Share

Bab 1668

Penulis: Hazel
"Wanita dari Negara Martim?" sahut Tirta. Dia bisa menebak identitas penelepon.

Tirta mengangkat alisnya. Dia mengingat momen intens saat dirinya menggunakan Tali Tujuh Warna untuk mengancam dan menyiksa Alicia. Lantainya basah karena jumlah cairan yang keluar sangat banyak.

Sampai sekarang Tirta masih mengingatnya. Setelah menyimpan Tali Tujuh Warna itu, dia mencucinya dengan Teknik Bola Air begitu lama untuk membersihkan noda air dan darah.

Tirta memberi tahu Orion, lalu berjalan keluar dari kamar untuk menjawab panggilan telepon. Dia bertanya dengan sinis, "Alicia, kenapa kamu meneleponku begitu cepat? Apa kamu sudah berhasil menghancurkan Black Gloves dan membawa semua artefak kembali ke Negara Darsia?"

Mendengar ucapan Tirta, Alicia yang gelisah langsung berteriak di ujung telepon, "Bocah Negara Darsia, itu nggak mungkin! Jangan bercanda seperti itu denganku! Sama sekali nggak lucu!"

Alicia mengamati sekeliling. Setelah memastikan tidak ada yang membuntutinya, Alicia baru berani l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1914

    Amaris terlihat sangat bersyukur. Kedua matanya masih dibasahi air mata. Dia berbicara dengan Tirta seraya mengerjap."Oh ... itu cuma urusan sepele. Gadis cantik, kamu nggak usah menganggapnya serius," timpal Tirta.Setelah mendengar ucapan Amaris, Tirta baru ingat. Kala itu, dia juga sempat menyentuh paha Amaris.Tirta yang teringat sesuatu mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya, "Oh iya. Gadis cantik, kamu berasal dari sekte mana? Apa sekte kalian ada di daerah pegunungan ini?"Tirta bertanya seperti ini untuk mencari tahu apakah ada sekte di daerah pegunungan ini atau tidak. Mungkin sekte ini ditinggalkan oleh pemurni energi tingkat pembentukan jiwa itu.Amaris menyeka air matanya. Dia yang kepikiran sesuatu membujuk Tirta dengan ekspresi khawatir, "Aku ... murid Sekte Abhra. Sekte kami ada di puncak Gunung Abhra yang jaraknya belasan kilometer dari sini. Tuan Tirta, apa kamu mau datang ke sekte kami untuk minta batu alami? Aku sarankan sebaiknya kamu jangan pergi ...."Mend

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1913

    Begitu pria tersebut melontarkan ucapannya, suara wanita yang memberontak dan meminta tolong makin keras.Elisa berujar, "Ternyata ada yang melecehkan wanita siang bolong begini! Kondisi di dunia misterius makin buruk! Ayo, Tirta. Cepat lihat apa yang terjadi!"Ekspresi Elisa tampak marah. Dia bergegas pergi ke arah suara."Oke, Bi Elisa," sahut Tirta. Dia berkelebat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hanya dalam sekejap, Tirta sudah melewati jarak ratusan meter.Sebelum mendekati kedua orang itu, Tirta sudah melihat situasinya dari jauh. Seorang pemuda berusia sekitar 28 tahun yang memakai jubah perlahan mendekati gadis berusia hampir 20 tahun yang memakai baju putih. Gadis itu memiliki paras cantik dan postur tubuh bagus.Gadis itu tampak ketakutan. Air mata membasahi wajahnya. Tampak bekas tamparan yang jelas di wajahnya, dia pasti dipukul saat memberontak.Pemuda itu melepaskan bajunya sambil memandang gadis itu dengan mata berbinar-binar. Dia yang sudah tidak sabar berteriak, "A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1912

    Alat transportasi di dunia luar seperti mobil juga ada di sini. Namun, orang biasa tidak bisa mengendarainya.Tirta langsung tahu alasannya. Pasti karena tidak ada bensin di dunia misterius. Biarpun bisa dibeli di dunia luar, kuantitasnya juga tidak banyak.Selain itu, jalan di dunia misterius kurang bagus. Mobil pasti cepat rusak jika dikendarai di tempat ini, bahkan tidak tersedia fasilitas untuk perbaikan.Apa daya, Tirta berniat mengantar Elisa ke Sekte Mujarab secepatnya supaya bisa pergi ke Sekte Kristala. Dia terpaksa lanjut menaiki Pedang Terbang.Setelah terbang beberapa saat, Tirta tiba-tiba merasakan kekuatan besar menghambatnya seakan-akan udara dipenuhi jaring besar yang tak terlihat. Dia bergumam, "Ada apa ini? Makin menguras tenaga ... nggak seharusnya begitu."Setiap melewati jarak tertentu, Tirta merasa makin sangat lelah. Jumlah kekuatan spiritual di dalam tubuhnya yang terkuras juga sangat banyak.Yang lebih aneh adalah awalnya langit di depan sangat cerah. Siapa san

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1911

    Mendengar ucapan Tirta, Elisa berucap, "Sekte Mujarab ada di bagian paling timur dunia misterius. Lokasinya di tengah pegunungan. Setelah menemukan Tebing Mujarab, itu berarti kita sudah sampai di Sekte Mujarab."Tirta bergumam sambil merenung, "Tebing Mujarab ... Sekte Mujarab ... namanya sama. Genta pernah bilang dunia misterius itu dunia kecil yang dibuka oleh pemurni energi kuat di zaman kuno. Makanya ada sekte yang berfokus pada kultivasi seperti Sekte Kristala."Tirta yang teringat sesuatu bertanya, "Bi Elisa, apa di Sekte Mujarab nggak ada pemurni energi?"Elisa berpikir dengan saksama sejenak, lalu menjawab dengan jujur, "Ini ... nggak ada. Seingatku, aku nggak pernah melihat pemurni energi dan nggak pernah mendengar siapa pun mengungkitnya. Tirta, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba tanya hal ini? Apa di dunia misterius juga ada pemurni energi?"Elisa dan Ayu memang tahu Shazana sudah kembali, tetapi Tirta tidak menceritakan tentang masalah Shazana adalah murid Sekte Kristala. Jadi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1910

    Tirta juga tidak menemukan ide bagus untuk sementara waktu. Dia hanya bisa berkata, "Setelah aku pergi ke Sekte Mujarab, biar aku yang coba bicara dengan gurumu."Elisa bertanya dengan alis berkerut, "Tirta, kamu nggak ikut aku pergi ke Sekte Mujarab?"Tirta menjawab dengan ambigu, "Aku mau bantu guruku mengurus sesuatu. Setelah selesai, aku akan segera mencarimu. Tapi, aku bawa kamu ke Sekte Mujarab dulu sebelum pergi. Jadi, aku bisa langsung bertemu denganmu setelah kembali."Elisa mengangguk dan menimpali, "Boleh juga. Dengan tingkat kultivasimu, seharusnya kamu nggak perlu takut di dunia misterius. Aku tunggu kamu kembali di Sekte Mujarab saja."Saat berhubungan intim, Elisa tahu sekarang Tirta sudah mencapai tingkat pembentukan fondasi tahap kelima puncak. Dia memang penasaran kenapa kemampuan Tirta bisa meningkat begitu cepat, tetapi dia juga tidak bertanya.Ketika mereka bicara, Tirta sudah mengendalikan Pedang Terbang untuk mendarat di kaki gunung yang puncaknya paling tinggi i

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1909

    Entah karena Serra memang haus atau barang di tangannya memang memikat. Dia berseru, "Eh ... ternyata rasanya manis!"Seketika alis Serra yang berkerut meregang. Rasa lelah karena mengemudi pesawat jet selama beberapa jam langsung menghilang.....Di sisi lain, Tirta langsung mengeluarkan Pedang Terbang begitu sosok mereka berdua menghilang dari pandangan Serra. Tirta memeluk Elisa dan melintas di daerah pegunungan.Melihat pemandangan indah di sekitar yang dilewatinya, Tirta membatin, 'Kekuatan spiritual di sini sangat melimpah. Sayang sekali, tempatnya terlalu terpencil. Kalau nggak, nantinya aku bisa menghabiskan masa tua di sini.'Elisa yang dipeluk Tirta malah tidak berminat menikmati pemandangan. Dia meringkuk di pelukan Tirta dan tidak melontarkan sepatah kata pun.Tirta merasa ada yang tidak beres dengan Elisa. Dia bertanya, "Bi Elisa, kenapa kamu tiba-tiba nggak bicara?"Elisa mengatupkan bibirnya, lalu mendesah dan menjawab, "Aku lagi berpikir setelah sampai di dunia misteriu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status