Share

21. Amin diinterogasi Doni

Selamat membaca.

"Silakan diminum, Bang," ujar Ririn mempersilakan Amin.

"Terima kasih, Bu. Maaf, saya jadi merepotkan."

"Gak repot, Bang, kan cuma segelas. Kalau segalon baru nyusahin." Ririn terbahak, begitu pun Amin.

Ririn kembali duduk di samping Amin dengan sedikit canggung. Mau bertanya apa juga bingung. Sedangkan Amin masih asik bercanda dengan Dira. Ririn mengulas senyum, saat Dira mampu berinteraksi dengan Amin cukup baik, karena biasanya, Dira termasuk anak takut pada orang lain. Namun dengan Amin, puteri bungsunya itu mau dekat.

"Bu, saya punya hadiah buat Ibu." Amin mengeluarkan paper bag dari dalam tas ransel yang ia bawa. 

"Hadiah apa ini? Untuk apa? Saya gak ulang tahun." Ririn kebingungan, tetapi tangannya menerima paper bag pemberian Amin.

"Bukanya nanti saja ya, Bu."

"Oh, iya. Terima kasih, Bang Amin. Semoga rezekinya lancar ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status