Share

20. Menjual Kebohongan

Aku bangun pagi dan membersihkan diri. Kulihat Fay masih tertidur.  Aku bangkit dan membersihkan diriku. Sesudahnya aku membangunkan Fay.

Aku menggoyang bahunya. Ia tak bangun juga.

"Fay..." Aku memanggilnya dengan suara yang agak kencang.

Aku masih menggoyang bahunya. Ia bergerak dengan memincingkan wajahnya. Ia terlihat kesakitan.

"Apa?" Jawabnya dengan suara serak.

"Bangun! Subuh!" Ucapku memperhatikan lehernya yang memiliki beberapa noda memerah, hasil karyaku semalam. Aku membangunkannya lagi tengah malam.. dan mengulangi kegiatan intim kami. Ia tak menolak dan hanya diam, ada sebuah air mata yang menetes lagi setelahnya. Aku hanya diam dan memandangi posturnya yang polos dan sekali lagi memuaskanku.

"Ehh..." Balasnya dengan suara serak.

"Ayo aku tunggu, solat berjamaah!" Ucapku.

Fay berusaha bangun, dahinya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status