Tirta menjelaskan dan menjamin beberapa kali lagi. Shazana baru percaya.Tirta berpesan, "Selama aku pergi, kalian lanjut jual air spiritual dan jimat. Tapi, kalian harus perhatikan satu hal. Air spiritual harus diencerkan dengan air biasa sekitar 10 kali lipat. Ini hasil diskusiku dengan presiden yang datang mencariku semalam.""Selain itu, aku harus merepotkan kamu dan Paman untuk membuat jimat dan air spiritual yang lebih banyak. Jadi, ketiga master dan puluhan bawahan Keluarga Hadiraja bisa menggunakannya. Tapi, berikan air spiritual yang belum diencerkan kepada mereka. Ke depannya mereka itu kekuatan utama yang menjaga rumah Keluarga Hadiraja," lanjut Tirta.Tujuan Tirta berbuat seperti ini tentu karena memikirkan kelak orang-orang ini yang melindungi anggota keluarganya dan rumah Keluarga Hadiraja.Mendengar perkataan Tirta, ketiga master dan puluhan bawahan terkejut dengan perhatian yang mereka dapatkan. Mereka berkomentar."Pak Tirta, kedua barang ini sangat mahal. Kami nggak p
Melihat ekspresi Tirta yang serius, Shazana yang penasaran bertanya, "Ada apa?""Nanti aku baru bilang," sahut Tirta. Tentu saja dia ingin mengatakan rencananya pergi ke dunia misterius untuk membereskan Sekte Kristala.Namun, Tirta tidak bisa mengatakannya secara langsung. Kalau tidak, Shazana dan lainnya pasti tidak mengizinkan Tirta pergi.Belasan menit kemudian, di gazebo halaman belakang rumah Keluarga Hadiraja. Devika, Bella, Marila, Shinta, dan Linda sudah dipanggil, begitu pula Alicia. Termasuk puluhan bawahan dan 3 master Keluarga Hadiraja. Tirta juga tidak lupa memanggil anjing hitam yang mengantuk.Prita tidak ikut. Hal ini karena Tirta merasakan dengan kesadaran spiritualnya dan menyadari Prita sedang mengawasi Arianda. Jadi, Tirta tidak memanggil Prita.Anjing hitam yang pertama bicara. Dia yang keras kepala berujar, "Hei, kamu ada masalah apa lagi? Cepat bilang! Setelah itu, aku bisa bermesraan dengan anjing betina!"Tirta juga tidak berbelit-belit lagi dan menjelaskan de
Mendengar penjelasan Tirta, Prita langsung kepikiran hal ini. Dia berbicara dengan gugup. Prita juga tahu semua kultivasi wanita dari Sekte Kristala bisa berpindah ke tubuh pria yang merenggut kesuciannya.Tirta lanjut mengarang dan berbicara dengan ekspresi gundah, "Hais ... Paman. Aku juga nggak ingin melakukan hal itu, tapi aku nggak bisa mengendalikan diri begitu mencium asap berwarna merah muda itu. Sekarang setelah dipikir-pikir, kemungkinan besar itu semacam obat perangsang."Tirta menambahkan, "Aku sudah berhubungan intim dengan Arianda. Aku nggak tega kalau kalian suruh aku bunuh dia ....""Ini ...," ucap Shazana. Ekspresinya tampak bingung setelah mendengar ucapan Tirta.Shazana merasakan dengan saksama. Dia baru menyadari kultivasi Tirta sangat misterius baginya.Prita menegaskan, "Nggak bisa, Tirta. Biarpun Arianda sudah kehilangan kultivasinya, kamu juga harus membunuhnya. Dia berniat mencelakai kita. Setelah kehilangan kultivasinya, dia juga akan memikirkan banyak trik re
Sementara itu, semalam Tirta mengejar Arianda. Mereka berlari sekitar 2 jam lebih dan sejauh ratusan kilometer.Sekarang kemampuan Tirta meningkat pesat setelah menyerap kultivasi Arianda. Dia hanya menghabiskan waktu kurang dari setengah jam untuk kembali ke rumah Keluarga Hadiraja. Kala ini, langit baru terang.Begitu Tirta masuk ke ruang tamu rumah Keluarga Hadiraja, Shazana dan Prita langsung menyambutnya. Shazana berseru, "Tirta, akhirnya kamu pulang! Kami sangat mengkhawatirkanmu!"Sejak Tirta pergi untuk mengejar Arianda semalam, mereka sama sekali tidak beristirahat karena menunggu Tirta pulang. Tirta menenangkan, "Bu, aku nggak apa-apa. Bagaimana kondisi ayahku sekarang?"Setelah itu, Tirta tidak melihat Bella dan lainnya. Dia bertanya, "Mana Bella, Bu Devika, dan lainnya?"Shazana menjelaskan, "Nyawa ayahmu nggak terancam. Hanya saja, tulang dadanya patah. Jadi, dia harus beristirahat untuk beberapa waktu. Devika dan Bella baik-baik saja, mereka sudah pulih waktu tengah malam
Yardan menyanjung, "Kalau begitu, aku mau menyelamati Pak Sagara yang merebut kembali 2 harta Negara Yumai terlebih dulu. Aku nggak enak badan, jadi aku pamit dulu."Yardan langsung berbalik dan hendak pergi. Sagara malah memanggilnya, "Tunggu dulu."Yardan berusaha bersikap tenang saat menyahut, "Pak Sagara, apa ada urusan lain lagi?"Sagara tertawa dan menimpali, "Kenapa anggota pasukan khusus negara kita nggak ikut kamu kembali? Apa kamu sudah bawa mereka relaksasi setelah memenangkan kompetisi?"Dahi Yardan berkeringat dingin. Dia berucap terbata-bata, "Itu ...."Yardan tidak bisa melontarkan kalimat apa pun. Sagara bertanya, "Um? Sebenarnya apa yang terjadi? Beri tahu aku dengan jujur."Bum! Yardan yang tidak bisa menghadapi tekanan berlutut di lantai dan menceritakan semua yang terjadi. Termasuk Khashi yang meminta ampun dengan ekspresi takut dan anggota pasukan khusus yang meledak.Yardan berkata, "Pak Sagara, aku bukan nggak mau membantu anggota pasukan khusus balas dendam. Tap
Pemimpin anggota pasukan khusus Negara Kawria memohon ampun, "Iya ... kami memang pantas mati .... Pak Parviz, jangan marah."Selain itu, pemimpin juga memberi tahu Parviz kabar lain untuk meredakan amarahnya, "Pak Parviz, tak lama setelah kita meninggalkan arena kompetisi, kabarnya Tirta menjual 2 jenis barang. Yang satu air spiritual, yang satu lagi jimat ...."Parviz menanggapi dengan ekspresi kaget, "Apa? Masa ada barang ajaib seperti itu di dunia ini?"Pemimpin berbicara jujur, "Memang benar, Pak Parviz. Kami sudah mencari tahu tentang hal ini. Kabarnya tahun ini anggota pasukan khusus Negara Darsia bisa begitu hebat karena berendam air spiritual yang dibuat Tirta. Efek jimat itu juga bisa menangkis serangan penuh seorang master!""Oke, aku paham," sahut Parviz. Dia mengakhiri panggilan telepon, lalu segera menyuruh orang untuk melakukan penyelidikan.Tak lama kemudian, semua data mengenai manfaat air spiritual dan kegunaan jimat dikirim ke surel Parviz."Ternyata memang benar!" s