Share

28. Mogok menyusui

Lalu aku membuatkan dia susu di dot barunya, "Rania, sementara minumnya pakai ini dulu ya, sayang. Ibu lagi ngambek. Nanti kalau Ibu ngambeknya sudah sembuh, minum ASI ibu lagi."

Pelan-pelan kumasukkan DOT di mulutnya. Pertama dia seperti asing, sempat menolak tapi lama-lama mau juga. Lega melihat susunya habis dan akhirnya Rania tertidur pulas. Saatnya aku akan berangkat kerja.

"Hari ini aku nitip Rania dulu ya, Bu. Dia sudah tidur di kamarku. Mau kutinggal kerja. Nanti coba aku cari baby sister untuk mengasuh Rania biar besok tidak merepotkan Ibu lagi."

"Fikri, kenapa kamu bikin repot dirimu sendiri. Rujuk dengan Kartika dan kamu tidak perlu serepot ini!"

"Maaf, Bu, Fikri tidak bisa!" ucapku yakin, aku tidak mau kalah dengan ancaman Kartika.

Siang hari, handphoneku berdering. Ibu menelepon, suaranya tampak khawatir.

"Fikri! Rania muntah-muntah dan diare dari tadi pagi! Sekarang badannya lemas lunglai, pucat sekali. Kaki dan tangannya dingin, nafasnya juga seperti berat tersengal
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status