Share

Bab 17. Di Maafkan Adam

"Duduk," titah Satria, mengedikkan dagunya ke arah kursi yang ada di seberangnya tak mengurangi kewibawaannya.

Masih tak membuat Adam bersuara, hanya terdiam dan membisu, kembali mengayunkan langkahnya hendak duduk di atas kursi.

Sesuai dengan perintah Satria tak mengalihkan pandangannya.

"Gimana hari pertama kamu kerja disini?" tanya Satria, mengawali pembicaraannya mengerutkan kening Adam.

"Nggak ada masalah, karena pekerjaan manager sebelumnya sangat rapi, jadi saya tinggal membaca dan mempelajarinya saja," jawab Adam.

Menekan kuat ego di hatinya, berusaha bersikap biasa di atas amarah yang masih menguasai dan mengungkungnya.

"Aku tahu, yang aku tanyakan bukan pekerjaan kamu, tapi perasaan kamu,"

"Apa maksud anda?"

"Bagaimana rasanya bekerja di bawah kendaliku? suami dari Alira kekasih kamu?" lanjut Satria.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status