Share

Bab 19. Aku suka Reksa

Penulis: Lemonia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 15:42:30

"Kemarin aku mencoba membuat cake dan hasilnya lumayan enak, kalau kau mau aku bisa membuatkan satu," tawar Nabila sambil tersenyum, langkahnya ringan saat mereka berjalan kembali ke kelas setelah makan siang.

"Serius? Aku pasti mau!" sahut Fiora cepat, matanya berbinar. "Aku selalu suka cake buatan sendiri. Aku jadi tidak sabar mencobanya."

"Baiklah, besok akan aku bawakan, ya." Nabila mengangguk pelan, senyum kecil masih menghiasi wajahnya.

Fiora sempat melirik ke depan dan melihat Gina bersama dua temannya mendekat dari arah berlawanan. Ia memilih untuk mengabaikan mereka dan tetap menanggapi ucapan Nabila.

"Tapi kau tidak perlu memaksakan diri jika memang tidak sempat. Santai saja, kau bisa memberiku kapanpun."

Mereka berpapasan.

Gina menyenggol bahu Fiora cukup keras hingga membuat tubuhnya terdorong mundur dua langkah.

Dia tidak menoleh. Tidak meminta maaf. Hanya terus berjalan seperti tak terjadi apa-apa. Suara cekikikan pelan dari dua temannya terdengar samar.

Fiora menarik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 21. Scenting

    Paginya, kelas mulai ramai dengan suara-suara siswa yang bersiap untuk pelajaran pertama. Fiora sudah duduk rapi dengan buku catatan terbuka di meja."Fiora, selamat pagi! Aku membawa cake yang kujanjikan kemarin," Nabila menyapa dengan ceria, menyelipkan senyuman yang manis. Dari dalam tasnya, Nabila mengeluarkan tiga kotak kecil, masing-masing dibungkus rapi. "Ini milikmu, lalu ini untuk Talia.""Wah aku juga kebagian?" Talia menyambar kotak cake dengan mata berbinar."Terima kasih. Kelihatan enak," kata Fiora sambil menerima miliknya."Lalu yang satu lagi untuk siapa?" tanya Talia, menoleh ke Nabila dengan penasaran."Eh," Nabila tersenyum malu, "Tolong berikan pada Reksa," dia menggeser kotak itu ke depan Fiora sambil meringis."Yang itu kadar gulanya berbeda. Aku dengar Reksa tidak terlalu suka manis," tambahnya.Kening Talia berkerut. "Apa? Kau lupa kalau—”Fiora memotong ucapannya. "Nabila, kau sangat perhatian~ Dia pasti suka." Ia melirik Talia yang menatapnya bingung.Nabila

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 20. Terserah

    Fiora menggigit ujung pena-nya, sedikit melamun.Kegiatan belajar mengajar sudah usai untuk hari ini, tapi dia masih belum beranjak dari bangkunya. Hampir semua teman sekelasnya sudah meninggalkan kelas, beberapa bahkan bercanda di koridor.Fiora masih bertahan di tempatnya, sibuk dengan pikirannya sendiri. Di atas meja, buku catatannya terbuka, namun bukan masalah pelajaran yang memenuhi benaknya saat ini. Ia sedang memikirkan beberapa metode untuk mendekatkan Nabila dan Reksa. Keduanya terlihat cocok, setidaknya menurut Fiora. Nabila yang cantik dan lembut, serta Reksa yang...Yah pokoknya mereka cocok!Jika Reksa bisa dekat dengan orang lain, mungkin perasaan yang timbul dari ikatan itu akan memudar. Fiora pun ingin menjaga jarak, agar saat ikatan itu hilang dan Reksa jatuh hati pada orang lain, ia tidak perlu merasa kehilangan.Tapi bagaimana caranya? Fiora menghela napas, mengetukkan ujung pena ke permukaan meja. Ia butuh cara yang tidak terlihat terlalu dipaksakan, sesuatu yang

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 19. Aku suka Reksa

    "Kemarin aku mencoba membuat cake dan hasilnya lumayan enak, kalau kau mau aku bisa membuatkan satu," tawar Nabila sambil tersenyum, langkahnya ringan saat mereka berjalan kembali ke kelas setelah makan siang."Serius? Aku pasti mau!" sahut Fiora cepat, matanya berbinar. "Aku selalu suka cake buatan sendiri. Aku jadi tidak sabar mencobanya." "Baiklah, besok akan aku bawakan, ya." Nabila mengangguk pelan, senyum kecil masih menghiasi wajahnya.Fiora sempat melirik ke depan dan melihat Gina bersama dua temannya mendekat dari arah berlawanan. Ia memilih untuk mengabaikan mereka dan tetap menanggapi ucapan Nabila."Tapi kau tidak perlu memaksakan diri jika memang tidak sempat. Santai saja, kau bisa memberiku kapanpun." Mereka berpapasan.Gina menyenggol bahu Fiora cukup keras hingga membuat tubuhnya terdorong mundur dua langkah.Dia tidak menoleh. Tidak meminta maaf. Hanya terus berjalan seperti tak terjadi apa-apa. Suara cekikikan pelan dari dua temannya terdengar samar.Fiora menarik

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 18. Pacar

    Fiora melangkah santai di antara rak-rak minimarket, matanya menelusuri deretan camilan yang tertata rapi di bawah sorotan lampu putih terang. Udara sejuk dari pendingin ruangan menyentuh kulitnya, menciptakan suasana nyaman yang biasa ia nikmati saat berbelanja sendirian.Tangannya baru saja hendak meraih sekotak biskuit favoritnya, ketika sudut matanya menangkap sosok yang familiar di dekat lemari pendingin.Reksa.Namun, bukan itu yang membuat dadanya tiba-tiba terasa sesak.Di sampingnya, seorang gadis cantik berdiri sangat dekat. Rambutnya pendek, sebatas leher, terpotong rapi dengan ujung yang sedikit melengkung ke dalam. Wajahnya manis, dihiasi senyuman yang seolah bisa meluluhkan siapa saja. Fiora tidak mengenalnya, tapi yang menarik perhatiannya bukan siapa gadis itu, melainkan bagaimana ia dengan santai mengaitkan tangannya ke lengan Reksa, lalu menyandarkan kepala di bahu pemuda itu dengan manja.Fiora terdiam.Reksa yang biasanya ketus, mudah kesal, dan sulit didekati, sam

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 17. Terjatuh

    Fiora harus mempercepat langkahnya ketika salah satu tangannya digandeng oleh Reksa yang berjalan di depan. Pemuda itu dengan tubuh lebih tinggi dan kaki yang panjang, membuat Fiora kesulitan untuk mengimbangi langkahnya. Satu langkah kaki Reksa setara dengan dua langkah pendek Fiora.Apalagi tubuhnya belum sepenuhnya pulih setelah kejadian tadi. Meski Reksa berusaha melindunginya dengan menyelimuti tubuhnya menggunakan feromon, tapi sisa tekanan dari Cakra masih mengguncang nalurinya."Reksa, pelan sedikit," pinta Fiora, mencoba mempertahankan keseimbangannya.Namun, sebelum ia sempat benar-benar menyesuaikan langkahnya—Bruk!Fiora tersandung kakinya sendiri. Tubuhnya oleng ke depan sebelum akhirnya jatuh dengan keras ke atas paving kasar. Lebih buruk lagi, genggaman Reksa yang masih erat di tangannya membuatnya sedikit terseret ke depan, menyebabkan goresan panjang di kedua lututnya.Rasa perih segera menjalar, membuat Fiora meringis. Ia menatap lututnya yang kini memerah dan sedik

  • Ditandai oleh Bajingan yang Membuliku   Bab 16. Bertemu alpha lainnya

    Fiora menghela napas pelan, merasa enggan menjalankan tugas piketnya hari ini.Dengan langkah berat, omega itu membawa kantong sampah ke tempat pembuangan sampah yang lebih besar di belakang sekolah. Baru saja ia hendak berbalik setelah memilah sampah, tapi suara langkah kaki dari belakang membuatnya berhenti.Fiora menoleh dan jantungnya mencelos.Cakra dan kelompoknya berkumpul di sekitar area itu, asap rokok mengepul di udara seakan mereka tidak peduli jika ada guru yang memergoki.Punggungnya dingin.'Tuhan, lindungi hambamu yang belum taat ini.' Tubuhnya memberi sinyal bahaya. Naluri omeganya mendesak untuk menunduk, menghindari konfrontasi.Wira, yang pertama kali menyadari kehadiran Fiora, menepuk bahu Cakra pelan dan berbisik sambil mengangguk ke arahnya. "Itu dia, omega milik Reksa," dia berbisik, tapi masih terdengar oleh Fiora.Fiora menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Dia sudah tahu masalah pasti akan datang setelah kejadian di kantin, tapi tak menyangka s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status