Short
Suami dan Anakku Menyesal Setelah Kepergianku

Suami dan Anakku Menyesal Setelah Kepergianku

Oleh:  Fathia Rara AdindaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.2
12 Peringkat. 12 Ulasan-ulasan
8Bab
34.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada hari ulang tahun putraku, suamiku menyuruh kekasih masa lalunya untuk datang ke rumah menjemput anakku. Aku bersikeras melarang dia pergi. Saat kami bersitegang, tiba-tiba muncul kobaran api besar di lorong. Aku tertimpa puing-puing yang jatuh, kepalaku terluka parah, darah mengalir, tetapi anak yang kulindungi di bawah tubuh, tidak terluka sedikit pun. Namun, ketika suamiku yang seorang pemadam kebakaran datang untuk menyelamatkan kami, dia malah menyerahkan satu-satunya masker gas kepada wanita itu. “Ayah, cepat selamatkan Tante Lisa dulu, tubuhnya lemah. Ibu, kamu tunggu paman lain saja yang datang menyelamatkanmu!” Aku menatap mereka pergi, bibirku menyunggingkan senyuman pahit. Sepertinya mereka lupa bahwa aku punya asma parah. Tanpa masker gas, aku bisa mati.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Di tengah kobaran api, aku hanya bisa melihat suamiku dengan cemas menggendong wanita lain dan berlari keluar.

Sedangkan anak yang kulahirkan dengan susah payah, malah dengan perhatian mengiringi mereka, khawatir wanita itu akan jatuh, bahkan sesekali menopangnya.

Hingga akhir, mereka tidak menoleh ke arahku.

Hatiku terasa perih. Padahal aku adalah keluarga mereka, tetapi di saat genting, mereka tanpa ragu meninggalkanku.

Setengah jam sebelumnya, Lisa mengetuk pintu rumah kami, ingin mengajak anakku keluar untuk merayakan ulang tahunnya.

Dengan wajah dingin, aku menolak. Kendrik, anakku yang sedang mengerjakan PR di kamarnya, mendengar suara itu. Dia langsung berlari keluar, memaksa membuka pintu dan dengan wajah bahagia menarik tangan wanita itu keluar.

Hatiku sangat hancur, tetapi aku bersikeras mencoba menghentikannya.

Namun, anakku malah menggigit lenganku dengan keras, menunjukkan kebencian di tatapannya.

“Kenapa ibu melarangku pergi dengan Tante Lisa?”

“Kalau nggak ada ibu, Tante Lisa yang seharusnya jadi ibuku! Betapa baiknya kalau kamu mati saja!”

Dia pasti sangat membenciku, sampai-sampai menggigit lenganku hingga berdarah.

Saat kami bersitegang, tiba-tiba api mulai membara di lorong.

Kami semua terjebak dan dengan cemas menunggu bantuan datang.

Anakku tak pernah sekali pun melirik ke arahku. Dia hanya duduk di samping Lisa, seperti orang dewasa kecil yang menenangkannya dengan sabar,

“Jangan takut Tante Lisa. Ayah sangat peduli padamu. Dia pasti akan langsung datang menyelamatkanmu.”

Hatiku terasa hancur berkeping-keping. Tujuh tahun aku membesarkannya, bahkan kalau membesarkan anjing, anjing juga ada perasaan.

Namun tidak untuk dia, dia hanya punya kebencian padaku.

Dan alasan dia membenciku sangat konyol. Hanya karena aku tidak mau membelikannya mainan yang harganya selangit, tidak mengizinkannya bermain ponsel sebelum selesai mengerjakan PR.

Yang paling menyakitkan, aku tidak mau menyerahkan posisiku sebagai ibunya untuk Lisa.

Meskipun begitu, ketika aku melihat sebuah puing besar hampir jatuh tepat di atas kepalanya, tanpa ragu aku melindunginya dengan tubuhku.

Puing itu membuat kepalaku berdarah, tetapi dia malah mendorongku, lalu dengan khawatir meraih tangan Lisa, menanyakan apakah dia baik-baik saja.

Ketika Lukas, suamiku akhirnya masuk dengan masker gas, anakku langsung berlari ke arahnya, meraih satu-satunya masker itu dan menyerahkannya pada Lisa.

“Ayah, selamatkan Tante Lisa, dia nggak enak badan. Biar paman lain saja yang menyelamatkan ibu.”

Aku menangis sambil tersenyum pahit, lalu menunjukkan botol obat di tanganku dan berkata,

“Obatku hampir habis, aku nggak bisa bertahan lama di dalam asap tebal ini.”

Tujuh tahun lalu, pada hari ini, aku mengalami pendarahan hebat saat melahirkan dan hampir mati di meja operasi.

Sebelum pingsan, aku mencengkeram tangan Lukas dan memohon padanya untuk menyelamatkan anak kami.

Jika ada keadaan darurat, aku memintanya untuk menyelamatkan anak kami.

Namun tujuh tahun kemudian, anak yang kulahirkan dengan taruhan nyawa, kini memohon agar ayahnya menyelamatkan orang lain terlebih dulu.

Lukas dengan dingin menatapku, lalu menggendong Lisa dan berkata dengan suara dingin yang membuatku gemetaran.

Dia berkata,

“Erni, ini adalah hutangmu pada Lisa. Tunggu saja, rekanku akan segera datang.”

Harapan untuk bertahan hidup membuatku menarik lengan bajunya dan memohon dengan putus asa.

“Lukas, aku hamil! Kamu bisa membenciku, tapi nggak boleh mengabaikan anak dalam kandunganku!”

Mata Lukas menunjukkan keterkejutan. Akhir-akhir ini dia jarang pulang dan aku juga belum sempat memberitahunya.

Melihat ayahnya ragu-ragu, Kendrik dengan marah mulai membuka jari-jari ayahnya.

“Ibu, jangan egois! Bagaimana bisa ibu berbohong pada ayah?”

Lisa pun menangis tersedu-sedu di pelukan suamiku.

Rasa kasihan di mata Lukas langsung menghilang. Dia mendorongku hingga terjatuh, lalu membawa Lisa keluar.

Asal tebal menyelimutiku, napasku semakin sesak.

Botol obat asma di tanganku hampir habis.

Aku menarik napas panjang untuk terakhir kalinya, lalu menutup mata dengan putus asa.

Hatiku dipenuhi kepahitan.

Seandainya saja aku tidak pernah memulai hubungan terkutuk ini.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
lia latifah
sudah selesai baca
2025-04-24 12:59:30
0
default avatar
hakmilik
ceritanya baguss
2025-03-01 22:44:50
0
user avatar
Ratna Merdekawati Huspahara
cara membukanya gimana
2025-02-26 05:04:13
0
user avatar
'danthi Hardiyanti Azis'
good bangeett
2025-01-25 22:54:24
0
user avatar
Joyce Yuki
Saya suka novel ini
2025-01-11 10:20:10
0
user avatar
Endah
ceritanya menarik
2025-01-03 06:45:28
0
default avatar
Wong Sugih
kok langsung bab 2? bab 1 ny mna?
2024-12-28 00:40:44
0
default avatar
Nurdin Halid
bagus ceritanya
2024-11-27 00:52:36
0
user avatar
Dwiky Darmawan
ada poin Ama koin kok ga bisa lanjut
2024-11-26 20:49:19
0
default avatar
Michelle Vannesa
bagus sih, tapi kenapa ga bisa lanjut lagi? ...
2024-11-24 12:30:48
4
default avatar
Adelia Suryani Hamzah
gimana cara buka ceritanya?
2025-03-03 10:32:12
0
user avatar
Malapalas
bagus, cuma yang namanya ibu psti akan selalu sayang sama anak. apalagi kendrik msh kecil, kenapa permintaan maafnya tidak diterima? meskipun dia sdh bahagia dg cowok pilihannya harusnya dia bisa membawa kendrik utk ia asuh slama dia mau berubah. sayang skali unsur kluarga utk ksh ibu kpd anak krg.
2025-02-12 15:46:16
0
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status