Share

21. Adik ipar

Pagi itu karena pergi ke kantor dengan terburu-buru, Darren sempat ketinggalan berkas penting di ruang kerjanya di lantai tiga bersebelahan dengan kamar utamanya yang kini ditempati Nuha. Dia pun kembali pulang untuk mengambil berkas tersebut.

Bik Sumi yang tak ingin disalahkan perihal menjaga Nuha buru-buru bergerak cepat mendekati tuannya yang baru turun dari lantai tiga sembari menenteng tas berisi berkas di tangan kanannya.

“Mas Darren, Mbak Nuha masih belum mau makan. Dia hanya minum. Apa iya Mbak Nuha puasa? Perasaan tidak ada puasa yang dilaksanakan setiap hari selain ramadhan deh,”

Bik Sumi mengadu.

“Iya, tenang saja Bik Sumi, saya tidak akan menyalahkan Bik Sumi. Mbak Nuha sedang tidak selera makan saja,” jawab Darren dengan tersenyum tipis pada Bik Sumi. Dia berjalan terburu-buru menuju area carport.

Bik Sumi mengelus dada, bersyukur tuannya tidak marah padanya.

“Eh, Mas Darren, Mbak Nuha tadi keluar. Tapi Bik Sum tak tahu pergi ke mana,” katanya lagi melapor dari kejauhan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status