Short
Menjaga Kesucian Untuk Wanita Lain

Menjaga Kesucian Untuk Wanita Lain

By:  RichieCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
19Chapters
3.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menjelang pernikahanku dengan Damar, aku mengganti pengantin wanita dengan mantan kekasihnya, Sinta Lestari. Semua itu kulakukan karena aku tidak sengaja mengetahui satu hal. Damar menikah denganku hanya karena wasiat terakhir dari ayahku. Alasan kami tidak pernah bersentuhan selama lima tahun hubungan kami, ternyata bukan karena dia khawatir akan penyakit jantungku, melainkan karena dia menjaga dirinya untuk Sinta. Jadi, saat aku tahu bahwa Damar diam-diam membangun rumah tangga lain bersama Sinta, aku pun menjual seluruh saham milikku dan pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Bu Ayu, Anda yakin ingin mengganti nama Anda dengan nama orang lain?"

"Ya."

Begitu keluar dari hotel, aku menatap langit cerah dan tiba-tiba merasa seakan beban berat telah terangkat dari pundakku. Karena aku akhirnya melepaskan bayangan gelap yang akan menghantuiku seumur hidup.

Aku mencoret namaku dari dokumen pernikahan dan menggantinya dengan nama Sinta Lestari.

Tak lama sebelumnya, aku menerima pesan dari Sinta.

Katanya, dia adalah cinta pertama Damar.

Andai bukan karena ayahku yang menjelang ajalnya menyerahkan wewenang perusahaan pada Damar dengan alasan ingin ada yang menjagaku, mereka berdua tidak akan pernah putus. Damar juga tidak akan pernah setuju untuk menikah denganku.

Sinta bahkan mengirim beberapa foto dirinya bersama Damar di ranjang.

Melihat hal itu, untung saja manajer hotel sedang berada di sisiku. Kalau tidak, mungkin penyakit jantungku langsung kambuh karena terlalu marah.

Saat aku sadar kembali, tiba-tiba segalanya menjadi jelas.

Damar tidak pernah menyentuhku selama lima tahun ini, bukan karena dia menjaga kondisiku yang sakit jantung, tapi karena dia ingin menjaga diri untuk Sinta.

Menyadari hal itu, aku pun mengambil ponsel dan memberi kabar baik pada Sinta. Lagi pula, kalau mereka memang cinta sejati dan menganggap aku perusak hubungan mereka, biarlah aku yang mengalah. Aku beri mereka jalan.

Namun, lima tahun pengorbananku bukanlah hal yang bisa diabaikan. Penipuan yang begitu dalam membuatku sulit bernapas. Bahkan karena kondisi tubuhku, aku tidak sanggup membalas dendam. Jadi, aku memilih untuk pergi.

Aku akan menjual seluruh sahamku di Grup Cahaya sesuai harga pasar, lalu menggunakan uang itu untuk pergi ke luar negeri dan mencari pengobatan terbaik untuk penyakit jantungku.

Mulai sekarang, aku akan hidup untuk diriku sendiri.

Saat semua urusan sudah selesai ditangani, malam pun sudah larut.

Aku pulang ke rumah dan mendapati seluruh ruangan gelap gulita. Awalnya aku mengira Damar seperti biasa sedang lembur dan akan pulang larut malam. Namun saat aku membuka pintu kamar, aku malah melihat seorang pria dan wanita keluar dari kamar tidur dengan pakaian yang kusut dan wajah panik.

Itu adalah Damar dan Sinta.

Mataku melirik samar ke arah bekas lipstik di sudut bibir Damar. Aku tetap bersikap tenang dan berkata, "Aku pulang."

Damar tidak berani menatapku langsung, tapi suaranya tetap lembut dan seolah penuh kasih seperti biasanya. "Maaf, aku pikir kamu nggak akan pulang malam ini, jadi aku ajak Sinta ke sini untuk bahas pekerjaan."

"Kamu tahu sendiri, urusan perusahaan terlalu banyak dan kamu juga nggak bisa banyak bantu karena kondisi kesehatanmu. Jadi aku harus cari bantuan dari orang lain."

Dulu saat mendengar ucapan seperti itu, aku selalu merasa bersalah.

Aku dan almarhum ayahku yang menyerahkan perusahaan besar itu padanya dan membuatnya harus menanggung begitu banyak beban. Karena itulah aku selalu berusaha memahami dan menuruti semua kemauannya.

Misalnya, saat dia membawa Sinta ke rumah dengan dalih membahas pekerjaan, aku akan membuatkan teh dan membantu mereka. Atau saat mereka lembur berdua di kantor sampai larut malam, aku akan memperkirakan waktunya dan mengantar makanan untuk mereka.

Sampai akhirnya, ketika aku setuju menikah dan menyerahkan seluruh sahamku padanya, dia mulai merasa dirinya benar-benar pemilik perusahaan dan mulai memperlakukanku semena-mena.

Waktu itu, aku seperti pembantu bagi mereka berdua. Kalau bukan karena Sinta sendiri yang mengungkap semuanya dan menyadarkanku, mungkin aku masih terjebak dalam dunia yang kubuat sendiri.

Aku menarik napas dalam-dalam, merasa sangat lelah. Aku benar-benar tidak mau lagi melayani mereka berdua. Maka, aku pun mengingatkan, "Bersihkan lipstik di sudut bibirmu."

Kalau mau berpura-pura, setidaknya lakukan dengan profesional. Begitu perasaan cinta itu memudar, melihat Damar lagi pun rasanya hambar.

Damar tertegun, lalu mengusap sudut bibirnya. Saat dia melihat noda merah terang di punggung tangannya, tubuhnya langsung menegang.

Aku berbalik ke dapur untuk menuang segelas air, mencoba menyegarkan diri dan menjernihkan pikiran.

Mungkin ucapanku tadi membuatnya merasa terpojok, karena Damar buru-buru masuk ke dapur dengan wajah panik dan mencoba menjelaskan, "Ayu! Ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Jangan salah paham, aku dan Sinta nggak ada apa-apa!"

"Itu cuma nggak sengaja ... kesenggol saja."

Aku menatap matanya yang penuh kepanikan. Dia panik karena kebohongannya terbongkar dan ingin mencari-cari alasan.

Untuk sesaat, aku sempat bertanya-tanya dalam hati, apakah selama ini dia hanya berterima kasih atas kebaikan ayahku, atau benar-benar pernah menaruh sedikit perasaan padaku selama proses penipuannya itu?

Namun sekarang, aku tahu jawabannya.

Dua kemungkinan yang sempat kupikirkan itu, ternyata keduanya tidak ada. Sedari awal, dia hanya menginginkan perusahaanku.

Melihat wajahku yang tenang dan diam, Damar mengira aku akan kembali memercayai ucapannya seperti biasa.

Lalu dengan santai dan tanpa rasa bersalah, dia malah mengajukan permintaan, "Ngomong-ngomong, lagian kita juga akan segera menikah, kamu serahkan saja sekarang saham perusahaan itu ke aku."

"Dulu, karena ayahmu memberikan mayoritas saham ke kamu, aku jadi kurang punya suara di rapat pemegang saham. Padahal keputusan ini penting sekali untuk perusahaan, kamu pasti paham maksudku, 'kan?"

Damar kembali berakting, berpura-pura jadi lelaki yang lelah secara fisik dan mental demi masa depan kami yang lebih baik. Namun kali ini, aku tidak akan lagi memanjakannya seperti dulu.

"Aku akan menjual sahamku," kataku datar.

Mengabaikan keterkejutannya, aku melanjutkan, "Kalau kamu memang tertarik, silakan hubungi agenku. Nanti akan aku kirimkan nomornya. Urus saja secara resmi sesuai prosedur."

Kalau saja aku tidak sempat mencari tahu lewat agensi penjualan, mungkin aku akan tetap percaya dengan kebohongannya bahwa perusahaan ini begitu berat untuk dikelola dan dia sangat menderita demi membantuku.

Padahal kenyataannya, perusahaanku sudah berjalan stabil dan sebagai pengelola, dia seharusnya tidak perlu bekerja sekeras itu.

Memikirkan semua itu membuatku tertawa sinis. Tawa itu langsung membuat Damar sadar kembali dari keterkejutannya. Wajahnya memerah karena marah dan dia langsung membentakku, "Ayu! Jangan kekanak-kanakan bisa nggak? Jangan campur adukkan masalah perusahaan dengan rasa cemburumu!"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Endricho Kurniawan
apa sih ini cerita, ga jelas
2025-07-16 15:01:59
0
19 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status