Share

Bab 14. Pulang Ke Rumah Alira

"Nggak usah nangis!" ucap Satria, sudah duduk di kursi belakang mobilnya menuju ke apartemennya, bersebelahan dengan Alira yang menangis membelakanginya.

Tak membuat Alira bersuara, hanya terdiam meratapi kisah cintanya yang begitu ironis, mencintai dan di cintai, tapi tak bisa bersanding di atas pelaminan karena perjodohan, pernikahan atas nama hutang budi yang dilakukan orang tuanya sendiri.

Flashback di apartement Adam.

"Lebih baik kamu pulang sekarang Ra, biarkan aku sendiri, aku masih belum bisa menerima dan percaya sama semua ini," ucap Adam, meletakkan kembali ponsel Satria di atas ranjang, sesaat setelah membaca isi yang ada di dalam foto kontrak pernikahan.

"Kamu harus percaya Dam, pernikahan ini hanya kontrak, setahun lagi kami akan bercerai!" ucap Alira, menyeka air matanya kasar, mencoba meyakinkan hati Adam yang terdiam menatapnya sendu.

"Kita tetap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status