Home / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Pesta di Taman Langit

Share

Pesta di Taman Langit

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-10-01 18:28:03

Rooftop Taman Langit telah berubah menjadi istana yang melayang di atas Kota Teratai. Lampu-lampu kristal tergantung di berbagai ketinggian, setiap helai cahaya memantul pada permukaan kaca dan logam hingga menciptakan efek seperti galaksi kecil yang berputar perlahan.

Karpet merah membentang dari pintu utama hingga ke panggung utama yang dihiasi dengan rangkaian bunga putih dan ungu. Meja-meja bundar ditutup dengan taplak sutra yang mengalir seperti air, setiap meja dihiasi dengan centerpiece bunga segar yang aromanya bercampur dengan wangi gaharu yang lembut.

Di sudut rooftop, orkestra chamber yang terdiri dari sepuluh musisi profesional memainkan melodi klasik. Biola, cello, dan piano menciptakan harmoni yang menenangkan namun megah, sangat sesuai dengan atmosfer malam yang penuh keanggunan.

Para tamu yang hadir bukanlah selebriti atau tokoh publik yang biasa muncul di media. Mereka adalah orang-orang yang bergerak di balik layar, memiliki kekuatan dan pengaruh namun memilih untuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Bayangan di Balik Portal.

    Gregor mengangkat potongan membrane sayap yang masih utuh di sudut. Ia memeriksanya dengan hati-hati."Potongan ini bersih. Terlalu bersih. Seperti dibedah dengan instrumen medis, bukan dirobek atau dipukul."Matteo yang sedang memeriksa akar pohon menemukan sesuatu yang membuat matanya melebar. "Lihat ini."Yang lain mendekat. Di tanah, masih terlihat samar bekas pijakan yang sangat ringan. Bukan jejak kaki penuh, hanya ujung depan, seolah orang yang berjalan hampir tidak menyentuh tanah."Teknik meringankan tubuh tingkat tinggi," gumam Matteo sambil mengukur jarak antara jejak. "Orang ini bergerak seperti menari di udara. Tidak ada beban penuh pada pijakan manapun."Elise berdiri di tengah lapangan pembantaian, mata terpejam sebentar, mencoba merasakan sisa energi yang masih tersisa di udara. Ketika membuka mata, ekspresinya sangat serius."Seribu ekor," katanya dengan nada yang sangat rendah. "Mungkin lebih. Kawanan kelelawar raksasa level C. Butuh satu peleton penuh Hunter untuk m

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Tim Frontier Gate dan Sisa Pembantaian.

    Dari arah barat, terdengar suara mesin yang berbeda dari kendaraan biasa. Lima sepeda motor besar dengan desain futuristik melaju menembus garis polisi yang langsung memberi jalan.Frontier Gate Division telah mengirim tim penyelidik.Lima Hunter turun dari motor mereka dengan gerakan yang terlatih dan cepat. Mereka semua mengenakan jaket pelindung berwarna hitam dengan logo perisai bersayap di punggung, dilengkapi dengan berbagai peralatan di sabuk pinggang.Yang memimpin adalah seorang wanita berusia sekitar tiga puluhan dengan rambut pirang yang diikat rendah. Sorot matanya tenang namun tajam, seperti elang yang sedang mengamati mangsa. Name tag di dadanya bertuliskan "Elise Laurent, Level C".Di sampingnya, seorang pria besar dengan bahu lebar membawa perisai komposit di punggung. "Gregor Petrov, Level D" terukir di peralatan pelindung dadanya.Yang ketiga adalah pria ramping dengan mata yang tidak pernah berhenti bergerak, menganalisis setiap sudut. "Matteo Farinacci, Level D", s

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Temuan di Hutan Bawah Tanah.

    Setelah enam jam yang terasa seperti eternitas singkat, hutan kembali berbunyi biasa. Tetes air dari stalaktit, gesekan dedaunan yang jatuh, tidak ada lagi debur sayap atau jeritan mematikan.Bangkai bertebaran di mana-mana. Namun yang aneh, sebagian besar bangkai sudah mulai menguap menjadi jelaga tipis, seolah tubuh mereka tidak bisa bertahan lama di dunia ini tanpa energi gelap yang menghidupi mereka.Peter menancapkan Pedang Naga Emas ke tanah untuk sebentar, membiarkan pedang beristirahat sambil ia menenangkan napas. Dada naik turun dengan ritme yang terkontrol, meski tubuh terasa sangat lelah.Telapak tangan terasa panas, bekas gesekan gagang pedang selama berjam-jam. Bahu kiri lebih berat dari kanan karena sebagian besar tebasan menggunakan putaran tubuh ke arah itu. Tapi yang paling penting, inti Qi di dalam dantiannya tetap bergolak dengan tenang, menunjukkan bahwa ia belum mencapai batas.Ia mengusap peluh di dahi dengan punggung tangan, lalu menatap langit bawah tanah yang

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Badai Sayap Hitam.

    Kelelawar!Ribuan kelelawar sejenis dengan dua yang baru saja ia bunuh. Mereka membentuk formasi seperti awan hitam yang berputar, mengitari pusat hutan dengan pola yang menunjukkan inteligensi kolektif.Debur sayap mereka melipat udara menjadi gelombang panas dan dingin yang bergantian menyapu wajah Peter. Serpihan kulit kering dari tubuh mereka turun seperti hujan pasir hitam, mengenai rambut dan bahu.Peter melakukan penilaian cepat dengan mata yang sangat tenang meski situasi sudah berubah drastis. Setiap kelelawar individual kira-kira memiliki kekuatan setara Hunter level C. Satu lawan satu tidak masalah. Tapi dengan jumlah ratusan, bahkan ribuan, strategi harus berubah total."Bergizi kalau sendirian," gumamnya sambil memutar jarum perak di antara ruas jari dengan gerakan yang sudah menjadi kebiasaan. "Menjijikkan kalau berkelompok."Ia menyelipkan jarum-jarum itu kembali ke tempatnya. Untuk jumlah sebanyak ini, jarum perak terlalu tidak efisien. Ia membutuhkan jangkauan yang le

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Pengawal Pintu.

    Tiba-tiba, dari dahan rendah salah satu pohon ek, Peter mendengar bunyi gesekan kulit. Ia berhenti dan menoleh perlahan.Dua sosok besar yang tadinya menggantung terbalik di dahan tiba-tiba merentangkan sayap mereka. Bentang sayap mencapai dua meter, membrane hitam dengan urat-urat merah yang berdenyut. Tubuh mereka sebesar anak sapi, dengan bulu-bulu hitam kasar yang berdiri tegak.Mata mereka berwarna merah opal, memantulkan sedikit cahaya jamur fosfor dengan kilau yang mengerikan. Mulut mereka terbuka, menampilkan deretan gigi kecil-kecil namun sangat rapat, seperti gergaji yang dirancang untuk merobek daging.Mereka menjerit bersamaan. Suara yang sangat nyaring dan tajam, memecah keheningan hutan dengan kekerasan yang membuat beberapa daun pohon ek bergetar dan jatuh.Hembusan napas mereka sampai ke tempat Peter berdiri. Bau busuk asam yang sangat menyengat, seperti bangkai yang sudah berhari-hari di bawah terik matahari. Droplet liur jatuh dari mulut mereka, mengenai lumut di baw

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Gerbang Gua dan Hutan Fosfor.

    Cahaya biru yang menyilaukan perlahan memudar. Peter merasakan kakinya menyentuh sesuatu yang keras namun tidak rata. Sensasi dingin langsung merayap dari telapak kaki menuju tulang kering, bukan dingin dari es, tapi dingin yang berasal dari ketiadaan kehangatan selama berabad-abad.Ia membuka mata perlahan, membiarkan pupil beradaptasi dengan kegelapan yang hampir total. Yang pertama kali ia sadari adalah bau. Bau tua yang sangat pekat, gabungan jamur basah, karat logam, dan sesuatu yang membusuk namun sudah mengering hingga hanya menyisakan aroma serbuk.Udara di sini sangat lembap, hampir bisa diraba. Setiap tarikan napas terasa berat, seperti menarik kabut tebal ke dalam paru-paru. Peter mengatur pernapasannya, memperlambat ritme, membiarkan Qi di dalam tubuhnya menyaring udara sebelum masuk ke sistem pernapasan.Ia menoleh ke belakang. Portal sudah menutup sepenuhnya, tidak menyisakan jejak apapun. Dinding batu di belakangnya halus dan keras, seolah tidak pernah ada retakan dimen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status