Share

Bab 50. Ini tidak sesakit yang kamu bayangkan.

Setibanya di kamar, Amira melihat Marc duduk di atas tempat tidur dengan posisi menyandarkan punggung sambil membaca majalah bisnis.

"Mas belum tidur?" tanya Amira yang melangkah menuju sofa.

"Belum, kakiku sedikit berdenyut," jawab Marc dengan berbohong.

Padahal ia tidak bisa tidur bukan karena kakinya, tetapi karena membayangkan nasib Amira yang begitu memprihatinkan. Sejak kecil wanita cantik itu hidup menderita hingga detik ini, Marc jadi merasa bersalah karena sudah memanfaatkan situasi waktu itu agar Amira menuruti perintahnya untuk berpura-pura menjadi istrinya.

"Apa perlu aku panggil dokter?" tanya Amira.

"Gak usah," tolak Marc dengan lembut, "Amira," lanjutnya.

"Iya Mas," sahut Amira sambil mendaratkan bokongnya di atas sofa.

"Jika ada pria yang ingin menjadikanmu sebagai istri! Apa kamu menerimanya?"

Pertanyaan Marc membuat Amira menegakkan kepala, tadinya wanita cantik itu sedang fokus menatap kertas putih yang ada di genggamannya.

"Maksud Mas?" Amira balik bertanya untuk m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status