Home / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Rumah Keluarga Bernadus.

Share

Rumah Keluarga Bernadus.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-06-25 14:25:11

Kompleks perumahan elit Bernadus Gardens terletak di kawasan paling mewah Kota Wada, dengan gerbang besi tinggi yang dijaga ketat oleh petugas keamanan berseragam rapi. Rumah-rumah bergaya Eropa klasik berdiri megah di lahan luas yang ditata dengan taman indah penuh bunga import mahal.

Peter mengendarai sepeda listrik yang sudah mulai rusak melewati gerbang utama setelah menyebutkan nama tujuan pada satpam yang menatapnya dengan pandangan meremehkan.

Kontras yang mencolok antara kendaraan murahan dengan lingkungan super mewah membuat beberapa penghuni kompleks yang sedang jogging malam menoleh dengan ekspresi heran.

"Lihat itu, ada orang naik sepeda listrik masuk kompleks elite," bisik seorang ibu-ibu jogging pada temannya sambil menunjuk Peter. "Pasti tukang servis AC atau karyawan domestic helper."

"Atau mungkin kurir makanan yang tersesat," jawab temannya sambil tertawa kecil.

"Kasihan sekali, malam-malam begini masih kerja."

Peter mendengar bisikan itu dan tersenyum sinis. "Kalau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Rumah Keluarga Bernadus.

    Kompleks perumahan elit Bernadus Gardens terletak di kawasan paling mewah Kota Wada, dengan gerbang besi tinggi yang dijaga ketat oleh petugas keamanan berseragam rapi. Rumah-rumah bergaya Eropa klasik berdiri megah di lahan luas yang ditata dengan taman indah penuh bunga import mahal.Peter mengendarai sepeda listrik yang sudah mulai rusak melewati gerbang utama setelah menyebutkan nama tujuan pada satpam yang menatapnya dengan pandangan meremehkan.Kontras yang mencolok antara kendaraan murahan dengan lingkungan super mewah membuat beberapa penghuni kompleks yang sedang jogging malam menoleh dengan ekspresi heran."Lihat itu, ada orang naik sepeda listrik masuk kompleks elite," bisik seorang ibu-ibu jogging pada temannya sambil menunjuk Peter. "Pasti tukang servis AC atau karyawan domestic helper.""Atau mungkin kurir makanan yang tersesat," jawab temannya sambil tertawa kecil."Kasihan sekali, malam-malam begini masih kerja."Peter mendengar bisikan itu dan tersenyum sinis. "Kalau

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Super Star Yang Terlambat Janji.

    Turun ke bawah appartemen kumuh itu, Peter disambut dengan sorakan antusias seperti bintang rock yang baru naik panggung."Dokter Peter! Dokter Peter!" kerumunan berteriak sambil bertepuk tangan."Siapa yang mau lima butir?" Peter membuka kantong pertama."Saya! Saya!" tiga orang berteriak bersamaan sambil maju ke depan."Antri dong! Jangan berebutan!" teriak yang lain dari belakang."Eh, kamu jangan nyelak! Aku yang duluan!" protes pria tua dengan tongkat."Duluan dari mana? Aku sudah di sini dari sore!" balas wanita paruh baya sambil melotot.Peter menengahi dengan sabar. "Baiklah, Ibu yang berkerudung hijau duluan.""Terima kasih, Dokter!" wanita itu berseri-seri sambil menyodorkan ponsel untuk pembayaran digital. "Lima juta transfer ya, Dokter!""Wah, enak sekali dia!" gumam pria gemuk dengan nada iri. "Harusnya yang sakit parah duluan!""Memangnya kamu sakit apa?" tanya gadis berambut pirang dengan nada penasaran sekaligus meremehkan."Diabetes, tekanan darah tinggi, plus asam ur

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Semakin Terkenal.

    Senja mulai berganti malam ketika Peter Davis bergegas keluar dari Klinik Tradisional Sehat Sejahtera sambil mengenakan jaket tipis yang sudah lusuh.Keringat masih membasahi dahinya setelah menangani dua puluh tiga pasien dalam satu hari, rekor baru yang bahkan membuat Dokter Antoni Wong terpaksa mengakui kehebatan anak magangnya dengan wajah masam."Dokter Peter! Dokter Peter!" teriak seorang nenek-nenek yang tergopoh-gopoh mengejarnya. "Aku belum dapat nomor antrian! Kaki aku sakit sekali!""Maaf, Nenek, besok pagi aku akan kembali," Peter menjawab sambil terus berjalan cepat. "Sekarang aku ada urusan penting."Di balik jendela klinik, Endi Wang berdiri sambil menyeringai licik seperti ular yang sedang merencanakan serangan. Matanya yang tajam mengikuti langkah Peter dengan kepuasan yang menyeramkan."Nikmati saja kemasyhuran palsu ini, tabib kampungan," gumam Endi sambil mengusap-usap tangannya yang masih terasa kebas."Besok pagi, semua institusi kesehatan negara RASTAL akan meng

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Persaingan Dokter Penyakit Dalam.

    Sementara Peter sedang sibuk melayani pasien terakhir, seorang pria muda berjas putih berjalan dengan langkah arogan menuju ruang pengobatan tradisional.Endi Wang, dokter muda lulusan universitas ternama yang baru menyelesaikan spesialisasi penyakit dalam, memiliki wajah tampan yang dipenuhi kesombongan dan mata yang memancarkan superioritas intelektual."Dokter kampungan tanpa ijazah itu mendapat lebih banyak pasien daripada saya," gumam Endi dengan nada penuh iri dan marah. "Padahal aku sudah belajar bertahun-tahun di universitas terbaik negara Rastal, menghabiskan ratusan juta untuk pendidikan, dan mendapat gelar spesialis dengan nilai tertinggi."Endi memang hanya bekerja di klinik ini dua hari dalam seminggu sebagai sambilan.Pekerjaan utamanya adalah di rumah sakit swasta mewah di pusat kota Wada. Namun melihat seorang "tabib kampungan" tanpa pendidikan formal mendapat respek dan popularitas yang tidak pernah dia dapatkan membuat harga dirinya tercabik-cabik.Tanpa mengetuk pin

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Konfrontasi dengan Dokter Sombong

    Pagi menjelang, udara penuh dengan aroma kopi murahan dan asap knalpot yang menyeruak masuk melalui jendela apartemen Peter yang tidak pernah ditutup rapat. Sinar matahari pagi menerangi ruangan sederhana yang dipenuhi kantong-kantong bahan herbal dan peralatan racik pil yang berserakan di meja makan.Peter bangkit dari kasur yang sudah kempes sambil meregangkan tubuh yang masih kaku. Malam yang panjang untuk meracik pil Forging Qi dalam jumlah besar telah membuahkan hasil yang memuaskan.Seratus lima puluh butir pil berkilau keemasan tersusun rapi dalam kotak kayu, siap untuk dijual dengan harga yang akan membuat kantongnya kembali tebal."Seratus lima puluh juta rupiah," gumam Peter sambil menghitung dalam hati. "Cukup untuk melunasi hutang pada Tuan Goro dan masih tersisa untuk modal bisnis selanjutnya."Rencananya hari ini cukup simpel: jual pil kepada para pelanggan yang sudah mengantri sejak kemarin, kumpulkan uang sebanyak mungkin, dan bersiap menghadapi drama keluarga Bernadus

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Telepon dari Masa Lalu

    Peter Davis menatap layar ponselnya dengan ekspresi bingung bercampur curiga. Nomor yang tidak dikenal itu berdering lagi dengan nada yang mengganggu ketenangan malam.‘Siapa gerangan yang menelepon selarut ini? Jangan-jangan debt collector dari kelompok Arit Merah sudah menemukan nomor ponselnya dan berencana melakukan teror psikologis?’Dengan gerakan hati-hati, Peter mengangkat telepon sambil mempersiapkan mental untuk menghadapi ancaman atau gertakan preman kelas bawah."Halo?" Peter menjawab dengan nada waspada."Peter Davis," suara wanita yang dingin dan angkuh menyeruak dari speaker ponsel, seperti hembusan angin kutub yang bisa membekukan darah. "Kamu masih ingat dengan suaraku?"Peter hampir menjatuhkan ponselnya ketika mengenali suara yang sudah bertahun-tahun tidak didengarnya. Amanda Bernadus.Tunangan yang sudah mempermalukannya di depan umum, wanita yang pernah diselamatkan kakeknya dari penyakit serius di masa kecil, namun kini menghianati kebaikan keluarga Davis dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status