Akhirnya Elard,Owen dan Glesa Akhirnya sampai di kediaman Elard. “Selamat datang dirumahku.” Ujar Elard
Owen dan Glase melihat rumah Elard untuk pertama kalinya. “Wahh Wahh ternyata Kau sudah memiliki rumah yang begitu besar.” Ujar Owen
“Ini semua berkat usahaku sendiri.” Ujar Elard
“Ohh ya disini hanya ada 2 pembantu karena kau tahu aku tidak suka panyak pekerja rumah karena aku jarang dirumah beberapa hari ini.” Ujar Elard
“Nikmatilah rumah ini seperti rumah kalian, ada beberapa hal yang harus aku urus di Galery.” Ujar Elard
“Baiklah, ayo sayang kita masuk.” Ujar Owen, lalu Mereka berdua pergi dari sana. Elard langsung masuk kedalam mobil dan pergi dari sana. Owen dan Glesa sudah masuk kedalam rumah Elard dan salah satu pembantu yang membawa koper membawa koper mereka ke kamar tamu yang sudah mereka siapkan.
Owen dan Glesa duduk di ruang keluarga, Owen menatap kearah G
Ika memasukan makanan yang Bora masak ke kotak makan “Hei kenapa kau ambil sebagian besar makanan yang aku masak. Ini masih bisa di makan nanti sore atau malam.” Ujar Bora“Boraku sayang, kita harus berbagi ke tetangga terdekat kita. Karena berhubung Om Hot itu sedang kedatagan tamu pasti tidak ada makanan di rumahnya.” Ujar Ika“Lalu jika tidak ada makanan dirumahnya kita harus memberikan setengah makanan yang ada disini begitu.” Ujar Bora“Tepat sekali. Hitung hitung kita beramal.” Ujar Ika sambil menutup kotak makan“Ayo kita kerumahnya.” Ujar Ika yang berjalan pergi dan Bora tidak bisa berkata kata saat Ika melenggang pergi keluar dari rumahnya menuju ke rumah Aarav. Ika terus berjalan menuju kerumah Aarav dan Bora mengikutinya dari belakang. Bora berjalan dengan cepat hingga dia sejajar dengan Ika yang tadinya berjalan didepannya.“Kau yakin akan memberikannya sekarang, bisa saj
Bela terdiam saat Aarav mengatakan hal itu kepadanya, “Sudah lebih 10 tahun kau mendedikasikan hidupmu bahkan uangmu untuk diriku yang selalu terkurung didalam rumah ini.” Ujar Aarav“Aku tidak akan menerima bantuan apa pun darimu, jadi mulai saat ini jalani hidupmu dengan tenang dan jangan pernah datang kesini lagi.” Ujar Aarav, Bela terdiam saat Aarav untuk pertama kalinya mengatakan hal itu kepadanya. Pitra melangkah kearah dapur dan ia melihat Aarav dan Bela Yang sedang mengobrol dnegan serius“Kenapa dengan mereka.” Ujar PitraAarav serius dengan semua ucapan yang ia lontarkan dan saat itu Bela hanya terdiam saat Aarav mengatakan bahwa dia tidak butuh bantuannya lagi.“Ada apa ini kenapa situasinya begitu tegang dan mencengkam, apa kalian membicarakan yang penting.” Ujar Pitra“Tidak aku hanya mengatakan kepada Bela untuk tidak perlu memperdulikan aku lagi.” Ujar Aarav“H
Glesa sedang dalam perjalanan menuju ke kantor Bela, dan 30 menit kemudian Akhirnya Glesa sampai di tempat tujuan. Glesa langsung berjalan kedalam kantor dan saat itu ia berjalan kearah salah satu staf yang berada di kantor Bela. “Permisi.” Ujar Glesa“Ya ada yang bisa saya bantu.” Ujar Staf 1“Permisi saya ingin tanya apa benar ini kantor nona Bela.” Ujar Glesa“Benar, namun saat ini nona Bela sedang tidak berada di tempat.” Ujar Staf 1“Benarkah, kira kira dia kemana dan jam berapa dia akan kembali ke Sini.” Ujar Glesa“Wahhh saya kurang tahu kapan ia akan balik, dan saya tidak tahu dia pergi kamana Bu.” Ujar Staf 1“Jika boleh tahu anda ada keperluan apa ya.” Ujar Staf 1“Ahhh perkenalkan saya Glesa saya teman Bela. ada hal yang ingin saya katakan kepada Bela secara pribadi bisa saya menunggunya disini.” Ujar Glesa“Baiklah
Bora mengetuk pintu rumah Aarav “Permisi.” Ujar BoraAarav yang sedang berbaring di kamarnya terdiam sejenak saat ia mendengar suara ketukan pintu. Aarav bangun dari tidurnya dan ia duduk sebentar sambil mendengar sekali lagi “Permisi.” Ujar Bora“Siapa malam malam begini.” Ujar Aarav, lalu Aarav berjalan ke arah pintu, saat ia membuka pintu ia terdiam saat melihat Bora berada didepan Pintu. “Maaf menganggu malammu.” Ujar Bora“Kenapa kau disini?”Tanya Aarav, Bora hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav yang berada dihadapannya.“Ahhh maaf sudah menganggumu malam malam, karena aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.” Ujar Bora“Silahkan masuk.” Ujar Aarav“Ahhh tidak usah aku hanya sebentar saja kok. Aku disini mau mengatakan bahwa besok akan ada kerja bakti di lingkungan sini, aku tidak sengaja mendengar percakapan ibu ibu disini saat membeli bebera
Owen baru saja mencetak skor di hole 8, semua rekan bisnis yang ikut berolahraga golf dengannya bertepuk tangan saat Owen berhasil mencetak Skor. “Anda tidak pernah berubah, anda masih sehebat dulu.” Ujar Rekan Owen 1“Benar, anda memang sangat sempurna. Selain Tampan, Kaya dan juga Pebisnis Ternama. anda juga ahli dalam Bidang Olahraga.” Ujar Rekan Owen 2“Anda semua terlalu memuji. Bagaimana selepas ini kita makan siang bersama.” Ujar Owen. Setelah mereka selesai bermian golf akhirnya Owen mengajak rekan nya makan bersama di salah satu restoran yang berada tak jauh dari tempat bermain golf yang tadi mereka kunjungi.“Saya memesan hidangan barat semoga kalian suka dengan makanan ini.” Ujar Owen“Wahhh ini sudah lebih dari sekedar cukup tuan Owen.” Uajr Rekan Owen 2“Saya dengar anda akan langsung bergabung dengan perusahaan ayah anda. Sekali lagi selamat Tuan Owen.” Ujar
Bora sedang menunggu lift dan tak berapa lama lift datang dan perlahan pintu lift terbuka. Ternyata Tira dan Wina juga berada di mall tersebut, Bora yang hendak masuk kedalam lift terkejut melihat Wina dan Tira berada di dalam lift. “Ohhh Kalian.” Ujar Bora, Tira dan Wina sama sama menatap kearah Bora yang berada diluar Lift.“Kakak, kenapa kau ada disini?” Tanya Wina.Tira yang melihat Bora sedikit terkejut ‘Kenapa Bora ada di Mal ini?’ Tanya Tira dalam hati yang menatap kearah Bora yang berada dihadapannya.Bora berjalan masuk kedalam Lift dan ia menekan Tombol 3. “Aku tidak menyangka bertemu kalian di Mal ini. Tumben sekali kau dengan Tira.” Ujar Bora“Dia mengajak aku untuk Shoping bersama. Ahhh kakak aku sangat berterima kasih saat itu, jika tidak ada kakak entah apa yang terjadi.” Ujar Wina“Ahhh ngak usah di pikirin. Tapi aku senang melihat Tira mau mengajakmu Jalan jala
Tira dan Wina sudah berada di lantai 3, Dimana Tira terus berjalan sambil menelusuri cafe cafe yang ada di lantai tersebut. Wina bingung dengan Tira yang sedari tadi melihat satu persatu cafe yang berada di lantai 3. “Mau sampai kapan kau melihat satu persatu cafe di sini, katamu kita mau makan.” Ujar Wina“Sudah Ikuti saja.” Ujar Tira yang terus berjalan sambil melihat kearah cafe yang mereka lalu. Saat itu langkah Tira berhenti ketika melihat Elard dn Bora berada di Cafe Sevenchic, disana Elard sedang bercengkrama dengan Bora dengan serius. “Ahhh akhirnya ketemu.” Ujar Tira, lalu Tira berjalan dengan cepat keara cafe tersebut. “Kak tunggu aku.” Ujar Wina yang mengikuti Tira. Disisi lain Elard tampak terdiam saat Bora mengenai Wanita yang akan dijodohkan olehnya. “Tunggu, kau tahu siapa yang di jodohkan denganku?” Tanya Elard“Hmmm tentu saja aku tahu, bukankah kau akan dijodohkan dengan kak Tira bukan.
Aarav sudah selesai porong rambut dimana staf yang memtongnya sangat pangling melihat perubahan Aarav sebelum dan sesudah memotong rambutnya. “wah pak, kau tampak berbeda saat setelah di pangkas. Saya sampai panging sebagai seorang laki laki.” Ujar Staf 1“Benarkah, apa saya terlihat aneh dengan rambut pendek.” Ujar Staf 1“Tidak anda sagat tampan, namun ada baiknya anda di cat rambutnya supaya hasilnya bagus.” Ujar Staf 1“Cat rambut.” Ujar Aarav. Setelah Aarav memotong rambutnya di tempat pangkas rambut, ia berlanjut mengunjungi Salon. Aarav berjalan memasuki tempat salon, seorang staf wanita menyambut pelanggan mereka. “Selamat Da.” Ujar Staf Salon 2 yang terkesima melihat Aarav yang baru masuk kedalam salon tersebut. Lalu staf itu berjalan kearah Aarav“Selamat datang kakak mau perawatan apa.” Ujar Staf Salon 2“Ahh saya mau di cat rambutnya, karena rambut saya sudah