Share

Memberi Pelajaran

Kemudian ia berbalik, berniat pergi. Namun, begitu berbalik ia langsung terkejut melihat seseorang berdiri di depannya, jantungnya seakan mau lepas saking kagetnya.

"Siapa kamu ngagetin aja. Minggir! saya mau lewat!" ketus Minah dengan tatapan jengkel setengah mati karena terkejut. Ia tidak mengenali lelaki tersebut.

"Tidak penting siapa saya, sekarang ayo ikut saya!" Fahmi hendak menarik tangan Minah, mengajaknya kembali ke butik Laila, dan disuruh mengakui kesalahannya.

"Eh, eh siapa kamu jangan lancang ya, jangan berani pegang-pegang kalau gak mau saya teriaki maling!" Ancamnya. Ia yakin lelaki itu tidak akan berani, melihat lingkungan sekitar yang lumayan ramai. Lalu, tersenyum smirk, Minah dilawan batinnya.

Melihat Fahmi tak ada reaksi membuat Minah langsung merasa percaya diri.

"Minggir! Jangan halangi jalan saya, saya mau belanja!" ucap Minah dengan nada ketus, dan melewati Fahmi begitu saja.

"Oke, kalau Ibu tidak mau saya paksa, Ibu bisa datang sendiri ke butik yang tadi!" uca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status