Share

15. Siapkah Aku dengan Status Itu?

Malam pun membayang. Pagi yang selalu dinanti sebagian pencari rizki hadir kembali. Kondisi ibu masih saja sama. Semalaman saat aku berjaga tak ada progres berarti. Tubuhku mulai terasa lelah.

Pergi tanpa persiapan membuatku lupa membawa baju ganti. Kucium lengan yang sejak semalam menguarkan bau tak sedap. Aku tetap mandi hanya saja masih menggunakan baju yang sama. Pintu kamar inap ibu terbuka. Perawat mengecek kondisinya dan tak lupa menguatkanku untuk tabah. Aku cukup membalas dengan senyum.

“Mari, Sus,” ucap Martia yang tiba-tiba datang saat pintu kamar inap ibu masih terbuka.

Perasaan lega datang membasahi jiwa. Setidaknya masih ada sahabatku yang tak pernah alpa memberi dukungan.

“Kamu gak buka toko, Mar. Jam segini udah datang?” tanyaku saat perawat sudah benar-benar pergi.

“Nanti tetep buka, Mir. Aku mampir ke sini dulu. Nih, tak bawain baju sama sarapan.” Martia meletakannya di atas meja. Lagi rasa syukur hadir di hati ini. Aku ... tidak mutlak sendiri.

“Repot aja, Mar,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status