Home / Fantasi / Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati / Bab 7 Setiap malam melayani hantu.

Share

Bab 7 Setiap malam melayani hantu.

last update Last Updated: 2025-05-30 22:48:19

Daniel terus menatap Naura tanpa berkedip.

Saat tatapan keduanya beradu, Naura buru-buru memalingkan pandangannya ke arah lain.

Hal yang terjadi antara Naura dan Daniel tak luput dari tatapan tajam Sania, saat dia senang berbicara dengan rektor.

Naura memilih menunduk.

Setelah 10 menit terlibat dalam perbincangan serius, Sania berjabat tangan dengan rektor.

Sania sendiri memeprkenapkan dirinya sebagai asisten pribadi ibu kandung Naura, setelah berdiskusi panjang dengan Helena.

Akhirnya sudah diputuskan.

Awalnya Helena berniat untuk menjadi wali Naura, tapi takutnya hal itu akan menjadi hal yang mengguncang negeri ini. Para wartawan tentu senang karena mendapatkan banyak bahan, bahkan hidup Naura tidak akan tentram karena terlibat hubungan dengan keluarga Liam Arnold.

Lalu dia berjabat tangan dengan Daniel tapi tatapannya berubah dingin.

Melihat itu, Daniel malah salah paham.

Ia mengira respon Sania karena Naura banyak sekali mengatakan hal buruk pada ibunya, jadi ibu kandung Naura menyuruh asistennya untuk bersikap dingin padanya.

Awalnya Daniel yang terpesona dengan kecantikan Naura merasa tidak asing dengan wajahnya.

Tapi, setelah mendengar nama lengkapnya yaitu Naura Serene.

Daniel yakin, jika gadis ini memanglah Naura pacarnya.

"Pak Anton, saya harap bapak bisa menjaga putri atasan saya dengan baik."

"Nyonya Karina memindahkan putrinya ke kelas terbaik agar putrinya bisa fokus kuliah."

"Bahkan beliau berpesan agar Pak Rektor mengawasi putrinya dan sebisa mungkin Nona Naura tidak boleh berpacaran dengan siapa-pun di universitas ini!" saat mengatakan hal itu, ekspresi Sania terlihat jauh lebih dingin, bahkan ia terlihat melirik ke arah Daniel.

Rektor itu tentu saja tahu, hubungan Naura dan Daniel. Ia hanya bisa mengelap keringatnya, karena takut akan membuat calon investor marah.

Semua orang tahu, hubungan Daniel tiga tahun lalu dengan Naura, tapi memang setelah satu tahun kebelakang ini Naura memang sangat jauh dengan Daniel.

Anton melirik ke arah Daniel, Daniel menjawab dengan anggukan.

"Baik ibu Sania, saya akan menjaga Naura dengan baik." Anton menghela napas sbentar, lalu dia melanjutkan ucapannya. "Untuk modal yang ingin di tanamkan atasan Anda, rencananya akan di berikan kapan?" Tanya Anton.

"Besok, saya akan kesini lagi dengan pengacara pribadi Nyonya Karina," sahut Sania.

Anton mengangguk.

Lalu Sania pamit.

Anton bersikap jauh lebih lembut kepada Naura dan mengantarnya untuk masuk kedalam kelas tipe A 1.

Sementara Laura berada dikelas tipe A 2.

Sebelum Naura memperkenalkan dirinya didepan kelas, semua murid memandangnya dengan tatapan penuh kekaguman.

Bahkan mereka semua tersenyum hangat ke arahnya.

Sampai pada, "Perkenalkan, nama saya Naura Serene pindahan dari kelas tipe D 5."

Ekspresi kekecewaan langsung terlihat jelas dari semua orang, tapi Naura yang sudah mendapatkan wejangan dari Sania agar jangan terus bersikap rendah hati dan berubah sombong.

Akhirnya ia tersenyum miring.

"Pak Anton, semua bangku dikelas ini sepertinya kosong. Saya harus meminta ibu saya untuk pindah kampus saja dari sini dan menarik investasinya."

Ucapan Naura langsung membuat semua murid tercengang.

Sementara Anton nampak ketakutan langsung menyenggol tubuh Roni (guru kesenian) yang berdiri membeku.

Roni adalah guru lukis yang sering mematahkan perasaan Naura.

"Naura kamu mau duduk dibangku mana, biar bapak bantu!" ucap Roni, suaranya terdengar sedikit lembut.

Awalnya Naura masih merasa takut, untuk menindas orang yang dulu menindasnya.

Tapi ... Akhirnya dia menyadari, ada benarnya ucapan dari Sania.

Akhirnya Naura memilih bangku Arina, murid paling kaya dikelas.

Anton menyipitkan matanya, tapi mengingat Sania yang akan berinvestasi banyak.

Anton memilih menyuruh Roni untuk menyerahkan bangku Arina pada Naura.

"Apa yang terjadi?" Beberapa pertanyaan sama yang keluar dari mulut para murid.

Naura duduk dengan rasa puas.

Baru kali ini, Naura benar-benar merasakan hal yang dinamakan kampus.

Kelas sunyi dan tidak berisik, ditambah dengan teknologi canggih yang sudah tersedia dikelas.

Penjelasan para dosen yang mengajar pun semakin jelas.

Selang 4 jam, akhirnya kelas pun selesai.

Dan para murid diperbolehkan untuk pulang, karena hari ini ada rapat dadakan yang diadakan oleh para dosen.

Naura memilih menghubungi Sania untuk menjemputnya, lewat ponsel baru yang tadi pagi diberikan.

Tiba-tiba ada sebuah pesan dari seseorang dengan nama "Suamiku".

Naura bingung, tapi dia membuka pesan itu.

"Bagaimana dengan kampus hari ini?"

"Kalau ada orang yang menyakitimu jangan ragu katakan padaku malam ini, karena kita akan bertemu lagi."

"Naura Serene, aku merindukanmu."

Naura mengedip-ngedipkan bola matanya berkali-kali, bahkan jantungnya terasa seperti berhenti berdetak seketika.

"Bertemu lagi ..." gumam Naura, dia nampak berpikir keras.

"Jangan ... Jangan setiap malam orang yang menemuiku adalah Liam dan dia berubah jadi hantu ... " gumaman Naura terhenti kala Daniel menemuinya dikelas.

Naura malah teringat akan wejangan Helena dan Sania tentang lawan jenis, dia ingin menghindar dan kabur.

Tapi Daniel malah memegang pergelangan tangannya.

Tiba-tiba ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 33

    Naura terduduk didalam kamar dengan air mata yang luruh dari kedua pelupuk matanya. Ia kira Helena benar-benar baik padanya, ternyata wanita itu juga memiliki tujuan tertentu. Pintu kamar tiba-tiba diketuk, Naura mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Sania masuk langsung duduk didepan Naura, ekspresinya terlihat sangat khawatir. Tanpa basa-basi ia berkata, "Nyonya muda, Anda nggak perlu menganggap serius ucapan Tuan Ghani. Karena Tuan Ghani itu masih labil ... " Naura langsung memotong ucapan Sania, "Bibi nggak perlu khawatir, selama statusku masih menjadi istri Liam dan menantu mama Helena, aku akan tetap mengabdi pada mereka." "Tapi ... Ucapan Tuan Ghani itu banyak yang tidak benar ... " Ekspresi Sania tiba-tiba berubah ragu saat ingin mengatakannya lebih lanjut. Naura menggeleng seraya memperlihatkan senyuman manis. "Bibi nggak perlu menjelaskan apapun. Aku tahu Ghani itu membenciku, karena salah paham ... Dia sangat mencintai adikku Laura." Sani

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 32

    Di dalam mobil mewah yang mengilap, sunyi menyelimuti ruang itu seperti bisu yang menekan dada. Naura duduk membeku, matanya menatap lurus ke depan, namun pikirannya berputar liar. Perubahan sikap Liam yang tiba-tiba membuat hatinya bergemuruh, jantungnya berdegup tidak menentu seolah siap pecah kapan saja. Tangan Liam yang terulur di sampingnya memperlihatkan noda merah pekat di ujung lengannya—darah yang berkilau di bawah sinar matahari, terasa dingin dan mengerikan. Naura menelan ludah, napasnya tercekat. Ia menatap ke arah wajah suaminya. Tatapan Liam kepadanya menusuk, dingin dan penuh amarah yang membara. Suaranya, berat dan dalam, memecah keheningan itu, "Kamu pasti sedikit ketakutan dengan darah ini. Ini bukan darahmu yang aku ambil sewaktu jadi vampir. Ini adalah darah para penghianat, siapapun yang berkhianat padaku. Taruhannya nyawa!" Kata-kata itu menggetarkan jiwa Naura. Rasa takut merayap di setiap urat nadinya, membungkam semua keberanian yang sebelum

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 31 Gadis genius.

    "Menyingkirkan!!" Kata Daniel marah, saat langkahnya dihalangi oleh Gio. Sementara para bawahan Liam mulai menunjukan taring mereka dengan mengeluarkan pistol. Gio yang melihat situasi semakin tidak kondusif, tentu saja tidak bisa membiarkan Daniel menjadi korban. Lantas ia pun tidak memiliki pilihan lain selain melumpuhkan Daniel dengan menepuk pundak belakangnya, guna membuat atasannya itu pingsan. "Tuan maafkan saya, saya terpaksa melakukan semua ini untuk keselamatan Tuan sendiri. Ini adalah perintah Tuan Gunawan," kata Gio seraya menyingkirkan tubuh Daniel dari tempat ini. Sedangkan Liam melirik ke arah kaca besar yang ada di ruangan, ia tersenyum penuh arti. "Ini adalah sebuah peringatan, agar kamu nggak bermain-main denganku." *** Di dalam kelas, Naura terus berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugasnya yaitu menciptakan game baru. Naura duduk tegak di kursi kelas A1 yang mewah, tatapannya terpaku pada layar holografik yang melayang di depannya. Jari-ja

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 30 Meminta hati suaminya.

    "Saham?" tanya Naura memastikan. Liam mengangguk, tatapan begitu dalam pada Naura. "Aku tidak mau melihat ada orang yang merendahkan mu lagi. Walaupun nantinya pernikahan ini nggak bisa dilanjutkan, tapi kamu bisa hidup dengan baik." Ucapan Liam langsung membuat jantung Naura berhenti berdetak seketika. Ada rasa kecewa dan juga sakit, tapi ia buru-buru mengubah mimik wajahnya menjadi senyuman. "Tapi ... Saham ... " ucapan Naura terhenti. Liam menyela ucapannya. "Kamu nggak perlu merasa sungkan. Tanpa bantuanmu, mungkin aku sudah mati sekarang. Ini hanya hal kecil bagiku." Naura pun mengangguk. "Naura tolong jangan sedih, kamu harus jadi orang yang materialistis. Dengan saham ini, nggak ada lagi orang yang menindas mu. Bahkan nantinya setelah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga Arnold. Kamu bisa hidup dengan baik bersama ibumu." Naura menyakinkan dirinya sendiri, bagaimana pun dia tidak boleh serakah dengan meminta hati suaminya. Sekarang hidupnya juga berubah jau

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 29 Kamu harus jadi milikku.

    Liam menggertakkan gigi-giginya, ntah kenapa ia merasa tidak senang saat tangan Naura dipegang oleh Daniel. "Apa yang ingin kamu lakukan? Dia istriku!!" Ia berusaha menjauhkan tangan Daniel, tapi Daniel malah semakin mengeratkan pegangan tangannya. Wajahnya terlihat menantang Liam. Walaupun Liam menjauhkan tangan Daniel dari tangan istrinya dengan kekuatan rendah, ia bisa melihat jika Naura merasa kesakitan. Akhirnya ia tidak lagi menarik tangan Daniel, karena hal itu malah akan menambah rasa sakit yang dirasakan oleh Naura. Jadi sekarang posisinya, tangan Naura yang satu dipegang lembut oleh Liam, tangan satunya lagi dipegang erat oleh Daniel. Ucapan Liam membuat semua orang yang berada disana merasa terkejut. Karena sebagai pengusaha nomor satu dinegeri ini, bukankah harusnya ada berita yang tersebar jika Liam sudah menikahi Naura. Tapi, selama ini berita yang tersebar diluar sana, hanya memberitakan tentang kematian Liam yang masih simpang siur. Beberapa ora

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 28 Kehebohan universitas Taruna.

    Pagi itu, sinar matahari menembus sela pepohonan rindang di jalan belakang mansion, menciptakan bayangan hangat yang menari-nari di aspal. Liam yang merasakan kekhawatiran yang dilandasi istrinya pun bertanya, "Apakah ada yang kamu khawatirkan sekarang?" Bagaimana pun juga, sekarang ini ia masih membutuh darah Naura, jadi ia harus menjaga darah itu. Naura langsung menggeleng, "Nggak ada ... " katanya bohong. Sesekali ia nampak mencuri pandang ke arah suaminya, "Kenapa sekarang ini aku merasa jika suamiku sangatlah manis? Tidak seperti rumor diluar sana yang mengatakan, jika Liam adalah orang yang kejam dan juga berdarah dingin." Ekspresi Liam menunjukkan, jika pria itu seperti tidak mempercayai ucapannya. Naura yang tidak punya pilihan lain memilih untuk menggenggam tangan Liam erat, langkah mereka seirama menyusuri jalan kecil yang sepi, dikelilingi bunga-bunga yang mulai bermekaran. Saat mereka tiba di depan sebuah rumah mungil, namun tampak anggun dengan cat putih

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status