Ricardo mulai panik dan berkeringat dingin melihat keyakinan Peter yang sama sekali tidak tergoyahkan sedikitpun. Strategi intimidasinya dengan ancaman monopoli supply ternyata tidak berfungsi sama sekali.Seperti pedang tajam yang mengenai besi yang jauh lebih keras dan malah patah sendiri. "Baik!" teriaknya dengan nada putus asa yang disembunyikan di balik amarah yang meledak-ledak."Aku akan membuktikan kebohongan kalian! Aku akan menghubungi semua perusahaan farmasi, distributor obat, dan supplier alat medis di seluruh negeri Rastal untuk memboikot klinik kalian!""Aku ingin melihat kau berlutut di kakiku memohon supply obat-obatan!" lanjutnya sambil menunjuk Peter dengan jari yang gemetar karena marah yang sudah tidak terkendali. "Aku akan membuatmu mencium sepatuku dan merangkak seperti anjing untuk meminta belas kasihan Santos Global!""Silakan dengan senang hati," Peter menjawab dengan tenang sambil tersenyum seperti malaikat yang sedang memberikan berkah. "Saya sangat penasar
Ricardo Santos tidak menyangka dokter kampungan yang pernah dipermalukannya di pintu masuk lelang ternyata benar-benar pemilik klinik dan sangat dicintai oleh masyarakat. Wajah Ricardo berubah dari jijik menjadi terbelalak tidak percaya seperti orang yang baru saja melihat hantu di siang bolong.Mulutnya terbuka lebar seperti ikan kekurangan oksigen yang baru ditarik dari air. Matanya berkedip-kedip cepat seolah sedang memproses informasi yang sama sekali tidak masuk akal di otaknya."Kau?" katanya sambil menunjuk Peter dengan jari yang gemetar karena shock dan tidak percaya. "Kau yang punya klinik ini? Dokter kampungan murahan seperti kamu? Mustahil! Ini pasti bohong!"Tawa keras langsung meledak dari mulutnya seperti ledakan bom yang mengguncang seluruh ruangan. Suaranya menggelegar ke seluruh klinik seperti suara hiena kelaparan yang sedang mengalami histeria.Para tamu menatap dengan ekspresi tidak nyaman dan jijik melihat reaksi berlebihan Ricardo yang sudah tidak waras. "Ha ha h
"Kalian berani menertawakan saya lagi?" bentak Ricardo Santos.Ia menunjuk-nunjuk dengan jari gemetar karena marah yang sudah tidak terkendali. "Kalian tidak tahu keluarga Santos menguasai semua obat-obatan di negeri ini mulai dari vitamin sampai antibiotik?""Dari obat batuk sampai obat jantung, semuanya milik kami!" lanjutnya dengan suara bergetar karena emosi yang meledak-ledak. "Tanpa Santos Global, kalian tidak bisa mengobati sakit kepala sekalipun!"Tawa para tamu semakin keras mendengar klaim yang semakin tidak masuk akal. Mereka sudah tidak takut lagi melihat tingkah konyol Ricardo yang seperti badut sirkus."Wah, parah banget stressnya sampai ngaku jadi raja obat dunia," komentar seorang bapak sambil menggeleng prihatin. "Kasihan keluarganya punya anak kayak gini.""Iya, kasihan banget," sahut yang lain dengan nada pura-pura simpati. "Mungkin kebanyakan minum obat kimia sampai otaknya rusak dan berhalusinasi.""Dokter Peter memang hebat karena obat herbalnya alami," tambah se
Para tamu sudah tidak tahan lagi melihat sikap Ricardo yang sangat keterlaluan pada orang tua. Beberapa bapak-bapak mulai berdiri dengan wajah marah dan tangan mengepal."Siapa Anda berani-beraninya berteriak pada nenek-nenek?" bentak seorang tukang ojek dengan suara keras penuh amarah. "Tidak tahu sopan santun terhadap orang yang lebih tua?""Iya, dasar orang sombong tidak punya akhlak!" timpal yang lain dengan nada geram. "Datang ke acara orang tapi malah bikin rusuh dan menghina tuan rumah."Ricardo tidak hanya tidak peduli dengan kemarahan para tamu, malah dia semakin bangga melihat reaksi mereka yang marah. Senyum licik mengembang di wajahnya seperti predator yang melihat mangsa terjebak."Kalian tidak tahu siapa saya?" bentaknya sambil menunjuk-nunjuk dengan jari gemetar karena kegembiraan. "Saya Dr. Ricardo Santos, pewaris Santos Global Pharmaceutical yang menguasai industri obat!""Perusahaan saya menguasai semua supply obat di negeri ini!" lanjutnya dengan suara menggelegar s
Acara peresmian Klinik Pengobatan Tradisional Sehat Sejahtera masih berlangsung meriah dengan suasana hangat dan akrab. Para tamu dari kalangan menengah ke bawah menikmati hidangan sederhana sambil berbincang hangat dengan Peter Davis dan timnya.Pak Suryo Steel duduk santai di kursi plastik, sama sekali tidak merasa canggung berada di antara warga biasa. "Dokter Peter memang luar biasa," ujar Pak Suryo sambil menyeruput teh herbal buatan klinik."Klinik sederhana ini pasti akan membantu banyak orang yang selama ini kesulitan berobat ke rumah sakit mahal." Peter mengangguk sambil tersenyum tulus melihat antusiasme para tamu yang hadir."Terima kasih dukungannya, Pak Suryo. Itulah tujuan kami, memberikan pengobatan berkualitas untuk semua kalangan tanpa memandang status sosial."Tiba-tiba suara deru mesin keras memecah keharmonisan acara seperti guntur di siang bolong. Sebuah Audi A8 hitam mengkilap berhenti dengan gaya dramatis di depan klinik.Knalpotnya mengeluarkan asap tebal senga
Peter menghubungi Pak Wong, Bono, Gino, dan Norma untuk kembali dan membantu persiapan acara peresmian yang sederhana namun berkesan."Pak Wong, keadaan sudah aman," Peter berkata ketika menelepon asisten setianya."Kalian bisa kembali dan membantu persiapan peresmian klinik yang akan dilaksanakan hari Sabtu.""Syukurlah, Dokter Peter," suara Pak Wong terdengar lega."Kami sudah tidak sabar ingin kembali bekerja dan melihat klinik baru yang megah itu." Hari Sabtu tiba dengan cuaca yang sangat cerah dan menyenangkan.Peter memutuskan untuk tidak mengadakan perayaan yang mewah dan berlebihan. Melainkan acara sederhana yang mengundang para pasien setia dari kalangan menengah ke bawah.Para pasien yang selama ini sudah percaya pada kemampuan pengobatan tradisionalnya. Klinik yang berukuran tidak terlalu besar itu didekorasi dengan spanduk sederhana bertuliskan "Klinik Pengobatan Tradisional Sehat Sejahtera".Dan beberapa rangkaian bunga yang tidak terlalu mewah namun terlihat segar dan in