LOGINMenjelang pernikahanku dengan Damar, aku mengganti pengantin wanita dengan mantan kekasihnya, Sinta Lestari. Semua itu kulakukan karena aku tidak sengaja mengetahui satu hal. Damar menikah denganku hanya karena wasiat terakhir dari ayahku. Alasan kami tidak pernah bersentuhan selama lima tahun hubungan kami, ternyata bukan karena dia khawatir akan penyakit jantungku, melainkan karena dia menjaga dirinya untuk Sinta. Jadi, saat aku tahu bahwa Damar diam-diam membangun rumah tangga lain bersama Sinta, aku pun menjual seluruh saham milikku dan pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan.
View MoreLamaran yang mendadak dan tanpa ancang-ancang ini membuatku tertegun seketika. Detik demi detik berlalu, entah sudah berapa lama waktu berjalan. Yang kuingat hanyalah diriku berdiri seperti patung di tempat, menatap wajah William yang waswas.Tampak jelas dia menggigit bibir, seolah telah mengambil keputusan besar. Meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan dan ketakutan, dia tetap mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan kata-kata itu.Akhirnya, di bawah tatapannya yang dipenuhi harap dan ketegangan, aku perlahan mengangguk dan memaksakan diri berkata, "Iya."Jawaban sederhana ini terasa seperti menguras seluruh tenaga dalam tubuhku. Setelah menerima lamarannya, hatiku perlahan tenang dan mulai memikirkan kehidupan kami di masa depan.Selama ini, setelah melewati begitu banyak hal, aku mulai memahami banyak hal dalam hidup. Aku tahu, selama aku bisa menjadi kuat dan mandiri, aku tidak perlu lagi takut pada luka yang mungkin dibawa oleh cinta.Kurasa, meskipun aku akan hidup bersamanya se
Begitu salah satu dari mereka mencoba meraba dadaku dengan tangannya yang mesum, aku tanpa ragu langsung mengeluarkan alat kejut listrik dan menghantamkannya ke arah orang itu! Lalu, saat yang lain belum sempat bereaksi, aku langsung menyerang keempat orang sisanya satu per satu!Tak lama kemudian, suara rintihan memenuhi seluruh gang. Kelima orang itu tergeletak di tanah, tubuh mereka kejang-kejang. Aku tidak berpikir panjang dan segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon polisi.Siapa pun yang berani menjebakku, biar polisi saja yang cari tahu.Sementara itu, di sisi William ....Dia membuka ponsel dan melihat kotak pesan dari orang yang diberi nama panggilan "Sayang". Begitu membaca bahwa aku akan menjemputnya, dia langsung girang bukan main dan memamerkan pesan itu pada teman-temannya."Lihat nggak? Istriku mau jemput aku! Gimana? Iri 'kan, dasar jomblo!"Teman dekat yang duduk di sampingnya langsung menyikutnya. "Pamer cinta bisa kena kutuk, tahu nggak! Cuma kamu doang yang punya
Waktu berlalu begitu cepat. Baru beberapa hari kemudian aku tahu tentang gosip-gosip di internet. Namun, aku sama sekali tidak merasa pusing karenanya. Hal seperti itu bisa dibersihkan dengan klarifikasi selama ada uang.Berita di internet itu penuh dengan yang benar dan yang palsu, siapa juga yang akan terus-menerus peduli pada urusan kecil yang tidak penting?Rencana Damar untuk menekanku lewat opini publik jelas gagal total. Namun, tindakannya justru memicu ledakan emosi dari Sinta.Sinta bersandar di ranjang rumah sakit sambil menatap layar ponselnya, isi hatinya penuh kebencian yang mendidih. Akhirnya, dia tidak sanggup lagi menahan diri. Ponselnya pun dilempar ke atas ranjang dan dia menggertakkan gigi sambil mengumpat penuh dendam."Ayu! Kamu sudah bunuh anakku, sekarang kamu mau rebut priaku juga? Aku benci kamu!"Seorang perawat yang baru masuk untuk mengganti perbannya, sempat mendengar teriakan itu dan melirik dengan jijik.Awalnya dia hampir percaya dengan drama wanita ini.
"Kamu cuma ngomong gitu karena marah, 'kan? Kamu yang biasanya lembut, mana mungkin bisa bilang hal seperti itu ...."Damar menatapku hampir seperti memohon. Ini pertama kalinya dia menampakkan ekspresi seperti itu di hadapanku. Mirip seperti ekspresi William waktu menunjukkan lukisan-lukisan lamaku dengan penuh rasa sedih dan bertanya dengan polos apakah aku benar-benar punya tunangan.Namun waktu William melakukannya, ekspresi itu terlihat sangat menyenangkan. Sedangkan saat Damar melakukannya ... hanya membuatku merasa sangat jijik.Mungkin memang begitulah bedanya antara cinta dan tidak cinta. Jadi, aku pun menepis tangannya tanpa ragu."Sejak kamu mengancam nyawaku demi memaksaku menandatangani surat saham, saat itu juga, semua perasaan antara kita sudah selesai."Bibir Damar bergerak sedikit, tapi tak ada kata yang keluar. Apa pun yang dia katakan sekarang, terdengar sia-sia. Dia tidak pernah menyangka, wanita yang dulu begitu mencintainya ... bisa pergi sejauh ini darinya.Bahka






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews