Share

Pernikahan di Undur

Disisi lain hari sudah terang menunjukkan pukul 7 pagi. Sekarang Aira ada di halte setelah perjalanannya sekitar setngah jam di dalam angkot kemudian ia turun begitu saja.

Ia tidak tahu harus kemana, matanya terus menatap kendaraan yang lalu lalang di depannya.

Tidak sengaja matanya menatap ke seberang jalan, ada gang dan banyak rumah petak.

Entah dorongan apa tangannya menarik kopernya dan kakinya menyebrang jalan setelah melihat lampu merah.

Sampai di gang tersebut, Aira terus berjalan melihat kiri-kanan mencari tempat bertanya.

Dari kejauhan matanya tidak sengaja melihat seorang nenek yang sedang menyiram bunga, Aira langsung mempercepat langkahnya.

"Assalamualaikum Nek, permisi." sapa Aira pada Nenek tersebut. Sekatika Nenek tersebut menghentikan aktivitasnya lalu melihat Aira.

"Maaf saya nggak bisa jawab salamnya, saya Kristen," jawabnya membuat Aira langsung gelagapan.

"Ma--maaf Nek." ucap Aira merasa bersalah, tapi Nenek tersebut malah tersenyum.

"Kamu mau kemana Nak, bawa-bawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mutiara Rasa
gemes banget sm si evan jd cowok kok pengecut banget sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status