Share

Kau adalah Mainan Baru ku!

"Bawa pulang saja semuanya! Cukup untuk memberi makan satu keluargamu itu."senyum sinis LEO yang menandakan seperti sebuah hinaan bagi Nayla.

"Baiklah terimakasih tuan atas makanannya."Nayla menundukan kepalanya sampai LEO dan sekertarisnya pergi meninggalkan dia sendirian.

Kini nayla benar-benar di pandang hina oleh LEO. Hati nayla merasakan kesakitan atas apa yang baru saja LEO katakan padanya dia terkulai lemah dan tertunduk di lantai.Nayla pulang dengan membawa semua makanan yang tadi di pesan LEO. Kata-kata hinaan LEO masih terngiang di pikiran Nayla.Air mata sudah tidak dapat ia bendung lagi, mengalir dengan sendirinya membasahi pipi Nayla. 

Sepanjang jalan, tidak ada satu pun taksi yang berhenti meskipun Nayla melambaikan tangannya. Mungkin mereka pikir Nayla seperti orang gila yang sedang bermain di pinggir jalan karena  menagis. Nayla terpaksa pulang dengan berjalan kaki yang jarak ke rumahnya membutuhkan waktu 2 jam.

Di sudut kejauhan, terlihat seseorang sedang memantau Nayla di dalam mobil. Dia tertawa dengan sangat bangganya tanpa ada rasa kasihan dalam dirinya, dia adalah LEO. LEO ternyata belum pergi, dia sengaja ingin melihat bagaimana Nayla sangat menderita ats hinaanya. Ditambah lagi, LEO sangat marah dengan sikap so pura-pura tegar tadi di saat merka bertemu.

'HA..HA...HA.."

Tawa jahat LEO di dalam mobil sembari melihat Nayla di tepi jalan sana, Nayla menangis sambil mencoba memanggil taksi tapi tak kunjung dapat juga. 

"Tuan, saya rasa ini sudah keterlaluan"ucap Fan yang merasa iba kepada Nayla.

"Apa kau bilang?"tawa jahat LEO terhent setelah mendengar ucapanFan yang merasa kasihan kepada Nayla.

"Kau bekerja untuk siapa hah? Apa kau sudah bosan bekerja denganku?"

"Tidak tuan. Mohon maafkan atas perkataan saya"Fan yang merasa ketakutan langsung memohon ampun kepada LEO.

"Sudahlah ayo lajukan mobilnya, aku sudah cukup bersenang-senag sekarang."

Fan menuruti perkataan LEO ia melajukan mobil menuju ke kantor. Di dalam perjalanan ke kantor, LEO masih saja tertawa tiada hentinya dari tadi entah apa yang dia pikirkan. Bulu kuduk Fan merinding mendengar tawa cekikilan LEO di belakangnya.

"Fan."LEO bicara dengan suara ringan.

"Ia tuan muda."Sekertaris Fan menjawab.

"Kau lihat kan tadi,rambutnya yang gimbal bergelombang seperti mie instan ha..ha..ha.. apa dia benar-benar perempuan atau apa? Bagaimana dia tidak pergi ke salon atau dandan dulu ke kalo mau ketenu dengan ku."ucap LEO masih tertawa.

"Aku ingin sekali menarik rambutnya tadi."

Sekertaris Fan ikut tersenyum samar, dia tidak berbicara ikut menjelekan Nayla. Dia melirik ke arah kaca spion mobil yang berada di atsnya melihat LEO ke belakang. LEO terlihat sangat terhibur dengan apa yang dia katakan. Sudah lama Fan tidaak melihat Leo tersenyum sebahagia ini.

"Sepertinya dia akan menjadi mainan baru ku yang menarik!!!"ucap Leo lagi sembari tertawa.

Fan tersenyum, betapa dia bahagia karena tuan nya yang dingin itu akhirnya bisa tersenyum kembali. Fan adalah sekertaris kepercayaan Leo dia sudah mengenal Leo sudah dari dulu. Jika Leo bahagia Fan pun akan ikut bahagia.

"Bagaimana menurut mu Fan ?"

Fan tidak memberikan pendapat apapun. Dia sebenarnya orang baik tapi, jika dia memberikan pendapatnya kepada Leo, dia pasti akanmarah besar.

'Aku harus memberikan pendapat apa coba, jika aku biacra tentang pendapatku kau pasti akan marah besar tuan. Lebih baik aku diam saja mengikuti slurmu tuan.' Gumam sekertaris Fan dalam hatinya.

"Fan."Leo berbicara lagi.

"Ia tua."

"Kau buatkan aturan yang sangat terperinci untuknya. Termasuk tentang apa yang harus dia lakukan setelah menjadi istriku, dari aku bangun tidur sampai aku mau tidur lagi. Kau buat seketail mungkin sampai dia mengerti. Semakin gila semakin jauh lebih baik."Tertawa lagi, sesenang itukah Kau Leo mendapatkan mainan baru.

"Baik tuan muda."

"Ha...ha..ha.. Dia benar-benar sangat jelek . Bagaimana bisa dia punya tinggi badan seperti itu, apa orang tua nya tidak memberi dia makan yang bergizi? Kurus krempeng kaya cacing. Siapa namanya tadi Fan?"Leo bahkan tidak mengingat nama wanita yang akan menjadi isrtinya nanti, benar-benar dia menganggap sebagai lelucon.

"Nayla Putri Andriany tuan."jelas Fan memberi tahu nama lengap Nayla.

"Haha...bagaimana bisa dia punya nama ktambah kampungan begitu? Di tambah lagi pake putri segala kaya anak Raja aja."

Tidak tahu harus bereaksi seperti apa, Fan hanya merasa merinding melihat sikap LEO tuan nya itu. Sepanjang jalan ke kantor, LEO terus menerus mengejek dan menjelek-jeleka Nayla. MUlai dari cara bicara,berpakaian hingga gaya rambut Nayla saja LEO bahas sebenti apa sebenarnya Leo itu, Fan sangat keheranan melihatnya juga.

"OH YA, jangan lupa kau buat juga daftar yang aku sukai dan tidak aku sukai. Wanita itu harus mengetahui semuanya. Aku benar-benar ingin tahu, apa dia masih bisa tersenyum setelah melihat daftar yang ku buat ini."

"Baik tuan."Fan mengelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Bagaimana bisa ada wanita sejelek itu,apa aku suruh dia operasi plastik saja setelah menikah. Tidak-tidak lebih baik biarkan saja dia tetap jelek, aku ingin lihat bagimana dia merasa malu nanti ketika semua orang mengejeknya jelek."

Deggg...

Fan kaget dengan ucapan tuannya itu, dia melirik kembali arah spion yang berada di atasnya. Suara LEO sudah berubah getir. Senyum dan tawa dari bibirnya sudah lenyap entah kemana. Sekarang dia bersandar di kursi mobil dan memejamkan matanya. Kesunyian kini menghampiri Fan di dalam mobil, membuat bulu kuduk Fan tiba-tiba merinding seperti ada hantu yang baru saja lewat.

**

Sementara itu, Nayla sudah sampai dihalaman rumahnya. Keringat mengalir di sekujur tubuhnya, ia berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa kresek berisi makanan di tanganya. 

Nayla membukan pintu rumahnya kemudian masuk ke dalam rumah. Diruang tamu, ayah dan ibu tirinya sedang menunggu kedatanganya. Wajah mereka terlihat sangat bahagia ketika melihat nayla sudah pulang, menunggu kabar baik ayang akan menyelamatkan mereka dari kehancuran.

Rudi berjalan cepat menyambut Nayla ke arah pintu sambil berkata,"Bagaimana apa tuan LEO menerima kamu?"

Bukannya di kasih minum atau di suruh duduk, malah langsung menanyakan hal yang membuat Nayla sakit hati. Tidak ada rasa empati sedikit pun dari kedua orang tua itu. Nayla terlihat cape dan ngos-ngosan mereka tidak peduli.

"Kamu tidak membuat masalahkan Nay?"sahut ibu tiri.

"Kalian tenang saja, semua berjalan sesuai rencana kalian. Saya lelah, saya ingin istriraht.!!!" sebelum Nayla benar-benar pergi masuk kamar, dia memberikan kresek makanan dari restoran tadi kepada ibu tirinya.

"Ini, makanan dari tuan LEO untuk kalin."ucapnya memberikan kresek ke ibu tiri dan nayla langsung pergi masuk ke kamarnya.

"Baik-baik, sana istirahatlah."titah ayahnya sembari mengambil makanan di istrinya itu, "Akhirnya mom, kita ga akan jatuh miskin!!!"

"Iya pah, mama juga seneng. Ayo pah kita makan emberian dari tuan LEO calon mantu kita!!"

"Ayo mom."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status