Share

S2-18 Syarat

Tok …

Tok …

Svarga mengangkat pandangan dari layar MacBooknya.

Tidak lama sosok Willy-sang sekretaris muncul lalu masuk mendekat ke arah meja Svarga.

“Maaf Pak … barusan ibu Zaviya mengirim pesan kepada saya.” Willy menjeda.

“Bikin ulah apalagi dia?” Svarga menggeram di dalam hati.

“Apa katanya?” Svarga mencoba menunjukkan tampang biasa saja meski perasaannya mulai tidak nyaman.

Entah kenapa mendengar nama Zaviya disebut, Svarga selalu berpikiran buruk kalau masalah akan menyambanginya.

“Bu Zaviya ingin menjual satu set perhiasan dan Lamborgini hadiah ulang tahun dari pak Svarga katanya untuk membangun restoran.” Willy menyampaikan isi pesan Zaviya secara lengkap.

Svarga mengusap wajahnya kasar bersama hembusan napas gusar.

Zaviya pasti sedang mencari perhatian atau hanya ingin mengetesnya saja, seperti beberapa malam lalu saat dia mengatakan sedang menstruasi tapi malah mengajaknya membuat anak dengan membuka satu persatu kancing bajunya.

Gadis itu hanya ingin menggoda Svarga dan ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status