Share

Taman Langit.

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-09-29 16:40:21

Matahari telah tenggelam sepenuhnya ketika lampu-lampu Kota Teratai mulai menyala satu per satu seperti bintang yang jatuh ke bumi. Namun ada satu tempat yang bersinar lebih terang dari yang lain, sebuah gedung pencakar langit di jantung distrik bisnis yang puncaknya seolah menyentuh awan.

Taman Langit Rooftop Bar, tempat yang biasanya menjadi surga para konglomerat dan selebriti, malam ini tertutup rapat untuk umum.

Pagar besi hitam yang biasanya terbuka lebar kini dikunci dengan gembok berlapis emas. Satpam berseragam hitam berdiri tegak di setiap sudut, earpiece menempel di telinga mereka, mata tajam memindai setiap orang yang mencoba mendekat.

Di trotoar seberang jalan, kerumunan mulai berkumpul. Para netizen dengan ponsel terangkat tinggi, merekam setiap detail yang bisa mereka tangkap.

"Dengar, seluruh lantai itu disewa untuk satu malam saja," bisik seorang wanita paruh baya kepada temannya sambil menunjuk ke arah gedung.

"Kabarnya biayanya mencapai seratus miliar rupiah."

Teman
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Arogansi yang Membabi Buta

    Kepala Keamanan langsung membungkuk lebih dalam ketika melihat Peter. "Mohon maaf atas keterlambatan penjemputan, Tuan. Nyonya Navarre sudah menunggu di atas. Kami akan mengantar Anda dan rombongan langsung ke rooftop melalui lift pribadi."Domenic melangkah maju dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus. "Tunggu sebentar. Ini pasti kesalahan sistem yang konyol."Ia menunjuk Peter dengan jari telunjuk yang gemetar antara marah dan tidak percaya. "Tamu prioritas tidak mungkin datang dengan busana seperti itu. Lihat jasnya, paling beli dari marketplace lima ratus ribu."Clarisse tertawa nyaring sambil menutup mulutnya dengan tangan berhias kuku panjang. "Benar sayang. Sepatu kulit imitasi itu bahkan masih ada bekas lem di solnya. Aku bisa membedakan barang asli dan KW dari jarak sepuluh meter."Kepala Keamanan melirik ke arah Domenic dengan tatapan yang sangat dingin. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat nama Anda di daftar tamu malam ini. Boleh saya tahu siapa yang mengundang Anda?"

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Konfirmasi Undangan.

    Pak Darian menelan ludah dengan susah payah. "Kami hanya parkir sesuai arahan satpam, Tuan," katanya dengan suara yang berusaha terdengar tenang namun gagal."Arahan satpam?" Domenic tertawa sarkastik sambil menepuk kap mesin Altis dua kali dengan keras. "Satpam mana yang berani membiarkan mobil seperti ini masuk ke area VIP?"Sinta tidak tahan lagi. "Tolong jaga tangan Anda," katanya dengan suara yang bergetar namun tegas. "Mobil ini milik atasan saya, dan kami punya hak untuk parkir di sini.""Atasan?" Clarisse menatap Sinta dari atas ke bawah dengan mata yang penuh penghinaan. "Atasanmu itu yang pakai jas murah di belakangmu? Oh sayang, kalian jelas tidak tahu tempatnya."Peter yang sejak tadi hanya mengamati dengan tenang akhirnya bersuara. Senyum tipis muncul di sudut bibirnya, sebuah senyum yang membuat valet di kejauhan merinding tanpa tahu alasannya."Benda yang benar-benar berkelas biasanya tak perlu menyuarakan harganya," kata Peter dengan suara yang rendah namun jelas terde

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Altis di Parkiran VVIP.

    Beberapa spot lebih jauh, Mercedes-Benz S-Class terbaru berdiri angkuh dengan grill chrome yang berkilau di bawah lampu.Lamborghini Aventador berwarna merah darah terparkir di sudut khusus, dikelilingi oleh tanda pembatas agar tidak ada yang mendekat terlalu dekat.Valet parking berseragam hitam rapi berdiri di dekat lift, berbisik satu sama lain sambil memandangi koleksi mobil yang mereka jaga malam ini."Lihat yang di pojok itu," bisik salah satu valet sambil menunjuk ke arah Aston Martin DB11 berwarna biru gelap. "Itu milik keluarga Hohenberg. Mobilnya saja sudah lebih tua dari kita, tapi harganya masih di atas lima miliar."Valet lainnya mengangguk sambil mencatat nomor plat di tablet kecilnya. "Malam ini semua barang antik keluar. Bahkan ada Maybach tahun 1960-an yang masih original."Suara mesin yang berbeda tiba-tiba memecah percakapan mereka. Bukan dengung halus mesin mewah yang sudah biasa mereka dengar, melainkan suara mesin empat silinder yang lebih biasa, lebih... manusia

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Parkiran VVIP.

    Sepasang suami istri mendekati Sandra dengan langkah yang tenang namun penuh wibawa.Leopold Hohenberg, pria berusia lima puluhan dengan rambut perak yang disisir rapi, mengenakan tuksedo hitam klasik.Di sampingnya, Amalia Hohenberg berjalan dengan gaun putih gading yang membuatnya terlihat seperti ratu dari era Victorian."Nona Sandra," sapa Leopold dengan aksen Eropa yang kental sambil sedikit membungkuk. "Malam ini wangi gaharu lebih mahal dari reputasi para dokter besar."Sandra tersenyum tipis sambil berbalik menghadap pasangan kolektor antik yang terkenal itu. "Reputasi yang asli tidak butuh pengeras suara, Tuan Hohenberg."Amalia tertawa kecil sambil membuka kipas sutra di tangannya. "Anda memang berbeda dari keluarga Steel yang biasanya saya temui. Ada ketenangan yang langka di mata Anda.""Mungkin karena saya sudah belajar bahwa kemewahan terbesar adalah ketenangan pikiran," jawab Sandra sambil menerima segelas champagne dari pelayan yang lewat.Leopold menatap sekeliling ro

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Taman Langit.

    Matahari telah tenggelam sepenuhnya ketika lampu-lampu Kota Teratai mulai menyala satu per satu seperti bintang yang jatuh ke bumi. Namun ada satu tempat yang bersinar lebih terang dari yang lain, sebuah gedung pencakar langit di jantung distrik bisnis yang puncaknya seolah menyentuh awan.Taman Langit Rooftop Bar, tempat yang biasanya menjadi surga para konglomerat dan selebriti, malam ini tertutup rapat untuk umum.Pagar besi hitam yang biasanya terbuka lebar kini dikunci dengan gembok berlapis emas. Satpam berseragam hitam berdiri tegak di setiap sudut, earpiece menempel di telinga mereka, mata tajam memindai setiap orang yang mencoba mendekat.Di trotoar seberang jalan, kerumunan mulai berkumpul. Para netizen dengan ponsel terangkat tinggi, merekam setiap detail yang bisa mereka tangkap."Dengar, seluruh lantai itu disewa untuk satu malam saja," bisik seorang wanita paruh baya kepada temannya sambil menunjuk ke arah gedung."Kabarnya biayanya mencapai seratus miliar rupiah."Teman

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Undangan ke Kota Teratai

    "Pesta pertunangan?" suara Sandra akhirnya terdengar lagi, kali ini dengan nada yang penuh kebingungan. "Peter, apa ini masih permainan pertunangan palsu kita?"Peter menutup mata sejenak, merasakan angin pagi yang menyentuh wajahnya. "Bagi dunia, ya. Bagi para transmigrator dan kultivator yang ada di kota ini, pesta pertunangan kita akan menjadi simbol. Tapi rahasia kita akan tetap tertutup rapat.""Simbol untuk apa?" tanya Sandra dengan suara yang mulai penasaran."Kekuatan," jawab Peter dengan nada yang tenang namun penuh makna. "Di Kota Teratai, keseimbangan kekuatan sedang berubah. Aku membutuhkan legitimasi sosial yang kuat untuk menghadapi apa yang akan datang."Sandra terdiam lagi. Peter bisa mendengar suara hembusan napas panjang dari seberang telepon, tanda bahwa Sandra sedang berpikir keras tentang implikasi dari permintaan Peter."Peter Davis," suara Sandra akhirnya terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius. "Aku tidak tahu apa yang kau hadapi di sana, tapi ak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status