Bora langsung menjawab panggilan dari Elard. “Ya Elard.” Ujar Bora
“Kenapa kau mengangkat Telepon lama sekali, Kau dimana?” Tanya Elard
“Aku sedang diluar, memang kenapa Elard.” Ujar Bora
“Sepertinya Kau harus kembali ke Jakarta.” Ujar Elard
Bora terdiam saat Elard menyuruhnya kembali ke jakarta. “Apa maksudmu?” Tanya Bora
“Tadi pagi aku bermain Golf dengan Ayahmu dan Ayahmu sudah tahu kalau Kau sedang di bandung dan menjalankan Misi untuk membuat Aarav menjadi Pelukisku.” Ujar Elard, Bora terdiam dan ia menatap kearah Aarav yang berada di hadapannya.
“Dan yang harus kau ketahui bahwa Aarav memiliki hubungan Masa lalu yang kurang baik dengan Kak Owen dan Kakak Iparku.” Ujar Elard, Bora terdiam saat mendengar apa yang Elard katakan mengenai Masa Lalu Aarav kepadanya.“Aku memiliki Firasat bahwa Scandal yang terjadi yang di derita Aarav itu semua ada hubungannya dengan Kak Owen dan Kakak iparku.” Ujar Elard
“Lantas kenapa Aya
“Lagian untuk apa kau mau bertemu dengannya. Jika kau mau kau bisa bertemunya saat ia sudah dirumah.” Ujar Elard“Tidak aku harus melihatnya saat ia sedang di interview di acara tersebut.” Ujar Bora“Hmmm Elard bisa kau bantu aku.” Ujar Bora“Bisakah kau mengunakan Koneksi Orang dalammu di Hotel Rezzss supaya aku masuk kesana.” Ujar Bora yang meminta Izin kepada Elard untuk mengunakan Koneksi Orang Dalam, karena Elard adalah Pemilik Saham ke dua dari Hotel Rezzss.“Baiklah Akan aku usahakan.” Ujar Elard“Sekali lagi terima kasih ya atas bantuannya.” Ujar Bora, lalu Bora mengakhrii panggilan teleponnya. Saat itu Elard hanya terdiam dan bingung kenapa Bora ingin bertemu dengan Glesa saat ia sedang di interview di acara tersebut. “Kenapa dia ingin melihat Kak Glesa di interview disana ya. Ahhh aku tidak mengerti jalan pikiran Bora seperti apa.” Ujar ElardSement
“Terima kasih sudah hadir dalam acara ini, Saya mengerti bahwa kelima pelukis ternama ini pasti sangat sibuk sekali, terutama Anda Nona Glesa.” Ujar MC“Ahhh tidak masalah, malah saya berterima kasih karena di undang ke sini. Dan sekaligus acara ini merupakan pertama kalinya saya muncul kembali di tv setelah saya pulang ke Jakarta.” Ujar Glesa“Saya dengar Anda sudah debut di Eropa dan America sebagai pelukis International. Sekali lagi selamat atas pencapaian anda yang sudah menembus kanca international.” Ujar MC“Terima Kasih, dan justru berkat suami saya saya bisa melebarkan sayap saya sebagai Seorang pelukis sampai ke kanca internasional. Dan saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa tersebut.” Ujar Glesa“Ada pertanyaan yang terbesit pertama kalinya saat saya mengetahui anda akan menjadi salah satu bintang tamu dari acara ini.” Ujar MC“Mengenai karya, dalam cata
Setelah Mereka Mengobrol bersama, Bora dan Glesa keluar dari Cafe tersebut. “Baiklah Kalau begitu Aku permisi Pulang dulu.”ujar Glesa“Baiklah Kak, Hati Hati dijalan. Dan Salam Buat Kak Owen.” Ujar Bora“Baiklah, Salam buat Ayah dan Ibumu ya. Kalau begitu Kakak pergi dulu.” Ujar Glesa yang menepuk Bahu Bor lalu ia pergi dari sana. Bora hanya terdiam sambil menatap Glea yang melangkah pergi dari sana. Ika yang tak jauh dari Cafe tersebut melihat Bora berdiri di depan cafe tersebut. “Ohhh bukankah itu bukannya Bora, Kenapa dia ada disini.” Ujar Ika, Lalu Bora membalikan badannya dan ia tak sengaja melihat Ika yang ada di belakangnya. “Benarkan.” Ujar Ika“Ika Kenapa kau ada disini.” Ujar Bora yang terkejut meihat Ika berada di Hotel yang sama dengannya. Lalu Ika berjalan kearah Bora yag sedang berdiri didepan Cafe yang ada di Lobby Hotel “Sedang apa kau disini?” Tanya Bora&ldqu
“Dan Pesan dari Paman Josep untukmu adalah Mulai Minggu depan, kau harus bersiap siap untuk Melamar Bora secara resmi.” Ujar Owen“Melamar?” Tanya Elard“Hmmm melamar, Loh Bukankah Kau dan Bora Adalah Sepasang kekasih. Bahkan Ayah Juga sudah menyetujui bahwa kau dan Bora akan bertunangan sebelum proyek ini di buat.” Ujar Owen“Aku bilang aku tidak mau di jodohkan.” Ujar Elard“Aku akan mendapatkan Bora dengan caraku sendiri.” Ujar Elard“Dengan caramu sendiri, Apa kau yakin.” Ujar Owen“Sudah beberapa Minggu, bahkan Kau sudah bekerja sama dnegan Bora selama beberapa tahun. Namun Kenapa Bora tidak tahu bahwa kau suka dengannya, Jangan bilang kau adalah Tipe seorang yang takut akan mengungkapkan terlebih dahulu, Apa kau takut di Tolak Dan persahabatan kau dan Dia akan hancur.” Ujar Owen yang menatap kearah Elard yang ada di hadapannya.Lalu Owen langsung
“Benar juga, Bukankah Kau sudah memberitahu Kakak Mengenai Rencana Pertunangan Kak Bora dan Kak Elard?” Tanya WinaTira terdiam saat Wina mengatakan hal itu, Josep menatap kearah Tira yang ada di hadapannya. “Kau sudah memberitahukan Bora Mengenai hal ini Kan Tira?” Tanya Josep, lalu Tira hanya terdiam dan memandangi Clea yang ada dihadapanya. “Ayah, Kau mau aku bicara jujur atau bohong.” Ujar Tira“Tentu saja Jujur.” Ujar JosepClea dan Wina terus menatap kearah Tira, lalu Tira berjalan beberapa langkah kearah Josep, “Ayah, Seberapa besar Ayah menyayangiku.” Ujar Tira“Jika Pertanyaan Yang ayah Layangkan kepada Ibu sampai Suara Ibu terdengar kedepan pasti ini mengenai Aku atau Bora.” Ujar Tira“Jadi Aku ingin tanya, seberapa sayangnya ayah kepadaku, Apa ayah menyayangiku dengan tulus atau hanya pura pura.” Ujar Tira“Tentu Ayah menyayangi
Keesokan harinya, Elard Sudah bersiap siap untuk berangkat kerja. Saat itu Salah Satu Pembantu Mengetuk Pintu Kamar Elard. Tok.. tok.. tok...Elard yang mendengar suara ketukan pintu langsung menoleh kearah Pintu kamarnya. “Masuk.” Ujar Elard, lalu Pintu kamar Elard terbuka dan Pembantu itu masuk kedalam kamarnya. “Tuan, Sarapan sudah siap.” Ujar Pembantu 1“Ohhh baiklah Bi aku akan kebawah.” Ujar Elard. Setelah Itu Elard langsung melangkah menuju ke Ruang Makan, disana Glesa dan owen sudah menunggunya. “Selamat pagi.” Sapa Glesa“Pagi Kakak Ipar.” Ujar Elard yang duduk di tempatnya. Owen yang saat itu sedang mengoleskan Selai Kacang ke atas roti hanya terdiam dan menatap kearah Elard yang sedang Mengambil Roti yang ada di Hadapannya.“Aku dengar Hari ini Galery mu sedang di adakan Pelelangan Lukisan Lama yang tidak terjual.” Ujar Owen“Benar, Rencananya Lukisan Luk
Lalu Elard berjalan kearah salah satu tamu dan tak sengaja ia berjumpa dengan Clea dan Tira yang ternyata hadir dalam Acara pelelangan tersebut. “Tante, Tira.” Ujar ElardClea dan Tira berjalan kearah Elard yang berdiri disana. “Wahhh Pelalangan Lukisan sangat tante tunggu tunggu. Tante tidak menyangka bakal bisa bertemu denganmu disini” ujar Clea, Elard terdiam dan menatap kearah Tira yang berada di Samping Clea.Flashback dimulai dimana, Saat Tira di bawa keluar dari Ruang Kerja Josep oleh Clea dan Wina. Tira di bawa ke kamar Tira. “Lepaskan” ujar Tirayang melepaskan kedua tangannya yang di pegang oleh Clea.“Kenapa kalian membawaku kekamar, Aku belum selesai bicara sama Ayah.” Ujar Tira“Ibu yang mau tanya kepadamu, kenapa kau melakukan hal seperti itu. Tira, Jika kau terus seperti itu maka Kau yang akan di rugikan nak.” Ujar Clea“Aku tidak perduli, Aku hanya mengungkapkan apa ya
Disisi lain Glesa sudah sampai di Depan Rumah Aarav, saat itu Glesa keluar dari mobilnya dan saat ia sudah keluar dari Mobilnya, Ia terus memandangi Rumah yang ada di hadapannya. ‘Aku yakin kau ada disini, kau akan bersembunyi di rumah peninggalakn mendiang orang tuamu Aarav.’ Ujar Glesa dalam hati yang terus menatap kearah Rumah Aarav yang ada didepannya. Glesa Berjalan Perlahan kearahRumah Aarav dan Saat ia didepan Pintunya, Glesa terdiam sejenak dan Ia melihat Rumah Yang Aarav tempati tidak ada perubahan saat dulu ia datang pertama kali ke Sini. “Rumah ini tidak ada yang berubah, Padahal ini sudah 10 tahun yang lalu saat aku menginjakan kakiku disini.” Ujar Glesa dalam hati.Flashback dimulaiDimana Aarav membawa Glesa pertama kali setelah ia menikah dengannya, sekitar 13 tahun yang lalu. Glesa keluar dari mobil dan saat itu Aarav masih menutup mata Glesa dengan Seutas kain. “Kenapa kau menutup mataku, Bukankah ini bukan Kejutan?”