Home / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Perayaan Kemenangan Palsu.

Share

Perayaan Kemenangan Palsu.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-12-02 17:24:08

Di sebuah hotel mewah berlantai lima puluh di pusat Negeri Taiyang, malam sudah sangat larut. Lampu-lampu kota berkilau di luar jendela besar, menciptakan pemandangan sangat indah.

Suite presidensial di lantai paling atas terlihat sangat mewah. Lantai marmer putih mengkilap, sofa kulit hitam tersusun rapi, meja kaca besar berdiri di tengah ruangan. Dinding dipenuhi lukisan mahal dalam bingkai emas.

Viktor Shangguan berdiri di depan jendela besar, menatap pemandangan kota dengan wajah sangat puas. Topeng sudah dilepas, menunjukkan wajah tampan dengan senyum sangat lebar.

Tangan kanan memukul meja kaca dengan sangat keras, menciptakan retakan kecil di permukaan.

Krack!

"Akhirnya," katanya dengan suara sangat keras, sangat puas.

"Peter Davis mati. Dokter jenius yang selalu menghalangi rencana Keluarga Shangguan, akhirnya mati di tangan Hydra."

Natalia Shangguan duduk di sofa dengan postur sangat santai, topeng juga sudah dilepas. Wajah cantik dengan senyum sangat licik, mata berbinar den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Terpenjara Di Pikiran Sendiri

    Monster itu melangkah keluar dari sudut. Bergerak dengan cara yang tidak natural, seperti boneka yang digerakkan dengan tali. Mendekati meja rapat dengan sangat pelan."Tidak!" teriak Ricardo tiba-tiba. Suaranya sangat keras, memecah keheningan ruangan. Ia berdiri dengan tiba-tiba, kursinya terjungkal ke belakang dengan bunyi keras."Jangan mendekat! Pergi!”“Pergiii!"Semua orang di ruangan itu tersentak. Mereka menatap Ricardo dengan ekspresi terkejut dan bingung.Dr. Leonard menatap Ricardo dengan alis terangkat. "Ricardo, apa yang terjadi? Siapa yang kau suruh pergi?"Ricardo menunjuk ke sudut ruangan dengan jari gemetar. "Di sana! Kalian tidak melihatnya?! Monster itu! Di sana! Menatapku!"Semua orang mengikuti arah jarinya. Tapi tidak ada apa-apa di sana. Hanya dinding putih kosong dan tumpukan folder.Dr. Marcus Wellington yang juga hadir di rapat itu berdiri dengan cepat. Ia menghampiri Ricardo, mencoba memegang bahunya dengan lembut. "Ricardo, tidak ada apa-apa di sana. Kau p

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Teror Ilusi

    Monster perempuan itu duduk di tepi ranjang tepat di samping Ricardo. Tubuhnya yang tadinya menggoda kini terlihat mengerikan dengan kulit bersisik dan proporsi yang tidak wajar. Wajahnya yang mengerikan hanya beberapa inci dari wajah Ricardo.Ricardo mencoba berteriak. Mulutnya terbuka lebar. Tapi tidak ada suara yang keluar. Tenggorokannya tercekat total. Seperti ada tangan tak terlihat yang mencekik lehernya dari dalam.Ia mencoba mundur. Mencoba kabur. Tapi tubuhnya tidak bergerak. Kaku total. Seperti diparalisis oleh ketakutan yang melampaui segala pemahaman manusia normal.Monster itu mendekatkan wajahnya. Napasnya yang berbau busuk menyapu wajah Ricardo. Mata kuning dengan pupil vertikal itu menatap langsung ke mata Ricardo dengan intensitas yang membakar.Jantung Ricardo berdegup sangat cepat. Terlalu cepat. Seperti akan meledak kapan saja. Keringat dingin membanjiri tubuhnya. Urine keluar tanpa bisa dikontrol, membasahi sprei putih di bawahnya.Ini bukan mimpi. Ini terlalu ny

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kutukan Pengintai

    Apartemen mewah Ricardo Santos terletak di lantai dua puluh gedung eksklusif di distrik bisnis Kota Wada. Dari luar, bangunan itu tampak megah dengan fasad kaca yang memantulkan cahaya kota. Tapi di dalam apartemen Ricardo, suasananya sangat berbeda.Ruang tamu yang luas dengan furnitur desainer mahal terasa dingin dan hampa. Tidak ada foto keluarga di dinding. Tidak ada tanaman hias di sudut ruangan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan yang hangat. Hanya permukaan putih steril, sofa kulit hitam yang tidak pernah benar-benar nyaman, dan televisi layar besar yang jarang dinyalakan.Ini bukan rumah. Ini hanya tempat tinggal.Ricardo membuka pintu dengan kunci yang hampir terjatuh dari tangannya yang masih sedikit gemetar. Gadis itu masuk duluan dengan langkah percaya diri, matanya dengan cepat menilai isi apartemen, menghitung berapa banyak yang bisa ia minta nanti."Wah, apartemen Tuan bagus sekali," katanya dengan nada yang dibuat-buat antusias. "Pasti mahal ya?"Ricardo menutup pintu, me

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Jebakan baru

    Tapi bagian lain dari dirinya, bagian yang lebih primitif, bagian yang masih terhubung dengan insting bertahan hidup jutaan tahun evolusi, berteriak dengan keras: bahaya. Predator. Lari."Kalian tidak melihat tatapan itu," gumam Ricardo dalam hati sambil menatap cairan cokelat keemasan di gelasnya. Pantulan wajahnya terlihat samar di permukaan wiski. "Kalian tidak merasakan dinginnya. Seperti ditatap oleh sesuatu yang jauh lebih berbahaya dari sekadar manusia. Seperti ditatap oleh predator puncak yang baru saja menemukan mangsanya."Ia meneguk wiski lagi, membiarkan alkohol membakar tenggorokannya, berharap itu bisa membakar juga bayangan tatapan itu dari ingatannya.Tapi tidak bisa.Tatapan itu terlalu jelas. Terlalu tajam. Terlalu... personal.Pelayan kafe berjalan melewati meja mereka sambil membawa kain kotor. Ia melirik mereka dengan tatapan mencurigakan. "Ada yang bisa saya bantu lagi, Tuan?" tanyanya dengan nada yang terdengar tidak tulus. "Wajah kalian terlihat... tegang. Sepe

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Ketakutan Tiga Dokter

    Sedan hitam mewah melaju dengan kecepatan tinggi menembus jalanan Kota Wada yang sudah sepi. Lampu-lampu jalan berkedip melewati kaca mobil seperti bintang jatuh yang bergerak terlalu cepat. Di dalam kabin yang gelap, hanya cahaya dashboard yang menerangi tiga wajah pucat yang duduk dengan postur kaku.Dr. Alexander Hartman duduk di kursi pengemudi dengan kedua tangan mencengkeram setir begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih total.Matanya terpaku pada jalan di depan, tapi pandangannya kosong, seperti seseorang yang sedang melihat sesuatu yang jauh lebih mengerikan daripada aspal dan lampu jalan. Napasnya pendek dan cepat, seperti orang yang baru saja lari marathon.Di sampingnya, Dr. Marcus Wellington duduk dengan tubuh kaku seperti patung. Tangannya terlipat di pangkuan, tapi jari-jarinya bergetar. Ia menatap keluar jendela tanpa benar-benar melihat apa-apa.Keringat dingin membasahi pelipisnya meski AC mobil menyala penuh dengan suhu lima belas derajat.Di kursi belakang, Dr.

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kesalahan Fatal.

    Di dalam mobil sedan hitam yang terparkir dua puluh meter dari gang, ketiga dokter itu terdiam total. Terdiam dengan cara yang sangat tidak nyaman. Mulut terbuka tapi tidak ada suara keluar. Mata terbelalak tapi tidak berkedip. Tubuh kaku seperti patung.Ricardo masih memegang ponselnya dengan tangan yang gemetar hebat. Layar masih menyala. Titik merah masih berkedip. Video masih merekam.Tapi apa yang direkam sangat jauh dari apa yang ia harapkan.Bukan Peter yang terkapar. Bukan Peter yang dipukuli. Bukan Peter yang menangis memohon ampun.Tapi preman-preman yang mereka sewa dengan harga dua ratus juta. Preman-preman yang seharusnya menghancurkan Peter. Preman-preman yang sekarang tergeletak seperti boneka rusak."Apa... apa yang baru saja terjadi?" bisik Alexander dengan suara yang hampir tidak terdengar. Tangannya masih mencengkeram setir, tapi sekarang karena ia butuh sesuatu untuk dipegang agar tidak jatuh. "Itu... itu tidak mungkin. Tidak ada manusia yang bisa bergerak secepat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status