Share

Bab 4

Author: Skylar
Eva dirawat di rumah sakit selama satu minggu penuh, tetapi Ricardo sama sekali tidak muncul. Bahkan satu panggilan telepon pun tidak dia berikan.

Sambil mengupas apel, Martha terus menggerutu, "Ricardo itu benar-benar nggak pantas jadi suami. Keputusanmu buat cerai itu sudah sangat tepat. Tapi kamu nggak boleh menyesal lagi, jangan sampai balik lagi dan berkorban demi dia, paham?"

Eva pernah beberapa kali bertengkar hebat dengan Ricardo. Bahkan sempat terpikir untuk bercerai. Namun entah mengapa, setiap kali selalu berakhir dengan dia yang berlutut minta maaf dan menyalahkan diri sendiri.

Mengingat semua itu sekarang, Eva merasa dirinya sungguh menyedihkan dan konyol.

"Nggak akan. Setelah bertahun-tahun begini ... bahkan kalau aku pelihara anjing pun pasti sudah punya rasa sayang. Tapi bagi Ricardo, mungkin aku bahkan nggak sebanding dengan seekor anjing."

Mendengar Eva berkata seperti itu tentang dirinya sendiri, Martha merasa iba. "Jangan pikirin yang jelek-jelek. Laki-laki itu banyak, dunia ini bukan cuma punya Ricardo seorang."

Hari kedelapan, Eva akhirnya keluar dari rumah sakit.

Namun begitu teringat bahwa dia harus kembali ke rumah yang selama ini membuatnya sesak, dadanya langsung terasa berat.

Begitu membuka pintu, aroma busuk menyambutnya. Bau makanan basi yang menyengat hidung. Di lantai, seikat mawar yang dulu dilemparkan padanya sudah mengering dan menghitam. Eva langsung mengerti, Ricardo pasti membawa putrinya pergi menemui Fiona.

Itulah cara yang selalu dipakai Ricardo setiap kali mereka bertengkar. Dia pergi bersama Ivany ke sisi perempuan lain dan membiarkan Eva merasakan kehampaan dan luka yang dalam di rumah.

Ricardo tahu betul bahwa Eva sangat mencintai dirinya dan anak mereka. Semakin dia memperlakukan Eva seperti itu, semakin dalam penderitaan yang ditanamkan.

Bayangan wajah kasar Ricardo hari itu muncul kembali di benak Eva. Sosok itu terasa begitu asing. Bukan pria yang dulu dia kenal. Wajah itu benar-benar menakutkan.

Tiba-tiba, suara notifikasi ponsel mengalihkan pikirannya.

Eva mengambil ponsel dan melihat notifikasi pesan masuk. Itu dari Fiona. Isinya adalah sebuah cuplikan video berdurasi singkat.

Dalam video itu, Ivany sedang lahap menikmati es krim dengan wajah puas.

"Tante Fiona, kamu mau jadi ibuku nggak? Soalnya si jelek itu nggak pernah ngasih aku makan yang enak. Tiap hari cuma suruh aku makan makanan sampah. Aku sampai mau muntah. Kamu jauh lebih baik, bisa kasih aku makan apa pun yang aku mau!"

"Dia datang ke pertemuan wali murid, tapi bajunya lusuh sekali, di wajahnya juga ada bekas luka. Aku sampai malu sendiri untuk ngaku kalau itu mamaku. Jadi aku bilang ke teman-teman, dia cuma pembantu di rumah. Aku nggak mau punya ibu yang menyedihkan kayak dia!"

Di dalam video itu, Fiona tampak begitu puas. Namun tetap saja, dia memasang wajah manis yang penuh dengan tipu daya dan bertanya, "Tapi, aku mana bisa dibandingkan sama ibumu? Dia jauh lebih hebat dari aku. Kalau nggak, mana mungkin ayahmu menikahinya dulu?"

Ivany mendongak dengan wajah jijik. "Dia itu jelek sekali! Mana bisa dibandingin sama Tante Fiona? Papa cuma kasihan sama dia, makanya nikahin dia!"

"Luka di wajahnya itu gara-gara selamatkan aku. Coba saja waktu itu dia langsung ketiban rak kayu dan mati. Biar nggak nyangkut terus di rumahku dan nggak mau pergi!"

Eva menarik napas dalam-dalam, dadanya terasa seperti ditusuk. Meskipun dia sudah lama berhenti berharap apa pun dari anaknya, tetap saja kata-kata itu membuat hatinya terasa sangat dingin.

Semua kebaikan dan ketulusan yang pernah dia curahkan, ternyata semua hanyalah bahan olok-olok yang memalukan di mata anaknya.

Tak lama setelah itu, Fiona mengirimkan sebuah pesan teks pendek.

[ Mau itu anakmu ataupun suamimu, mereka semua sangat membencimu. Kamu pikir kamu pantas bersaing denganku? ]

Eva mematikan layar ponselnya. Dia tidak membalas ataupun bereaksi. Dia menarik napas panjang. Keputusannya sudah bulat. Jika dia telah memutuskan untuk meninggalkan segalanya, tidak ada lagi alasan untuk bersedih atau kecewa terhadap orang-orang yang bahkan tak layak menerima air matanya.

Masih ada belasan hari lagi hingga surat perceraian mereka resmi berlaku.

Eva memanfaatkan waktu yang tersisa itu dengan pergi ke wilayah Tibet bersama sahabatnya, Martha. Mereka mengunjungi biara demi biara untuk berziarah dan berdoa.

Dari tubuh hingga batinnya, Eva seperti melalui proses penyucian. Semua yang dulu begitu pedulikan, kini terasa sangat kecil dan tidak berarti.

Perjalanan itu seperti membawa ketenangan ke dalam dirinya. Hati yang selama ini tak pernah menemukan tempat berlabuh, akhirnya mendapatkan ketenangannya sendiri. Selama waktu itu, Ricardo tidak pernah menghubunginya sekali pun.

Eva tahu betul, Ricardo sedang mencoba menghukumnya dengan sengaja bersikap dingin dan mengabaikannya. Dulu, perlakuan semacam itu akan membuat hatinya hancur. Dia merasa seperti orang paling kesepian di dunia, seolah-olah seluruh semesta membuangnya.

Namun sekarang, hatinya tetap tenang. Tidak ada lagi luka untuk sepasang ayah dan anak itu. Mereka tidak lagi memiliki tempat dalam hidupnya.

Sepulang dari perjalanannya ke Tibet, Eva tidak langsung pulang ke rumah. Dia malah pergi ke sebuah restoran hotpot. Dulu, dia selalu merasa kesepian saat makan sendirian di luar. Namun kini, dia benar-benar menikmati momen itu.

Dengan wajah penuh kepuasan, dia menyantap irisan daging domba yang baru saja direbus.

Namun, saat matanya tanpa sengaja melirik sekilas sebuah meja di kejauhan, ekspresinya langsung berubah.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 23

    Sejak hari itu, Ricardo tidak pernah lagi datang mengganggu. Dia memilih untuk diam dan menemani dari kejauhan. Dia tahu, membuat Eva mau menerimanya kembali bukanlah hal yang mudah. Yang bisa dia lakukan hanyalah bersabar dan menunggu perlahan.Eva pun mulai terbiasa dengan kenyataan bahwa Ricardo dan Ivany tinggal tepat di seberang rumahnya. Ivany tetap seperti biasa, sesekali datang bermain ke rumah, bahkan terkadang makan malam bersama mereka.Hubungannya dengan Kengo juga berjalan baik dan tidak pernah ada konflik yang berarti.Bahkan, Ivany kini jauh lebih dewasa dibanding dulu. Dia tahu cara menjaga dan mengalah pada Kengo dan itu sudah merupakan hal yang sangat berharga.Namun, kasih sayang Eva padanya tetap terbatas. Dia tidak lagi rela memberi segalanya tanpa syarat seperti dulu.Bagi Eva yang sekarang, Kengo adalah anak kandungnya, satu-satunya yang benar-benar dia anggap sebagai miliknya. Sedangkan Ivany ... tetaplah anak yang dulu pernah mengutuk dirinya mati dan mengataka

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 22

    Sekarang, Ricardo menjadi sangat berhati-hati. Dia takut Eva masih enggan menemuinya, bahkan tidak berani menaruh harapan terlalu besar. Karena dia tahu, semakin besar harapan, semakin besar pula kekecewaan.Itu adalah pelajaran yang baru benar-benar dia pahami setelah Eva meninggalkannya. Semua siksaan dan hukuman yang dulu ditimpakannya pada Eva, kini seakan berbalik menyiksa dirinya sendiri.Sejak kepergian Eva, Ricardo semakin menyadari apa yang sebenarnya dia inginkan dan apa yang benar-benar dia cintai.Keputusannya datang ke kota kecil di utara ini dan sengaja tinggal di dekat Eva, sudah cukup membuktikan bahwa dia tidak pernah benar-benar menyerah.Namun dia juga sadar, luka yang dia torehkan di hati Eva terlalu dalam. Mengharapkan maaf darinya itu nyaris mustahil. Dia bahkan sudah berkali-kali berniat meminta maaf. Tak peduli Eva akan menghukumnya dengan cara apa pun, selama dia bisa mendapatkan pengampunan, Ricardo rela melakukan apa saja.Sayangnya, Eva tidak pernah memberin

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 21

    Sejak Eva berhasil mengadopsi Kengo secara resmi, hidupnya terasa jauh lebih bahagia dan lengkap. Suasana hatinya pun jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun anehnya, selama beberapa waktu ini, keberadaan Herbert seolah lenyap tanpa jejak.Sudah setengah bulan berlalu, memangnya rapat yang dia ikuti belum selesai juga?Kengo sering menanyakannya, membuat Eva bingung harus memberi jawaban seperti apa.Sore itu, mereka duduk berdampingan di tepi tempat tidur sambil memandangi salju yang turun di luar jendela. Pikiran mereka melayang jauh, sama-sama memikirkan sosok yang sama.Sebenarnya, Eva sempat ingin menghubungi Herbert lebih dulu, entah lewat telepon atau pesan singkat. Namun, dia tidak menemukan alasan yang tepat.Meskipun Herbert adalah bosnya, interaksi langsung mereka di tempat kerja tidak terlalu banyak.Lagi pula, urusan Kengo juga hanya karena Herbert bersedia membantu. Dia sudah banyak berkorban, Eva pun merasa tidak enak hati jika harus merepotkannya lagi untuk hal l

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 20

    Herbert tiba-tiba mulai sering mengajak Eva makan bersama. Eva cukup terkejut, tetapi dalam hatinya tetap merasa sedikit bahagia.Sejak pertemuan terakhir mereka yang berakhir tanpa kejelasan, mereka memang tidak lagi berkomunikasi. Eva bisa memahaminya, bahkan menganggapnya sebagai hal yang sangat wajar.Tidak semua orang bisa menerima keadaannya. Dia pernah menikah, wajahnya masih memiliki bekas luka, dan dia mengasuh seorang anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Kalau ada yang merasa ragu atau menolak, itu hal yang lumrah.Setelah makan malam selesai, Kengo menggandeng tangan Eva dan Herbert dengan kedua tangannya. Anak itu terlihat sangat senang.Eva tersenyum, sudut bibirnya terangkat penuh kelembutan. Dia sendiri tidak tahu, sampai kapan momen seperti ini akan terus ada dalam hidupnya. Namun baginya, walaupun hanya sesaat, itu sudah cukup berharga.Apa pun yang terjadi, dia tidak mungkin meninggalkan Kengo. Anak itu bukan hanya sandarannya, tapi juga satu-satunya alasan mengap

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 19

    Ricardo tidak membawa Ivany pergi. Sebaliknya, dia memilih untuk tetap tinggal dan diam-diam memperhatikan kehidupan Eva dari kejauhan. Dia tidak berani menyapanya, takut kehadirannya justru membuat Eva semakin muak. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah bersembunyi di sudut dan mencuri pandang sesekali.Setiap kali teringat bagaimana Eva menolak kehadirannya dan memperlihatkan rasa jijik yang begitu dalam, hatinya terasa seolah diremas.Apa yang sudah dia lakukan sampai membuat seorang wanita yang dulunya begitu ceria dan penuh semangat berubah seperti sekarang, sampai menganggap dirinya sebagai mimpi buruk yang ingin dilupakan?Ricardo sadar, sejak Eva pindah ke lingkungan baru ini, seluruh auranya berubah. Dia terlihat jauh lebih tenang, anggun, dan entah mengapa menjadi semakin memesona.Setiap kali malam datang, saat keheningan meliputi seisi kamar, Ricardo akan merenung. Memikirkan betapa bodohnya dia telah kehilangan seorang istri sebaik itu, hatinya terasa nyeri.Dia ingi

  • Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku   Bab 18

    Kedatangan Ricardo dan Ivany pagi itu benar-benar di luar dugaan Eva.Berbeda dengan sebelumnya, kali ini kedua orang itu tidak lagi tampak arogan ataupun mendominasi. Terutama Ricardo, sorot matanya jauh lebih lembut dari biasanya. Namun sekalipun demikian, saat melihat mereka berdua, rasa jijik dan muak tetap memenuhi hati Eva.Ivany memandangi Eva dengan ragu-ragu, lalu memanggil pelan, "Mama ...."Eva menoleh, tatapannya dingin tanpa ekspresi. Dia langsung menggandeng tangan Kengo, bersiap untuk pergi.Melihat itu, Ricardo segera melangkah maju untuk mencoba menghentikannya. "Tolong beri aku sedikit waktu. Hanya beberapa menit saja. Kita bicara, kumohon ...."Sikap merendah seperti ini membuat Eva cukup terkejut.Namun, tak peduli seberapa rendah hatinya pun sikap Ricardo sekarang, dia tidak akan pernah mau kembali ke rumah yang dulu terasa seperti neraka itu lagi. Hatinya telah mati dan terkubur dalam siksa dan kekecewaan hari demi hari.Tak peduli janji apa pun yang dilontarkan p

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status