Share

XII

“Kau kira sekarang jam berapa Amanda! Kau belum menyiap-,“ teriakan Nesa terhenti di sana, saat sebuah belati melintas cepat di sampingnya dan langsung tertancap sempurna pada bingkai pintu kayu jati di belakangnya.

Mata pelayan itu terbelalak tak percaya, di hadapannya -lebih tepatnya- di atas ranjang Amanda duduk pria tampan dengan tatapan keji menatap ke arahnya.

“Apa begini cara pelayan di kediamanmu membangunkan majikannya?” tanya Rion dingin pada Amanda. Sedangkan gadis bersurai perak itu tak bereaksi apapun, ia hanya menatap beku pada belati yang baru saja di lemparkan oleh Rion.

Dan Nesa tak kalah terkejutnya karena ia lah yang dilempari senjata tajam itu. Pelayan itu tak menyangka mendapat pengalaman menuju kematian justru dari  pria tampan bertelanjang dada yang persis Dewa Ares di pagi hari cerah ini.

“Aku akan membuat keluarga pelayan ini menerima peti matinya sekarang juga.”

Mendengar itu Nesa berlutut sembari memohon. “Ma-ma

missingty

Terimakasih telah membaca ceritaku. Tolong dukung aku dengan masukan buku ke dalam rak baca , VOTE, dan berikan bintang lima ya. Setiap dukungan sangat berarti untuk Author, sayang kalian banyak-banyak.

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (41)
goodnovel comment avatar
Anita Hadi
ceritanya bgus,,klo bs pointnya jgn terllu mahal buka bab nya,,,nyarii pointnya susah sklii
goodnovel comment avatar
Andhini Aurelya
agak panjang ceritanya setiap bab thor,supaya lama juga bacanya baru pinfah ke bab yg lain
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
Smoga awal sampe akhir ceritanya gak membosankan. Smangat author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status