Share

BAB 18

"Maaf, maksud anda apa ya?"

Keinara merasa kebingungan, tapi lagi-lagi Zein hanya bisa tersenyum lalu mengusap kepala gadis itu dengan lembut.

"Ah, gak apa-apa. Kamu jangan pikirkan itu," ujarnya.

Lian kini memgantar Zein berkeliling ruangan demi ruangan, terutama yang sering mendapat gangguan arwah penasaran Kiyo. Sesekali Vanya melarang mereka untuk mendekat ke titik dari sudut ruangan, gadis itu berkata Kiyo akan marah jika mereka mendekati titik yang sering muncul penampakan pemuda itu.

Meski ragu, tapi Zein menuruti apa kata dari si gadis kecil itu. Mereka melanjutkan berkeliling sampai akhirnya mereka kembali ke ruang tamu.

"Jadi gimana, Pak Zein?"

Pria yang kira-kira berusia lebih dari Lian itu menopang dagunya seraya berpikir, mata keriputnya mulai menatap sekeliling ruangan hingga tertuju pada salah satu kamar yang ada di ruang tamu itu. Langkahnya mendekati pintu itu lalu menyentuh telapaknya di sana. Mata terpejam, seketika kejadian demi kejadian menyeramkan itu terlih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status