Share

XVIII

Amanda menahan bara kayu itu dengan tangan kosong, dan sisa kekuatannya ia gunakan untuk mendorong kayu itu ke arah pelayan yang hendak melukainya. Detik berikutnya terasa lambat, saat api melalap rambut pelayan itu. Jeritannya memenuhi isi ruangan tak lama sampai ia berlari di iringi temannya keluar dari kamar Amanda. Gadis itu masih gemetar ketakutan dengan tangan melepuh parah dan keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Kembali Amanda tak sadarkan diri.

Hari sudah menjelang sore saat Amanda merasakan perih di sekujur tubuhnya. Netra ungunya terbuka sedikit saat melihat seseorang sedang mengobatinya.

“Apakah perih? Kau meringis ketika ku obati, padahal kau tak sadarkan diri.” Madam Croiz terlihat khawatir.

Amanda langsung duduk gemetar dengan posisi mempertahankan diri. Apa wanita ini juga akan mencoba membunuhku?

“Tenanglah, aku tak sama seperti mereka. Aku di pihakmu putriku,” terang Madam Croiz.

Usapan pelan di lengan Amanda entah

missingty

Terimakasih telah membaca ceritaku. Tolong dukung penulis dengan VOTE, Subscribe, dan beri bintang lima buku ini. Setiap dukungan sangat berarti untuk Author, sayang kalian banyak-banyak.

| 5
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Dila Kutus Kutus
ceritanya bagus cmn lg seru seruhnya baca malah kepotong
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
ya bonus habis..
goodnovel comment avatar
Isnani Yuniarsi
Bagus... tapi selalu kehabisan bonus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status