muhajirin waktu itu?Apakah ada diskriminasi rahim ya Tuhan? Rasanya hatiku hancur lebur, gak tersisa. Aku cuma bisa menangis gak berhenti.Sampai ketika aku, Retno dan Asri menaiki taksi dan pulang kembali ke pondok air mataku masih saja mengalir."Ret, kenapa Kak Rey? Aku jadi ikutan sedih liatnya," ujar Asri memecahkan keheningan di dalam taksi."Sama As! Maka tadi pagi betapa bahagianya kak Rey, aku yakin masalahnya kali ini pasti berat." Retno menimpalinya.Aku mendengar dua orang itu saling bertanya tentang keadaan aku, tapi aku gak berselera untuk menyahut.Lagian mer