Chapter: bab 40"Tumben kamu datang ke klub?" Tanya Steven dan Victor, sahabat Liam saat kuliah. Mereka juga sahabat Kanaya. "Iya, aku memang sengaja datang kesini untuk menemui kalian," sahutnya dengan suara datar tanpa kehangatan. Victor berkata dengan nada kesal, "Aku kira kamu sudah lupa dengan kami, ternyata masih ingat? Ku kira kamu sudah beneran ke alam baka karena nggak pernah menemui kami." Steven menanggapi ucapan Victor d even tawa jenaka, keduanya tidak tahu. Jika rumor yang tersebar tidak sepenuhnya salah. Wajah Liam langsung berubah gelap. Victor yang tahu Liam akan marah langsung menyenggol sahabatnya. Steven pun menghentikan tawanya. "Aku mau tanya pas kalian?" tanya Liam dengan ekspresi serius. Sontak Victor dan Steven tertegun. Keduanya tidak pernah melihat ekspresi Liam seperti ini. "Ini tentang Kanaya? Apakah wanita itu Memnag pernah melahirkan? Apakah ibuku Memnag pernah memberikan uang padanya untuk menggugurkan kandungannya?" Victor dan Steven sal
Terakhir Diperbarui: 2025-08-10
Chapter: bab 39Naura terlelap dalam pelukan malam yang sunyi, namun tidur itu segera berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui. Di dalam mimpinya, sosok Liam berdiri di depan bayi mungilnya yang baru saja lahir, tatapannya dingin dan tanpa belas kasihan. Naura berlutut, tubuhnya gemetar, air matanya mengalir deras saat ia menggenggam tangan Liam dengan erat, suaranya bergetar memohon, "Liam, tolong... jangan ambil seluruh energi bayi ini. Dia juga anakmu." Namun, Liam hanya tersenyum sinis tanpa sedikit pun rasa iba. Dengan tangan dinginnya, ia mulai menghisap energi dari tubuh kecil bayi itu. Tubuh si bayi yang semula lembut dan merah jambu perlahan berubah menjadi kering dan rapuh, seolah-olah hidupnya disedot habis tanpa sisa. Naura meraung histeris, suaranya pecah, menggema di ruang kosong mimpi itu, namun Liam tetap acuh, seolah tak mendengar ratapannya. "Liam," Naura mencoba lagi, "aku hanya ingin kau mengakui dia, anak yang lahir dari rahimku... anakmu juga." Liam menatapnya dengan mata
Terakhir Diperbarui: 2025-08-09
Chapter: bab 38Ruang UGD dipenuhi suara alarm dan langkah terburu-buru para dokter dan perawat. Di tengah keramaian itu, Naura terbaring lemah dengan perut yang membesar, wajahnya pucat pasi dan berkeringat dingin. Dokter berjuang menstabilkan detak jantung janin yang melemah, sementara Naura terkapar dalam kesakitan yang tak tertahankan. Di sudut ruangan, Liam berdiri dengan wajah memerah, matanya menyala penuh amarah dan kecewa. Tangannya mengepal kuat, nafasnya tersengal saat melihat sisa-sisa obat aborsi yang tercecer di lantai. Ketika Naura mulai membuka mata, Liam segera melangkah mendekat dengan langkah berat dan tanpa bisa menahan emosinya, tangannya mencengkeram leher Naura dengan erat. Suaranya pecah, nyaris bergetar, "Atas dasar apa kamu meminum obat itu? Aku sudah membayarmu!" Matanya menatap tajam, penuh luka dan kemarahan yang bercampur kebingungan. Naura mencoba menarik napas, tubuhnya gemetar, tak mampu menjawab, hanya bisa menatap tajam balik ke Liam dengan campuran rasa bersalah da
Terakhir Diperbarui: 2025-08-07
Chapter: bab 37Sekarang Naura sudah dibawa ke rumah sakit. Liam menunggu didepan ruang tindakan dengan cemas. Helena dengan wajah kesal menghampiri putranya, "Kenapa kamu harus melampiaskannya pada Naura? Walaupun kita sudah membayar jasanya yang menyelamatkan nyawamu." "Tapi setiap tetes darah yang kamu ambil dari tubuhnya tetaplah tidak sebanding dengan uang yang kita berikan." Liam menatap ibunya dengan ekspresi rumit, bahkan ada kekesalan yang terlihat dari kedua bola mata birunya. "Mama ... Aku itu sudah dewasa, aku mohon. Mulai sekarang jangan ikut campur lagi dalam urusan asmaraku!" kata Liam dengan nada dingin. Helena sontak menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka putra tunggalnya yang ia lahirkan dengan susah payah membentaknya demi seorang wanita yang berniat membunuhnya. "Liam ... " Ucapan Helena terhenti, ia tidak mampu melanjutkan ucapannya. Ia membalikkan badannya dan memilih untuk menjauhi putranya. Helena mengepalkan tangannya, ia mengingat wajah Kanaya pe
Terakhir Diperbarui: 2025-08-04
Chapter: bab 36Kanaya bisa menjawab semua keraguan yang terucap dari bibir tampan Liam dengan mudah. Karena dari awal ia memang sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. "Liam ... apakah kamu masih mencintaiku?" Tanya Kanaya. Tapi ntah kenapa Liam tidak bisa langsung menjawab, ada keraguan yang terlihat dari kedua bola mata Liam. Kanaya akui, walaupun ada niat membunuh didalam hatinya. Tapi ia merasa kecewa saat Liam meragukannya. lalu ia membuka kancing bajunya memperlihatkan bekas luka di punggungnya. "Aku ingin kamu menyelamatkan ku dari Yanuar ... " ucapan Kanaya membuat ekspresi Liam langsung menggelap. Liam berkata dengan ekspresi wajah rumit, "Kamu sendiri yang memilih meninggalkanku dan berdiri di sisi Yanuar." Kanaya memasang ekspresi yang sangat sedih, bahkan air mata keluar dari pelupuk matanya. "Apa yang bisa aku lakukan?" Liam yang merasa pertemuan dengan Kanaya hanya membuang-buang energi dan emosinya, lantai ia pun bangkit berdiri Mengingat sekarang in
Terakhir Diperbarui: 2025-08-03
Chapter: bab 35Dalam hatinya Kanaya bergumam, "Sepertinya kamu sudah sangat merindukan tubuhku." "Sejak kapan kamu berhubungan dengan dia?" Tanya Liam dengan wajah muram menahan cemburu yang sudah membakar jiwanya. Kanaya hanya bisa memasang ekspresi menantang. "Siapa suruh kamu sudah menikah?" suaranya terdengar sangat ketus. Liam terkesiap. "Dari mana kamu tahu?" ekspresi wajahnya langsung berubah rumit. Dalam hatinya Kanaya berkata, "Kamu harus mati Liam. Bagaimana pun juga usahaku nggak boleh sia-sia, aku harus keluar dari dimensi ini. Ini bukan dunia ku." Kedua tangan Kanaya tanpa sadar terkepal erat, padahal ia sudah memperkirakan, jika beberapa bulan sebelumnya Liam sudah terkubur. Dan tugasnya didunia ini sudah selesai, ia bisa kembali ke kehidupannya yang sebenarnya. Bukan didunia aneh yang didalamnya ada iblis, vampir dan manusia serigala. Kanaya sebenarnya berasal dari dimensi lain, ia mendapatkan karma karena kesalahan pada suami dan anaknya. Ia bertekad ingin mengu
Terakhir Diperbarui: 2025-08-02
Chapter: bab 163 TAMATAlfa sudah tahu, tentang kekacauan pesta ulang tahun keponakannya yaitu Dinara bahkan menelan banyak sekali korban. Walaupun beberapa berita sudah tidak meninggalkan jejak, Alfa yang juga memiliki IQ yang tinggi tentu saja dengan mudah membuka kodenya. Didalam mobilnya, Alfa bertanya pada asisten pribadinya. "Apakah penembak jitu dan ninja yang kita sewa sudah standby disana?" "Sudah Tuan, ada 100 penembak jitu dan 200 ninja yang mengepung disana. Bahkan 200 orang kita lagi juga akan datang menyusul," sahut asisten pribadinya. Alfa tersenyum puas. Walaupun dia harus menguras dua pertiga hartanya untuk melakukan penyerangan sekarang ini. Dia sama sekali tidak keberatan, mengingat semua hal yang terjadi sekarang ini akibat ulah putranya. "Aku harus melakukan perhitungan pada Laras!" Tak berselang lama, mobil yang ditumpanginya berhenti di mansion mewah milik David. Bangunan yang sebelumnya terkena bom, sekarang sudah diperbaiki. Laras sedang duduk santai dihal
Terakhir Diperbarui: 2025-05-14
Chapter: bab 162 "Dinara, kamu tidak perlu malu. Karena bagaimana pun juga kamu adalah pewaris tunggal semua kekayaan milik mamah dan juga ayah," ucap Dilara lembut pada putri semata wayangnya Dinara. "Tapi Mah, aku itu gak suka dandan sama berpakaian lebay seperti ini." kilah Dinara yang notabene memiliki watak tomboy. Berdandan cantik seperti seorang Princess sungguh hal yang Dinara benci. "Dinara kamu itu seorang perempuan. Dan pengumuman ini di lihat oleh banyak orang, apakah kamu ingin membuat ke dua orang tua mu ini malu?" Dilara berusaha keras untuk menasehati putrinya. Wajah Dinara semakin buruk, tapi dia tentu saja tidak bisa menolak keinginan ibunya. "Melihatmu dengan kaos oblong dan juga celana jeans bolong bolong!" tegur Dilara, suaranya terdengar masih begitu lembut. Karena Dilara tahu dan juga hafal watak putrinya. Semakin di kerasi, Dinara malah akan semakin memberontak. Ekspresi wajah Dinara tiba- tiba berubah ceria. "Tapi nanti aku memperkenalkan pacar ku ya, Mah!"
Terakhir Diperbarui: 2025-05-14
Chapter: bab 161Dilara merasa bingung memikirkan dampak yang mungkin terjadi setelahnya, namun hati nya yakin bahwa ini langkah yang baik agar Dinara dihormati dan bisa menerima tanggung jawab yang sesuai dengan posisinya yaitu sebagai pewaris tunggal. "Semoga keputusan kita ini tepat, sayang, dan Dinara bisa menjadi pewaris yang baik dan dapat mengendalikan kekayaan keluarga dengan bijaksana," harap Dilara. "Namun, alasan ku bukan itu saja... Saatnya semua orang tahu bahwa Dinara adalah putri keturunan orang berpengaruh di negeri ini. Saatnya mereka tunduk padaku," ujar Dilara dengan yakin, wajahnya menunjukkan tekad yang kuat. Beberapa hari lalu, saat Dinara sedih. Dilara sudah memikirkan dengan matang, bisa jadi alasannya putrinya sedih karena menindasnya. Walaupun dia tahu, putrinya tomboy dan tidak mudah ditindas. Tapi bukankah hal itu bisa saja terjadi? Dia teringat masa lalunya yang penuh dengan kesusahan dan kehilangan. Ketika ia hidup dalam kemiskinan, tanpa uang dan menjadi bulan-b
Terakhir Diperbarui: 2025-05-13
Chapter: bab 160 Saat Devan baru pulang dari sekolah, ada seorang pria paru baya yang mengejarnya. Pria paruh baya itu memiliki bekas luka yang sangat mengerikan. Devan tidak bisa mengenali dengan jelas, wajah pria itu. "Apakah kamu mau ikut denganku? Laras dan Etnan bukan kedua orang tua kandungmu!" ujarnya, tapi Devan tidak percaya. Dia malah pergi meninggalkan pria itu seraya mengumpat, "Dasar gila!" Lalu Devan buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Sementara Pria itu hanya bisa memandang punggung Devan yang menjauh. Seorang pria menghampirinya, "Tuan Alfa. Apakah kita perlu memaksanya dengan menunjukkan bebarapa bukti." "Nggak perlu, aku nggak ingin terlalu memaksanya. Laras itu terlalu licik, bahkan dia adalah orang yang menjebak ku dan Keira." "Gara-gara dia, Keira sudah tiada. Bahkan dia juga sengaja menyiksa Devan selama ini!" imbuh Alfa. Pria yang ingin menemui Devan adalah Alfa Moyes, sepupu David. Dari awal Alfa memang berniat untuk jujur tentang Keira yang menga
Terakhir Diperbarui: 2025-05-13
Chapter: bab 159Semakin mendapatkan penolakan dari Devan, Dinara malah akan semakin mengejarnya. Sementara itu, didalam kelas. Mara bingung, melihat Devan yang dulu pernah menolak cintanya, tapi tiba-tiba berubah terus menempel padanya. "Devan, apakah kamu ingin membuat Dinara cemburu dengan kedekatan kita?" tanya Mara yang bisa mengerti isi hati Devan. Tapi bisa dekat dengan Devan sebagai sepasang kekasih adalah impiannya, Mara tahu. Hati Devan hanya untuk Dinara. Devan diam. Mara yang tahu kepribadian Devan lebih dari siapapun memilih untuk tidak memaksa. Bahkan dia juga tahu, tentang perilaku keji Laras pada Devan. Sepulang sekolah, Dinara yang sudah selesai mengerjakan ujian terakhirnya menunggu Devan. Dinara bersender pada dinding, wajahnya sangat cantik dan kulitnya seputih salju. Walaupun Dinara memiliki gaya tomboy, tapi hal itu malah menambah kecantikan dalam dirinya. Devan masih bisa merasakan, jantungnya berdegup begitu kencang. Namun, dia yang dari a
Terakhir Diperbarui: 2025-05-13
Chapter: bab 158Etnan bingung, melihat istrinya yang tiba-tiba bersikap baik kepada Devan. Bisanya istrinya akan memberikan makanan sisa atau hanya tempe dan sayuran, itu pun hanya diberikan sedikit. Tapi hal yang sekarang ini terjadi sungguh berbeda. Melihat pandangan suaminya, Laras pun bertanya, "kenapa melihatku seperti itu?" Etnan buru-buru menggeleng, tapi sebelum dia bisa melanjutkan ucapannya. Laras berkata lagi, "Bukankah katanya kamu ingin aku baik kepada Devan? Tapi aku baik seperti ini, kenapa kamu malah heran?" Etnan yang tidak mau terus bertengkar didepan Devan memilih mengalah, mengingat hari ini adalah momen yang paling ditunggu oleh anak yang sangat disayanginya itu. Ia memilih diam dan melanjutkan makanan didepannya. Laras memberikan sesuatu pada Devan, "tolong nanti serahkan ini pada pacarmu!" "Boneka?" Tanya Devan memasang ekspresi bingung. "Aku nggak tahu, Mah. Dinara suka atau tidak?" Etnan yang mendengar nama Dinara disebut, sontak merasa tidak asing dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-05-12