Share

15. Pengakuan Zafran

“Uhuk... uhuk...!”

Atira tersedak dengan minumannya sendiri. Ia kaget karena mendengarkan pengakuan Zafran.

Zafran mau mengelus-elus tengkuk Atira demi membantunya saat ia tersedak, tapi gerakan tangan Atira yang melarang Zafran untuk tidak melakukan hal itu, membuat lelaki tampan itu menarik kembali tangannya.

Setelah ia merasa jauh lebih baik, Atira menegakkan punggungnya dan menatap tajam Zafran.

“Sebenarnya kamu siapa?” tanya Atira dengan tatapan yang sangat tajam, yang bisa membuat lawan bicaranya gagu. Tapi tidak dengan Zafran, kepercayaan dirinya sangat tinggi.

“Kamu ingat Adit?” tanya Zafran sambil tersenyum.

Atira memutar memorinya saat ia berkuliah dulu. Dulu, ia hanya memiliki satu teman yang bernama Adit.

“Enggak mungkin,” ucap Atira yang memang merasa sering menolong Adit saat lelaki itu terkena bully.

“Ya, itu aku. Makasih banyak ya!” ucap Zafran tulus.

“Enggak mungkin, kamu dulu...” Atira menggantungkan ucapannya.

“Gendut banget?” tanya Zafran yang sebenarnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status