Home / Fantasi / Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati / bab 8 Daniel tidak mau putus.

Share

bab 8 Daniel tidak mau putus.

last update Last Updated: 2025-06-15 13:48:31

Daniel malah memegang pergelangan tangan Naura.

"Daniel lepaskan!! Apa yang kamu lakukan sekarang?" Teriak Naura dengan suara marah.

"Wow ... " Daniel hanya menanggapi amarah Naura dengan tatapan kekaguman.

Karena Naura sekarang ini sangatlah cantik, persis seperti sosok Dewi yang ada didalam mimpinya.

Sementara Naura malah merasa risih dengan tatapan Daniel.

"Daniel, lepaskan!! Kita itu sudah putus sekarang," ucap Naura, walaupun dalam hatinya ada sedikit rasa takut, ia memaksakan dirinya untuk tetap bersikap berani.

Daniel berkata dengan nada suara penuh kasih. "Naura, kita belum putus."

"Kalau gitu sekarang aku minta putus!!" Sergah Naura dengan suara sedikit marah.

Daniel malah berniat menarik Naura ke dalam pelukannya, tapi aksinya tiba-tiba dihentikan seseorang.

"Siapa kamu?" tanya Daniel, ekspresi wajahnya terlihat sedikit ketakutan.

Naura memperhatikan pria yang berdiri disampingnya, dari samping wajah pria itu terlihat sangat tampan.

Walaupun memiliki kulit yang pucat.

"Aku adalah suami dari Naura," jawab Liam acuh, terdengar sedikit amarah dari suaranya. .

Daniel yang mendengar jawaban dari Liam, ketakutannya langsung lenyap. Ia malah tertawa.

Dahi Liam mengkerut, belum pernah ada orang yang menertawakan dirinya seperti ini.

"Apakah kamu tidak mengenaliku Tuan Mananta?" tanya Liam, ekspresi wajahnya terlihat sangat menakutkan.

Sementara Daniel malah semakin tertawa lebar.

"Memangnya kamu siapa? Siang harus harus memakai sun block setebal itu!" Titah Daniel seraya memegang tangan Liam yang ingin meninjunya.

Tapi diujung jari tangannya tidak ada sun block yang tertempel, bahkan dia berusaha mengikis tangan porselen Liam dengan ujung kukunya.

Daniel tetap saja tidak menemukan sisa sun block.

"Apakah kamu Tuan Liam Arnold?" tanya Naura menahan takut, karena setelah ia memperhatikan wajah itu dengan sangat jeli.

Wajah pria itu seperti mayat didalam peti saat akan dilakukan prosesi pernikahan.

Nama Liam Arnold dinegeri ini sangat terkenal, bahkan beberapa berita bisnis sering menyebut namanya tapi tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan wajah Liam Arnold.

Liam Arnold orang yang sangat sulit ditemui, walaupun ada kerjasama antar perusahaan. Biasanya pria itu akan menunjuk Dylan.

Dia tipe orang yang sangat-sangat sulit untuk didekati.

Daniel pun memilih melepaskan tangan Liam, tapi yang terjadi Liam malah mencakar pergelangan tangan Daniel.

Ia terkesiap kaget, kala melihat luka cakar ditangannya yang sangat dalam.

"Kenapa kamu mencakar ku? Ini sakit," kata Daniel seraya melirik ke arah Naura.

Naura hanya acuh, bukanya memperhatikan Daniel. Ia malah fokus menatap ke arah Liam. "Tuan ... Tuan Liam, apakah tangan Anda baik-baik saja!"

Bagaimana pun juga, Daniel selama ini tidak pernah peduli padanya.

Saat berada dirumah Liam dan melihat kehangatan yang diberikan oleh Sania, Naura sudah bertekad dalam hatinya.

Akan melupakan Daniel yang berselingkuh dengan Laura, apalagi kata Laura beberapa waktu lalu.

Kalau mereka sudah tidur bersama, memikirkan hal itu rasa sakit yang teramat sangat menampar hatinya.

Daniel yang melihat ketidak pedulian Naura tentu saja sangat merasa terkejut, Naura sebelumnya yang memprioritaskan dirinya lebih dari apapun.

Dan sekarang Naura berubah cuek seperti ini, sungguh Daniel merasa belum siap menerima perubahan sikap Naura yang tiba-tiba.

Naura mengambil sesuatu dari tas, mengeluarkan sebuah kotak mirip P3K untuk mengobati tangan Liam.

Sementara Liam yang sebenarnya tidak membutuhkan perawatan apapun, hanya diam membiarkan istrinya yang mengobati luka lecet ditangannya.

Karena ulah Daniel sebelumnya.

Iya luka ditangan Liam hanya luka lecet, dan luka ditangan Daniel luka yang dalam.

Bahkan tanpa Naura obati pun, luka itu akan sembuh dalam beberapa detik jika Liam menginginkannya.

Tapi Naura tidak peduli, bagaimana pun juga Liam adalah suaminya, apalagi Liam sudah memberikan dirinya kehidupan yang lebih layak dan yang lebih penting, pria itu sudah menyembuhkan matanya.

Hatinya menghangat, melihat ketulusan yang ditunjukan oleh Naura.

Daniel yang merasa diabaikan mendekat

"Naura .... Aku sudah berkali-kali menghubungi nomor mu. Tapi nomormu nggak aktif dan nggak bisa dihubungi."

Naura masih diam, tidak menanggapi ucapan Daniel.

Akhirnya Daniel teringat, malam itu Naura menelponnya meminta bantuan.

Tapi karena sebelumnya dia diberitahu Thomas Alfa kalau putrinya sudah kabur dengan pria lain, Daniel yang merasa cemburu gelap mata.

Dan saat mabuk berat, ia malah bertemu Laura di club.

Ia akui, jika dirinya begitu terpesona dengan kecantikan Laura.

Tapi untuk perasaan, dia tetap mencintai Naura walaupun gadis itu tidak menarik dimatanya.

Makanya, selama ini dia belum bisa bilang putus ke Naura.

Daniel yang masih diabaikan beranggapan Naura pasti marah karena malam itu, saat Laura mengangkat telepon darinya.

"Aku yang tidak bisa menghubungi mu datang kerumahmu, dan kata keluargamu kamu kabur bersama pria lain, makanya malam itu kamu waktu menelpon ku dengan nomor asing. Aku dalam posisi mabuk .... dan Laura ... " Ucapan Daniel terhenti.

Saat Naura menyela ucapannya.

"Nggak perlu menjelaskan bagaimana kamu menghabiskan malam yang indah dengan Laura. Aku nggak peduli sama sekali, yang penting sekarang kita sudah putus." Naura menarik tangan suaminya yang tidak terluka, karena ia sudah selesai mengobati luka ditangan Liam.

Liam memilih diam dalam ketegangan istrinya dan mantan pacarnya, mengingat pernikahannya dengan Naura juga tiba- tiba dan baru juga saling mengenal.

Daniel kembali mengejar Naura, ia ingin kembali memegang tangan Naura.

Tapi tangannya kembali ditepis oleh Liam.

"Naura pokoknya aku nggak mau putus!"

"Terserah," ucap Naura kembali ingin mengajak suaminya pergi.

Saat tatapannya tak sengaja menatap ke arah Liam, Naura terkejut saat melihat kulit suaminya yang memerah ingin melepuh.

Bahkan beberapa kulit sudah terkelupas dan hampir jatuh.

"Gawat, jangan sampai ada yang lihat!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 33

    Naura terduduk didalam kamar dengan air mata yang luruh dari kedua pelupuk matanya. Ia kira Helena benar-benar baik padanya, ternyata wanita itu juga memiliki tujuan tertentu. Pintu kamar tiba-tiba diketuk, Naura mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Sania masuk langsung duduk didepan Naura, ekspresinya terlihat sangat khawatir. Tanpa basa-basi ia berkata, "Nyonya muda, Anda nggak perlu menganggap serius ucapan Tuan Ghani. Karena Tuan Ghani itu masih labil ... " Naura langsung memotong ucapan Sania, "Bibi nggak perlu khawatir, selama statusku masih menjadi istri Liam dan menantu mama Helena, aku akan tetap mengabdi pada mereka." "Tapi ... Ucapan Tuan Ghani itu banyak yang tidak benar ... " Ekspresi Sania tiba-tiba berubah ragu saat ingin mengatakannya lebih lanjut. Naura menggeleng seraya memperlihatkan senyuman manis. "Bibi nggak perlu menjelaskan apapun. Aku tahu Ghani itu membenciku, karena salah paham ... Dia sangat mencintai adikku Laura." Sani

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 32

    Di dalam mobil mewah yang mengilap, sunyi menyelimuti ruang itu seperti bisu yang menekan dada. Naura duduk membeku, matanya menatap lurus ke depan, namun pikirannya berputar liar. Perubahan sikap Liam yang tiba-tiba membuat hatinya bergemuruh, jantungnya berdegup tidak menentu seolah siap pecah kapan saja. Tangan Liam yang terulur di sampingnya memperlihatkan noda merah pekat di ujung lengannya—darah yang berkilau di bawah sinar matahari, terasa dingin dan mengerikan. Naura menelan ludah, napasnya tercekat. Ia menatap ke arah wajah suaminya. Tatapan Liam kepadanya menusuk, dingin dan penuh amarah yang membara. Suaranya, berat dan dalam, memecah keheningan itu, "Kamu pasti sedikit ketakutan dengan darah ini. Ini bukan darahmu yang aku ambil sewaktu jadi vampir. Ini adalah darah para penghianat, siapapun yang berkhianat padaku. Taruhannya nyawa!" Kata-kata itu menggetarkan jiwa Naura. Rasa takut merayap di setiap urat nadinya, membungkam semua keberanian yang sebelum

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 31 Gadis genius.

    "Menyingkirkan!!" Kata Daniel marah, saat langkahnya dihalangi oleh Gio. Sementara para bawahan Liam mulai menunjukan taring mereka dengan mengeluarkan pistol. Gio yang melihat situasi semakin tidak kondusif, tentu saja tidak bisa membiarkan Daniel menjadi korban. Lantas ia pun tidak memiliki pilihan lain selain melumpuhkan Daniel dengan menepuk pundak belakangnya, guna membuat atasannya itu pingsan. "Tuan maafkan saya, saya terpaksa melakukan semua ini untuk keselamatan Tuan sendiri. Ini adalah perintah Tuan Gunawan," kata Gio seraya menyingkirkan tubuh Daniel dari tempat ini. Sedangkan Liam melirik ke arah kaca besar yang ada di ruangan, ia tersenyum penuh arti. "Ini adalah sebuah peringatan, agar kamu nggak bermain-main denganku." *** Di dalam kelas, Naura terus berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugasnya yaitu menciptakan game baru. Naura duduk tegak di kursi kelas A1 yang mewah, tatapannya terpaku pada layar holografik yang melayang di depannya. Jari-ja

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 30 Meminta hati suaminya.

    "Saham?" tanya Naura memastikan. Liam mengangguk, tatapan begitu dalam pada Naura. "Aku tidak mau melihat ada orang yang merendahkan mu lagi. Walaupun nantinya pernikahan ini nggak bisa dilanjutkan, tapi kamu bisa hidup dengan baik." Ucapan Liam langsung membuat jantung Naura berhenti berdetak seketika. Ada rasa kecewa dan juga sakit, tapi ia buru-buru mengubah mimik wajahnya menjadi senyuman. "Tapi ... Saham ... " ucapan Naura terhenti. Liam menyela ucapannya. "Kamu nggak perlu merasa sungkan. Tanpa bantuanmu, mungkin aku sudah mati sekarang. Ini hanya hal kecil bagiku." Naura pun mengangguk. "Naura tolong jangan sedih, kamu harus jadi orang yang materialistis. Dengan saham ini, nggak ada lagi orang yang menindas mu. Bahkan nantinya setelah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga Arnold. Kamu bisa hidup dengan baik bersama ibumu." Naura menyakinkan dirinya sendiri, bagaimana pun dia tidak boleh serakah dengan meminta hati suaminya. Sekarang hidupnya juga berubah jau

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 29 Kamu harus jadi milikku.

    Liam menggertakkan gigi-giginya, ntah kenapa ia merasa tidak senang saat tangan Naura dipegang oleh Daniel. "Apa yang ingin kamu lakukan? Dia istriku!!" Ia berusaha menjauhkan tangan Daniel, tapi Daniel malah semakin mengeratkan pegangan tangannya. Wajahnya terlihat menantang Liam. Walaupun Liam menjauhkan tangan Daniel dari tangan istrinya dengan kekuatan rendah, ia bisa melihat jika Naura merasa kesakitan. Akhirnya ia tidak lagi menarik tangan Daniel, karena hal itu malah akan menambah rasa sakit yang dirasakan oleh Naura. Jadi sekarang posisinya, tangan Naura yang satu dipegang lembut oleh Liam, tangan satunya lagi dipegang erat oleh Daniel. Ucapan Liam membuat semua orang yang berada disana merasa terkejut. Karena sebagai pengusaha nomor satu dinegeri ini, bukankah harusnya ada berita yang tersebar jika Liam sudah menikahi Naura. Tapi, selama ini berita yang tersebar diluar sana, hanya memberitakan tentang kematian Liam yang masih simpang siur. Beberapa ora

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 28 Kehebohan universitas Taruna.

    Pagi itu, sinar matahari menembus sela pepohonan rindang di jalan belakang mansion, menciptakan bayangan hangat yang menari-nari di aspal. Liam yang merasakan kekhawatiran yang dilandasi istrinya pun bertanya, "Apakah ada yang kamu khawatirkan sekarang?" Bagaimana pun juga, sekarang ini ia masih membutuh darah Naura, jadi ia harus menjaga darah itu. Naura langsung menggeleng, "Nggak ada ... " katanya bohong. Sesekali ia nampak mencuri pandang ke arah suaminya, "Kenapa sekarang ini aku merasa jika suamiku sangatlah manis? Tidak seperti rumor diluar sana yang mengatakan, jika Liam adalah orang yang kejam dan juga berdarah dingin." Ekspresi Liam menunjukkan, jika pria itu seperti tidak mempercayai ucapannya. Naura yang tidak punya pilihan lain memilih untuk menggenggam tangan Liam erat, langkah mereka seirama menyusuri jalan kecil yang sepi, dikelilingi bunga-bunga yang mulai bermekaran. Saat mereka tiba di depan sebuah rumah mungil, namun tampak anggun dengan cat putih

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status