Share

XVII

Raja Abraham terkekeh, “apa kau begitu posesif sehingga tak mengijinkan aku bicara denganya?”

“Ti-tidak bukan begitu,” jawab Rion salah tingkah, dan langsung pamit undur diri dari kamar pribadi Raja.

Apa yang ia katakan pada Raja? Ia dan keluarganya seorang pembohong handal, tentu saja dia akan memfitnahku! Sialan. Penyihir tua itu menepatkan bidak yang paling pintar berakting, entah kenapa aku bisa berpikir gadis itu jujur dan polos!

Entah apa yang Amanda dan Baginda Raja bicarakan di dalam, tapi waktu dua jam menunggu di luar membuat Rion semakin gelisah.

Ceklek.

Amanda membuka pintu kamar Baginda Raja, mata nyalang Pangeran Hitam langsung menyambut gadis itu. Dan ketika pria besar itu hendak masuk kembali, pelayan Raja mengatakan, “Raja sedang beristirahat dan tak ingin diganggu siapa pun.”

Namun sayup-sayup Illarion bisa mendengar suara Raja. “Aku tak menyangka kau punya sisi seperti itu, Rion,” ujar pria tua dengan ekspre

missingty

Terimakasih telah membaca ceritaku. Tolong dukung penulis dengan VOTE, Subscribe, dan beri bintang lima buku ini. Setiap dukungan sangat berarti untuk Author, sayang kalian banyak-banyak.

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rantau Den Pajauah
ceritanya bagus, tapi terlalu mahal buka bab , koin jadi terkuras dan cerita perbab nyapun terlampau pandek.
goodnovel comment avatar
Suraya Idris
ceritanya seru
goodnovel comment avatar
yusi wandhini
gilaaaakk suka banget disiksa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status